Ch 1; Temen sesat

3.6K 312 5
                                    

Jangan lupa votenya kakak 🌚

.
.
.
.
.

Pagi hari di mana hari menjelang minggu. Seperti biasanya, seorang Lelaki tidak sabar untuk membaca novel pemberian Sahabatnya yang katanya novel tersebut adalah novel bergenre romance.

Ia tampaknya menikmati alur novel
tanpa kecurigaan dan akhirnya pada pertengahan alur terdapat seseorang yang merupakan tokoh utama Anak Laki Laki dengan paras imut tengah berciuman panas dengan salah satu tokoh pria.

Ia langsung melempar buku tersebut sembari berteriak histeris tentang apa yang di lihatnya.

“AAAA!!! NAJIS NAJIS!!! COWOK CIPOKAN COWOK!!!”

BRAK!

“Dek! Kenapa treak treak?!.” Seorang Lelaki dengan kaos putih serta celana kolor hitamnya memasukki kamar saudara bungsunya dengan raket nyamuk yang berada di genggamannya.

“N-nggak papa! Abang ngapain di sini? Pergi sana!,” Usirnya.

“Yeuh. Main ngusir aja Lo Dek! Untung Lo Adek Gue!”

“Abang! Atha aduin Bunda nih!”

“Iya iya. Sensi amat lo kayak Cewek!”

Atha Raffazya namanya, remaja laki laki berparas lumayan imut dengan tinggi tubuh tergolong pas pasan atau kisaran 176 cm, badan yang lumayan mempunyai otot tetapi tidak terjaplak jelas, bibir mungil berwarna pink, dan ya sifat polosnya yang mudah sekali untuk di labuhi.

Atha yang masih penasaran dengan alurnya mengambil kembali novel yang di lempar nya dan mulai membacanya sampai habis karena jiwa penasarannya.

Tapi emosinya masih saja terasa dengan bergumam tidak jelas secara terus menerus.

“Awas kamu Lena! Berani beraninya kamu nipu aku!”

TOK TOK TOK!

Iya iya bentar!

TOK TOK TOK!

Buset! Sabar napa?!

Ceklek...

Orang itu langsung masuk tanpa mengucapkan kata permisi dengan memegang sebuah novel dan sosok raut wajah cemberutnya.

Untung saja Orang Tua si pemilik rumah sedang bekerja di luar kota, jadi tidak masalah jika ia boleh nyelonong masuk begitu saja.

“Oh Atha! Ngapa nih mampir ke rumah gue? Tumben banget loh!”

“Au ah! Kenapa Lo nggak bilang kalo ini tuh novel bl?! Lo mau ngajarin Gue ngehomo ya?!”

Yang di tanya tentunya hanya menyengir tanpa dosa.

“Utututu, Atha ngambek nih ceritanya? Kalo emang iya gue mau ngajarin Lu ngehomo gimana?”

“UDAH GILA YA LO?!!,” Bentaknya.

Bentakkan Atha membuat Gadis yang ada di hadapannya seketika terlonjak kaget, tetapi tak jadi masalah apabila Atha membentaknya karena menurutnya jika Atha marah sekalipun ia tak akan terlihat menakutkan sama sekali.

“Kurang keras! Kuping Gue masih belum budeg nih!”

“Lena nyebelin!.” Lelaki itu merengut dengan bersedekap tangan.

Be A Side Figure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang