𝟯𝗿𝗱 𝗽𝗮𝗿𝘁

17 5 0
                                    

𝘐 𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘪𝘵 𝘸𝘩𝘦𝘯 𝘩𝘦 𝘤𝘢𝘳𝘦𝘴 𝘢𝘣𝘰𝘶𝘵 𝘮𝘦 𝘢𝘯𝘥 𝘸𝘰𝘳𝘳𝘪𝘦𝘴 𝘢𝘣𝘰𝘶𝘵 𝘮𝘦. 𝘕𝘦𝘹𝘵 𝘪 𝘴𝘩𝘰𝘶𝘭𝘥 𝘣𝘦 𝘢𝘣𝘭𝘦 𝘵𝘰 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦 𝘵𝘰 𝘢𝘵𝘵𝘳𝘢𝘤𝘵 𝘩𝘪𝘴 𝘢𝘵𝘵𝘦𝘯𝘵𝘪𝘰𝘯!

.

.

.

. . . ╰──╮  *ੈ✩‧₊˚✧.*  ╭──╯ . . .

Siluet seorang tak asing ditangkap. Hinata Shoyo sedikit menyipitkan matanya, berusaha memperjelas penglihatannya ke arah sana. Langkah kaki dibawa lebih cepat saat mengetahui siapa sosok disana, itu (Y/n).

Gadis itu tampak termenung memandangi rintikan hujan. Diri menengadah saat bayangan muncul menghalangi pencahayaan. "Shoyo? Bukannya hari ini kalian akan latihan lebih lama?"

Hinata Shoyo menutup payung yang dibawanya. Ia mendekat, ikut duduk disebelah (Y/n). "Dibatalkan. (Y/n)-chan kenapa masih menunggu bus?" Ia balik melempar tanya.

Daksa sang puan bergetar, pun bergerak sedikit menjauhkan diri dari Hinata yang sangat dekat. (Y/n) berterimakasih dengan cuaca gelap saat ini yang bisa menutupi semburat kemerahan di pipinya sekarang.

"Uh...sepulang sekolah tadi aku sempatkan sebentar ke perpustakaan. Baru setengah jalan kesini, sudah hujan." Jelas (Y/n) mencoba tetap cool di depan lelaki yang ditaksirnya.

Detik kemudian jantung (Y/n) kian semakin bergejolak tatkala telapak tangan yang lebih besar daripadanya itu menyentuh hangat pundaknya. Dilihatnya raut muka Hinata yang khawatir. "Bajumu lembap."

"Ya, aku sempat kena hu-"

"Pakai saja bajuku." Potong Hinata cepat.

Dengan cekatan sang lelaki jeruk itu mengambil kausnya dari dalam tas. Menyodorkannya pada (Y/n) yang kini membisu, "Ayo cepat pakai ini, (Y/n)-chan. Bersih kok. Nanti kau sakit pakai baju lembap begitu."  Cerewet Hinata.

Diri sedikit tersentak kaget, (Y/n) dengan pipi bersemu berkata, "A-apa? Dimana aku bisa mengganti bajuku, Shoyo?!" Tanyanya malu-malu.

Tersadar, Hinata Shoyo merutuki kebodohannya. Ia malah jadi ikut-ikutan malu-malu. Bangkit dari duduknya, Hinata melihat-lihat keadaan sekitar mereka. Aman, hujan yang semakin deras membuat tak ada selain pun dari mereka berdua di tempat itu.

"Y-ya..kau bisa menggantinya disini."

"Apa?!"

"A-aku akan berbalik. A-aku tidak akan melihatmu. Jadi cepatlah ganti sekarang juga!"

Lekas menyelesaikan kesibukan berganti baju, (Y/n) terus-menerus melirik ke depan. Hinata Shoyo memunggunginya, aman.

"Sudah."

"Ah, kau seperti tenggelam memakai bajuku."

"Itu sudah pasti, Shoyo. Tubuhku kan memang kecil, apa kau sengaja ingin menyinggungku?"

Lantas dengan cepat Hinata mengibaskan tangannya pertanda tak setuju, "Tidak, bukan begitu maksudku. Kau kelihatan lucu memakainya. Sudah nyaman 'kan? Daripada menahan dirimu memakai pakaian lembap seperti tadi."

"U-umm..arigatou"

"Ya, sama-sama!" Balas Hinata penuh riang.

(Y/n) menunduk. Benar, sangat nyaman. Apakah karena baju seorang yang disukainya? Jelas pastinya. Jiwanya kesenangan bukan main. Diri berharap semoga kedepannya semakin ada kemajuan lainnya untuk meraih Hinata.

Astaga, sungguh! Aroma tubuhnya Shoyo harum sekali. Ini seakan seperti dia didalam diriku. Ya ampun! Apa yang kupikirkan!



. . . ╰──╮  *ੈ✩‧₊˚✧.*  ╭──╯ . . .

.

.

.

𝘛𝘩𝘦 𝘴𝘤𝘦𝘯𝘵 𝘪𝘴 𝘮𝘺 𝘧𝘢𝘷𝘰𝘳𝘪𝘵𝘦 𝘴𝘤𝘦𝘯𝘵. 𝘏𝘰𝘱𝘦𝘧𝘶𝘭𝘭𝘺 𝘵𝘩𝘦 𝘧𝘳𝘢𝘨𝘳𝘢𝘯𝘤𝘦 𝘸𝘪𝘭𝘭 𝘢𝘭𝘸𝘢𝘺𝘴 𝘴𝘵𝘪𝘤𝘬 𝘸𝘪𝘵𝘩 𝘮𝘦. 𝘙𝘦𝘢𝘭𝘭𝘺, 𝘵𝘩𝘪𝘴 𝘪𝘯𝘵𝘰𝘹𝘪𝘤𝘢𝘵𝘦𝘴 𝘮𝘺 𝘩𝘦𝘢𝘳𝘵.

YOU LIGHT ME UP!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang