alderich original novel.
alangkah baiknya follow dulu sebelum baca.
[ Slow update ] [ brothership ]
greenly pemuda pintar namun tak peka, kisah kehidupan greenly sehari-hari apakah ada hal yang menarik di dalam kehidupan pemuda mungil itu?
baca saj...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Greenly saat ini berada di halaman belakang mansion ia menunduk mencoba menangkap ikan yang berada di pinggiran kolam milik keluarga mereka.
katakan saja greeny mkkb alias masa kecil kurang bahagia, ia dulunya lebih sering menghabiskan waktu di kamar untuk membaca buku ataupun mewarnai daripada eksplorasi di luar.
tapi sekarang greenly sudah sadar ia lebih suka duduk di bawah pohon yang berada di taman belakang mansion keluarga dari pada mendekam di dalam kamar yang membuat dirinya kekurangan sinar matahari.
greenly terlihat seperti vampir putih pucat terkecuali bibirnya yang pink lembut seperti peach.
Sudah beberapa kali ia gagal menangkap ikan kecil itu greenly kesal ia kan ingin memelihara ikan-ikan lucu itu siapatau ikan-ikan itu bisa menjadi teman curhatnya nanti.
"ish" greenly berdecak sebal tangannya bahkan sudah tergores baru yang berada di pinggiran kolam itu greenly sepenuhnya abai dengan hal itu ia harus mendapatkan apa yang ia mau lagipula ini bukan pertama kalinya ia ingin menangkap ikan-ikan itu ia sudah berusaha sejak tiga hari yang lalu.
semua usahanya berujung sia-sia bagaimana mungkin ia tak kesal coba, pipi bulat itu menggembung seperti mochi greenly berdiri, jika ikan yang di pinggir tak bisa ia dapatkan ia masih ada cara lain.
greenly berjalan ke arah jembatan yang berada di tengah-tengah kolam besar itu, kolam keluarga galileon yang sudah terbentuk bahkan sebelum mansion itu berdiri di sana
awalnya itu bukan kolam buatan lebih tepatnya aliran air asri yang berasal dari air terjun yang berada jauh di arah tenggara namun karena sayang akan keindahan itu Selina meminta suaminya untuk menghiasi tempat itu dengan taman dan juga jembatan di sana.
green menggenggam erat jaring kecil yang ia miliki satu-satunya benda yang menjadi harapan untuk mendapatkan hewan kecil itu.
tangan kecilnya ia gunakan untuk memegang tangga dan satunya lagi memegang jaring, ia hampir saja mendapatkan ikan berwarna merah greenly yang kesal tanpa sadar melepaskan genggamannya pada tangga tak sampai lima detik ia tercebur ke dalam kolam itu.
kolam yang kurang lebih memiliki kedalaman empat meter itu melahap tubuhnya memang air kolam itu jernih sangat jernih malah tapi masalahnya ialah tak ada yang pergi bersamanya tadi dan juga ia tak bisa berenang.
Greenly berusaha untuk mencapai permukaan,ia tadinya berusaha untuk menahan nafas tapi lama-kelamaan ia malah merasakan nafasnya seakan tertarik dari raganya greenly belum mau mati ia masih ingin makan pancake buatan mamanya dan mochi yang selalu kakaknya bawa pulang untuknya itu greenly benar-benar masih ingin hidup.
kakinya keram dan matanya mengabur paru-paru greenly terasa seperti dipenuhi sesuatu sehingga membuatnya sesak, matanya melihat ke arah permukaan air cahaya matahari terlihat di sana matanya tertutup perlahan.
