- P r o l o g -

26 1 2
                                    

_____🕊🕊_____

Suara riuh tepuk tangan menggema di setiap sudut ruangan kelas. Saat seorang anak kecil berusia lima tahun ini dengan bangganya mengatakan, "Aku akan menjadi seolang doktel!"

Anak kecil itu bernama Dinda Hasyim Nur. Ucapannya tidak main-main, keteguhannya sangat ia buktikan di saat dirinya menginjak remaja. Dengan impiannya itu, membuat Dinda semakin semangat belajar untuk mencapai cita-citanya.

Selamat berkecimpung di kehidupan Dinda, kalian akan merasakan bagaimana Dinda dengan susahnya menggapai impiannya, dengan begitu banyak gempuran orang-orang yang mengatakan. "Impian kamu terlalu tinggi, Dinda!" Namun Dinda yakin, dengan usahanya ia bisa mencapai cita-citanya.

*****

"Oke, karena lo berdua udah langgar peraturan. Gue hukum kalian berdiri di lapangan selama lima menit," titah panitia menyebalkan tersebut.

Dinda dan Lala melotot seketika. Bukan, bukan karena mereka tidak kuat berdiri selama lima menit. Namun mereka akan sangat malu, bagaimana tidak? Mereka di suruh berdiri di lapangan yang sangat luas, di tambah banyak mata yang melihat mereka.

"Baca ini," titah Kaka kelas itu seraya menyodorkan selembar kertas HVS, yang sudah di beri tulisan.

Dinda dan Lala langsung membacanya dalam hati.

Kami berjanji akan mematuhi peraturan, jika di ingkar, kami akan mematuhi semua yang Kak Dika katakan.


"Eh buset, apa-apaan ini Kak. Kok--" protes Lala, namun perkataannya lebih dulu di potong oleh kakak kelasnya.

"Gak ada protes! Cepat ke lapangan!" tegas Dika.

Dinda dan Lala hanya mengangguk dan menunduk. Mereka sangat takut kepada Dika untuk saat ini.

Mereka dengan cepat berjalan ke lapangan.

"Kalau bukan kakak kelas, udah aku cakal tuh mukanya yang sok ganteng!"

"Iya, Din. Gue dukung," kata Lala dengan semangat membara ikut mengiyakan, "meski lo cadel, gue tetep dukung!"

Dinda yang mendengar itu hanya mendengus kesal. Teman barunya ini tidak jauh berbeda dengan, Iren--sahabatnya di kampung.

Dika yang sengaja mengikuti adik kelasnya di belakang hanya berdeham, membuat Dinda dan Lala menoleh.

"Apa? Mau cakal?" tanya Dika dengan wajah menahan kesal seraya melihat Dinda dan Lala bergantian.

"Mampus! Kita, Din."

____🕊🕊_____

📌 17 Maret 2023 -

Hai, Dinda! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang