[8]

1.6K 235 28
                                    


green sedang duduk di halaman belakang di temani dengan anjing Doberman milik Arslan yang entah bagaimana menjadi penurut pada green

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


green sedang duduk di halaman belakang di temani dengan anjing Doberman milik Arslan yang entah bagaimana menjadi penurut pada green.

ada beberapa bodyguard yang beraga di sekitar green dan anak itu tak terganggu sama sekali.

Anjing hitam dengan telinga yang berdiri tegak itu sebenarnya cukup mengerikan di tambah dengan gigi tari itu namun green sendiri tak terlihat takut berada di sekitar hewan itu anak itu malah seperti mendapatkan teman bermain.

Pagi-pagi sekali tadi daddynya pergi katanya sih ada urusan penting dan akan pulang nanti sore, green ingin ikut tapi Arslan bilang jika ia ikut ia bisa saja di pulangkan ke rumah lamanya, green tak mau ia tak mau pulang.

"puppy come here.." jelas-jelas anjing itu sudah bukan puppy lagi padahal, bodyguard yang mendengar suara lembut green terkekeh melihat tingkah lucu anak itu.

Green menyuapi Doberman itu dengan secuil peach bekas gigitannya karena memang buah nya tak di potong-potong green lebih suka makan langsung daripada di potong-potong.

Anjing itu menurut saja memakan apa saja yang green sodorkan benar-benar anjing yang manis.

rambut green di jalin dan sebelah nya di biarkan, tadi maid yang menyarankan seperti itu green setuju saja karena ia terlihat lebih ganteng jika berkaca.

rambut green panjang cukup panjang untuk anak laki-laki, mamanya yang tak memperbolehkan rambutnya di potong green cukup gerah sebenarnya ia akan menggunting rambutnya sedikit-sedikit walau berakhir dengan ketahuan dan di marahi.

Green meminta pada daddynya kemarin untuk memotong rambutnya, daddynya nanti.

matahari sudah cukup tinggi green masuk ke dalam rumah di ikuti dengan max nama anjing itu, max mengikuti kemanapun green melangkah ke dapur lalu ke ruang tengah lalu ke atas dan kemana-mana.

Green berakhir dengan mengambil cemilan di dapur dan menonton molang di ruang tengah, sebenarnya ada anjing lain tapi sedang di grooming tadi pagi.

anjing Siberian Husky bertubuh besar sangat besar, green suka sekali memeluk marshmellow itu, green memanggil Husky itu marshmellow karena putih dan besar serta lembut padahal namanya snow, marshmellow akan pulang nanti jika sudah selesai di grooming green jadi tak sabar memeluk marshmellow.

Satu jam berlalu green tertidur dengan pulas di atas karpet dengan cookies yang masih berada di tangan anak itu, dan max anjing itu melingkar di samping green ikut tertidur karena sungguh berada di sekitar green itu membuat nyaman.

Televisi masih hidup bodyguard tak berani mendekat mereka memang di perintahkan untuk tak dekat dengan green, karena Arslan tau green tipe orang yang mudah sekali menempel pada orang lain dengan tingkat kewaspadaan nol persen.

Tak

Sepatu pantofel itu berhenti tepat di sebelah karpet tempat green tertidur.

"uncle Arslan menjadi pedofil?" Ucap pemuda itu, ia adalah gasta salah satu keponakan Arslan.

Max yang sensitif terhadap orang lain langsung terbangun begitu melihat siapa yang datang anjing itu tak jadi mengigit.

Gasta memang sering datang, mamanya yang meminta gasta untuk datang katanya sih untuk menemani pamannya agar tidak gila karena tak ada pasangan, gasta mau-mau saja karena fasilitas di tempat pamannya lengkap apa yang ia minta juga di turuti.

"permisi tuan muda" salah satu bodyguard mendekat.

"apa paman menculik anak orang?" Gasta menusukkan jarinya pada pipi bulat itu lalu mengambil cookies di tangan green meletakkannya di atas meja.

"anu..." bodyguard itu bingung sendiri, tuan muda green di bawa secara sukarela tapikan tanpa sepengetahuan keluarga anak itu sendiri, jadi bisa di bilang penculikan atau tidak bodyguard itu bingung.

"wah gila, jadi paman benar-benar menculik anak orang, pedofil gila"

"Bukan begitu tuan muda" bodyguard yang lain mengalihkan pandangan mereka tak ingin ikut terlibat.

"bukan begitu bagaimana, anak gadis orang di culik begitu saja aku akan melaporkan paman pada mama" suara berat gasta membuat green cukup terganggu, anak itu mengusap matanya pelan sedangkan dua orang lainnya tak menyadari green sudah terbangun.

"tuan muda green laki-laki tuan" green menoleh, ada apa ini bangun-bangun namanya sudah di bawa-bawa.

"laki-laki dari mana lihat saja wajah dan rambutnya itu" gasta dengan cepat menunjuk green dan tertegun begitu melihat green sudah terduduk dengan wajah khas bangun tidur, oh mata bulat itu berkaca-kaca.

"hic " green tersinggung memangnya wajah dan rambutnya kenapa, hati kecilnya terluka di hina seperti itu, daddynya pula kan ia sudah minta untuk potong rambut tapi tak di potong-potong, green kesal.

"Anu hey berhenti menangis" gasta mendekati green ingin memeluk anak itu, sedangkan bodyguard yang tadi sudah menjauh takut terkena amukan tuan besarnya nanti karena sudah membuat green menangis.

Plak

Green menepuk tangan besar gasta yang ingin memeluknya, green memeluk max yang berada di sampingnya itu.

"Ada apa ini?" Suara berat itu membuat semua orang menoleh termasuk green.

"Daddyy.. hic" green langsung berlari memeluk daddynya itu.

Arslan menatap gasta tajam, sedangkan yang di tatap hanya memasang wajah canggung.

"green mau potong rambut, sekarang daddyy" anak itu terus merengek ingin memotong rambutnya membuat Arslan menghela nafas, pasti ada yang menyinggung masalah rambut green dan Arslan tak perlu mencari tau siapa orang orang itu.

"Iya nanti" Arslan mengusap surai halus putranya dengan sayang, sedangkan gasta sudah duduk di sofa yang berada di sebelah Arslan.

"paman pedofil?" tanya gasta pelan.

"gunakan otak mu itu, kenalkan dia adik barumu green" gasta meringis pelan mendengar ucapan tanjam pamannya itu.

"adik baru?, Paman benar-benar menculik anak orang?"

"daddy tak menculik green, green yang ingin ikut tuh" ucap green sambil sesekali mengintip melihat gasta dengan kesal.

Gasta mengangguk saja ia akan meminta penjelasan lainnya nanti, lagipula adik barunya itu sungguh menggemaskan walau sempat itu kira perempuan karena terlalu cantik.

Gasta mengangguk saja ia akan meminta penjelasan lainnya nanti, lagipula adik barunya itu sungguh menggemaskan walau sempat itu kira perempuan karena terlalu cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GREEN'S STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang