Ch 2; Amnesia?

3K 324 2
                                    

Jangan lupa votenya kakak 🌚

.
.
.
.
.

Shh. Sakit!,” Desisnya. Seharusnya sekujur tubuhnya yang sakit karena tubuhnya hancur saat itu. Tetapi ini? malah kepalanya saja yang sangat kesakitan.

Suatu cahaya remang remang perlahan lahan memasuki indra pengelihatannya, dan apa yang di lihatnya ternyata sebuah ruangan yang asing yang tak ia ketahui.

Ruangan asing dengan nuasa biru laut dan putih, sungguh gradasi yang indah.

“A-aku siapa? — Oh iya! Aku siapa ya?” Gumamnya secara tak sadar. Lantas sekarang ia berada di mana? Yang terakhir Atha lihat, ia terlentang mengenaskan dengan sekujur darah di tubuhnya.

“A-apa ini surga? Gue di surga?!”

Ia mengedip ngedipkan matanya berulang kali, sesekali juga ia mengusak usak matanya dengan tak percaya.

Di hadapannya terdapat sebuah cermin, cermin besar yang memperlihatkan dirinya secara utuh.

Di lihatnya secara detail, dari pantulan cermin itu ia melihat bahwa seorang anak bertubuh mungil, dengan mata bulat, pipi gembul, bibir merah ceri, kulit putih susunya, dan ya tangan kecil yang sepertinya tak bertenaga bila untuk berkelahi.

“I-ini bukan surga? Dia siapa? Kok mungil banget! Apa jangan jangan ini mimpi?!”

Atha memegang seluruh wajahnya dengan tatapan terkejut, kedua tangannya beralih pada pipinya dan mencubit cubitnya secara berulang kali untuk memastikan bahwa ini semua adalah mimpi. Dan apa yang ia rasakan? Hanya rasa sakit pada pipi yang di cubitnya.

“Berarti ini bukan mimpi dong!”

Dengan tak percayanya, Lelaki itu beranjak dari tempat tidur untuk melihat lebih dekat cermin itu namun entah mengapa ia tak sanggup menopang seluruh tubuhnya hingga pada akhirnya ia kehilangan keseimbangan tubuhnya, alhasil ia terjatuh dari tempat tidurnya.

Bruk!

Shh! Sakit!”

Lelaki itu mencoba bangkit kembali. Dengan tubuh sempoyongnya ia mampu mendekati cermin itu.

“Ini Gue? Kok kayak bocil! T-tinggi badan yang ku banggain mana?! Usahaku ninggin badan sia sia dong!”

Brak!

“Angkat tanganmu!”

Lelaki itu histeris mengangkat kedua tangannya. Tubuhnya bergetar hebat sekarang, dengan kedua kakinya yang bergetar konyol. Ini sangat memalukan.

“Oh! Udah sadar toh! Ku kira tadi ada maling masuk kamar!.” Seorang Gadis dengan rambut bun hair 2 nya seketika berwajah sedikit datar.

Akhirnya Atha bernapas dengan lega. Ia tak tau apa yang barusan terjadi, hanya saja gadis itu sedikit menyeramkan membuatnya sedikit jantungan tadi.

Dari kejauhan Gadis itu perlahan mendekat. Lengan tangannya terbuka lebar dan memeluknya dengan sangat kencang, membuatnya sedikit terkejut.

“P-permisi. Lo siapa ya? Ini di mana?”

“Aku manusia dan ini kamarmu!”

"N-nggak lucu! Aku nanya serius!”

Gadis itu tertawa pelan. Kedua tangannya seketika menangkup gemas kedua pipi gembul lelaki itu.

“Ternyata bener Lo di diagnosis amnesia. — Sebelum itu. Coba lo inget inget lagi siapa itu Gretha!”

“Greth?— A-akh! Sakit.” Lagi lagi kepalanya sakit. Lelaki itu meringis sekaligus menahan rasa sakit kepalanya.

Be A Side Figure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang