FAMILY TREE

24 1 0
                                    

Tidak terasa satu minggu telah berlalu sejak Nick ditemukan tergeletak tak berdaya di dekat pintu gerbang Katharos. Sebenarnya Nick tidak perlu selama itu berada di rumah sakit, hanya saja dia terlalu malas untuk berkeliaran di luar sana. Jika saja Bianca tidak mengusirnya, mungkin saat ini dia masih bisa berguling di bawah selimut rumah sakit.

Hampir setiap hari Bianca berkunjung ke ruangannya hanya untuk memastikan apakah pemuda itu sudah seharusnya keluar atau belum. Di hari ketujuh itulah Nick sempat berdebat dengan Bianca agar gadis itu mengizinkannya untuk tetap berada di sana—yang tentu saja langsung ditolak dengan suara melengking. Gadis itu pun mengatakan kalau Nick harus segera menempati rumah tamu.

"Lihat kan, kau terlalu sehat untuk tetap berada di sana," ucap Bianca yang telah menantinya di depan gedung rumah sakit. Setelah beberapa hari kunjungan itu Bianca dan Nick menjadi lebih akrab, bahkan obrolan mereka bisa lebih santai.

Nick memandangi gedung rumah sakit itu begitu dia telah berada di luar. Tempat itu cukup besar dengan beberapa unit di masing-masing sayapnya. Bangunan sayap kanan untuk pasien dari keluarga Scorpus, keluarga kerajaan, serta pegawai pemerintahan. Sementara bangunan sayap kiri untuk penduduk biasa serta tamu dari luar Katharos.

Mulut Nick ternganga melihat betapa indahnya pemandangan di sana. Selama perawatannya di rumah sakit pun sebenarnya dia sudah cukup kagum melihat keindahan pemandangan dari dalam ruangannya, namun dia semakin terkesima ketika menyadari keadaan di luar jauh lebih indah dari yang bisa dia bayangkan.

"Bisakah kita pergi sekarang?" tanya Bianca yang mulai tak sabar.

Keduanya mulai melangkah menyusuri jalanan dengan bunga-bunga cantik di kanan-kirinya. Bunga-bunga itu tampak berjejer rapi dengan warna cerah yang mencolok namun tidak sampai menyilaukan mata. Bahkan Nick bersumpah keindahan semacam itu tidak akan cukup untuk diungkapkan dengan kata-kata.

Bianca menghentikan langkahnya ketika mereka sampai di sebuah bangunan besar yang sangat mewah. Bahkan menurut Nick, bangunan itu sangat pantas untuk disebut sebagai istana, yang ternyata hal itu pun dibenarkan oleh Bianca. Istana yang di depan mereka adalah kediaman keluarga Himant. Namun berbeda dengan istana pada umumnya, istana keluarga Himant tanpa ada penjaga satu orang pun. Kata Bianca, istana itu telah diberi perlindungan menggunakan matra-mantra sihir yang dirapalkan oleh sang Raja serta ketiga anaknya yang memang merupakan seorang penyihir.

 Kata Bianca, istana itu telah diberi perlindungan menggunakan matra-mantra sihir yang dirapalkan oleh sang Raja serta ketiga anaknya yang memang merupakan seorang penyihir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini keluarga kerajaan. Keluarga Himant." Bianca menunjuk papan di hadapan mereka. Nick cukup merasa aneh melihatnya, karena hanya foto para Pangeran dan Putri saja yang terpampang di sana, sementara yang lain—Raja, Ratu, dan Permaisuri—hanya berupa simbol. "Keluarga Kerajaan selalu merahasiakan siapapun yang terpilih menjadi Raja."

"Hah?"

"Lihat!" jari telunjuk Bianca mengarah ke foto tiga anak Ratu Metisia. "Dugaanmu salah kalau kau mengira Raja selanjutnya pasti Tzini. Mereka semua punya peluang yang sama, kecuali Putri Swan. Dia tidak akan menjadi pemimpin."

THE GUARDLACE: Fam or FoeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang