BAB 2

194 5 0
                                    

Nora dan Afin sudah pulang dari kantor. Sekitar pukul 23.45 malam mereka baru sampai di rumah dengan cat putih yang megah itu. Saat di kantor tadi Afin terus saja merengek dan meminta pulang membuat Nora pusing sendiri, karena itu ia memutuskan untuk mengerjakan dokumen di rumah saja.

Saat mereka masuk ke dalam rumah, Nora menyuruh lelaki itu untuk berganti baju terlebih dahulu lalu makan malam. Di kantor Afin memang sudah makan tapi Nora khawatir Afin itu tidak bisa tidur karena lapar lagi.

15 menit kemudian.

"Nola..." Afin menghampiri Nora yang tengah duduk di sofa ruang tamu.

Bisa Nora lihat bahwa Afin sudah berganti baju, kini lelaki itu memakai baju tidur bermotif Doraemon. Jika di tanya kapan Afin mendapatkan baju itu, jawabannya ada di Nora.

Tadi siang Nora sempat memesan baju tidur dan baju sehari-hari untuk Afin lewat aplikasi Shoppe.

"Hm? Udah ganti baju ya, ayo ke ruang makan." Ajak Nora.

"Nda mau, apin ga laper." Jawab Afin.

Raut wajahnya terlihat lemas dan letih. Nora menghampiri Afin dan menempelkan punggung tangan nya ke dahi Afin tapi ternyata dia tidak demam.

"Ga sakit, kamu kenapa?" Khawatir Nora karena Afin sudah sangat pucat.

"Mau minum susu.."gumam Afin.

Deg. Ingin rasanya Nora tertawa sekarang karena jawaban Afin. Ternyata dia pucat dan lemas karena ingin minum susu? Sungguh Nora ingin sekali mengigit pipi berisi Afin.

"Kamu pengen susu?" Beo Nora.

"Mau susu cokelat sama pisang." Melas Afin.

"Yauda, mau sekarang ini?" Pasrah Nora.

Afin mengangguk-angguk lucu dan tersenyum manis. Sudah lama juga dirinya tidak meminum susu kotak.

"Tapi udah malam, gimana?" Sambung Nora

"Yaudah nda papa, apin minum susu besok aja.."

"Beneran gapapa kan?"

"Iya nola, nda papa."



"Afin buruan turun, ikut aku ke kantor gak?!" Teriak Nora dari bawah. Tapi sudah dua kali dirinya memanggil Afin, tidak ada jawaban apapun darinya.

"Anak ini mana si." Gumam Nora.

Nora yang habis kesabaran pun langsung pergi ke atas untuk menghampiri Afin. Saat dirinya sudah di depan pintu untuk membuka dia mendengar ada suara Isak tangis dari dalam.

"Kaya ada yang nangis." Nora mengetuk dua kali pintu berwarna putih di depannya.

Tidak ada sahutan.

"Afin ayo makan, mau ikut ke kantor ga?" Ucap Nora lembut.

"Hiks, hiks~~

Suara Isak tangis itu terdengar lagi. Apakah Afin menangis? Tapi kenapa?

Ceklek

Nora membuka pintu. Dirinya melihat ke arah kasur, melihat Afin yang menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut putih tebal.

"Fin makan!"

"Hiks,hiks." Tangis Afin malah semakin keras.

"Heh, kamu kenapa?!" Khawatir Nora.

"H-hiks..m-mau susu cokelat h-hiks."

Ah, ternyata lelaki ini menangisi susu cokelat yang dirinya janjikan tadi malam? Sungguh kekanak-kanakan sekali, tapi menurut Nora itu lucu.

"Eh udah nangisnya yuk beli susu cokelat yang kamu mau?" Tawar Nora agar Afin tidak menangis lagi.

MALESUB Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang