BAB 4

173 7 3
                                    

"FIN AFIN KAMU DIMANA?!" Entah kenapa akhir-akhir ini Nora sering sekali berteriak saat memanggil seseorang, membuat Afin menutup telinganya.

"Nola jangan teriak-teriak ish!" Gerutu Afin.

"Ehehe bawaan kedatangan tamu jadi gini, kamu mana tau." Jawab Nora.

Afin yang mendengar itupun kebingungan. "Kedatangan tamu?" Afin mengulang kata-kata Nora.

"Iya, kamu ga akan tau udah lupain." Ujar Nora karena ia yakin bahwa Afin tak akan paham dengan perkataan nya tadi.

"Nola ada apa manggil apin?"

"Oh iya lupa, jadi gini kan nanti temen SMA aku bakal Dateng ke sini. Kamu jangan nakal ya sama mereka?" Afin pun hanya mengangguk patuh saja.



"Nora my sweetie hanny bunnyy!! Celina yang cantik ini datengg lohh, mana sambutannya?!!"

Seorang gadis berambut pendek dengan pakaian santainya itu masuk ke dalam rumah Nora tanpa mengetuk pintu. Di susul oleh dua lelaki di belakang dan satu lagi perempuan.

"Gausah teriak Cel." Nora turun ke bawah dengan senyum yang mengambang.

Sudah lama dirinya tak berkumpul dengan teman SMA nya dulu, apalagi Celina yang notabenenya adalah sahabat sejak SMP.

"Ya ampun Nora!! Gue kangen banget sama elo AA!!" Celina langsung berhamburan ke pelukan Nora.

"Biasa aja kali Cel, Cel." Itu adalah suara Bram yang juga teman dekat nya waktu SMA.

Lalu Nora melirik ke belakang dan melihat Kukuh dan Shella. Mereka ini bukan teman sejak SMA melainkan teman kuliah Nora yang di kenalkan oleh Celina.

"Duduk dulu gih, biar kue ambilin minum."

Keempat orang itu menurut. Mereka duduk di sofa yang besar berwarna hitam. Saat Celina tengah melirik kesana-kemari dirinya tak sengaja melihat seorang lelaki yang tengah duduk di lantai, tepatnya jalan menuju ke kamar mandi.

Karena penasaran Celina pun berdiri dan menghampiri lelaki itu. Bisa Celina lihat, bahwa lelaki dengan tubuh kecil dan rambut cokelat nya tengah bermain boneka.

"BWAAA!!" Teriak Celina dengan sengaja.

Saat lelaki itu terkejut dan berbalik, Celina sempat terpaku sebentar karena melihat raut wajah lelaki itu, tidak bukan raut wajah marah yang di tunjukkan nya. Tapi terlihat dari mata nya seperti tatapan..ingin menangis?

"H-hiks huaa, kamu s-siapa hiks. Nola hiks tolong apin, hiks takut.." Afin menangis dan berlari ke dapur menemui Nora nya.

Nora yang sudah membawa nampan berisi empat gelas berisi Jus dan Susu cokelat pun terkejut karena Afin memeluk lengannya tiba-tiba. Tapi untung saja nampan itu tak jatuh.

"Afin ih, ini mau jatuh loh. Kamu juga kenapa ini nangis?" Dumel Nora.

Afin yang melihat reaksi tak suka Nora pun langsung nangis kejer. Kakinya terus ia hentak-hentakan ke lantai. Rambut panjangnya itu sesekali tuing-tuing.

"Lah kok malah gini." Gumam Nora.

"Udah diem dulu, aku mau kasih minuman ke tamu. Kamu di sini aja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MALESUB Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang