PROLOG

80 42 2
                                    

Assalamualaikum Wr.Wb
Bismillahirahmanirahim

Selamat datang di cerita Seperti Arutala

Sebelum kalian baca, ayo follow akun ini!!

Jangan lupa vote dan koment!!

Happy Reading

"Jika kisah kita ditentang oleh seluruh dunia, aku akan melawannya. Namun akan aku lepaskan jika yang menentang adalah orang tua."

****

Arutala berasal dari bahasa sansekerta yang artinya Rembulan. Sinar matahari membantu bulan bersinar digelapnya malam. Dari bumi kita bisa tahu jika bulan selalu berubah bentuk menjadi bulan baru, bulan sabit awal, kuartal pertama, cembung awal, bulan purnama, cembung akhir, kuartal ketiga dan bulan sabit akhir.

Bulan berubah bentuk sesuai dengan posisi orbitnya yang mengelilingi bumi sekitar satu bulan. Namun satelit alami bumi bergerak di langit setiap hari.

Sedangkan manusia? Manusia akan berubah sesuai dengan keadaannya. Keadaan yang memaksa mereka menjadi orang lain. Bahkan tidak membutuhkan waktu berbulan-bulan mereka bisa berubah.

Segala perubahan itu ada di tangan manusia yang berubah. Entah menjadi baik atau buruk. Pada dasarnya perubahan itu tidak membutuhkan motivasi atau nasehat orang lain, tapi sebuah kejadian yang mendoktrin manusianya untuk berubah.

Kejadian demi kejadian. Kehilangan demi kehilangan. Penghianatan demi penghianatan. Ketidak adilan tidak ada. Kepercayaan yang hilang membuat semuanya berubah total.

Kasih sayang dan rasa kepedulian berusaha dihilangkan dari hati seorang perempuan yang telah dihantam kejadian menyakitkan.

****

"Ini siapa?" tanya Ayah Ayira menunjukkan sebuah gambar di layar ponsel Ayira.

Ayira yang baru saja masuk ke dalam rumah merasa bingung harus menjawab apa. Jujur? Atau bohong? Ayira masih ragu dengan kedua pilihannya.

Alhasil dengan ragu-ragu Ayira berkata, "P-pacar."

"Siapa yang nyuruh kamu pacaran?!" bentak Ayah Ayira dengan mata melotot dan rahangnya yang mengeras.

"Mau jadi apa kamu kalo pacaran?!"

"Ayah kenal keluarga pacarmu. Apa mau Ayah nikahkan sekarang?!"

"Nikah?! Atau kuliah?!"

Ayira terus menunduk dengan bahu yang bergetar hebat. Air matanya mengalir deras membasahi pipi. Ia tidak akan menduga jika reaksi Ayahnya akan se-marah ini. Padahal ia berharap jika akan seperti teman-temannya yang diizinkan pacaran oleh kedua orang tuanya.

"Jawab Ayira!!" bentak Ayah Ayira yang membuat perempuan itu melonjak kaget.

"K-kuliah," jawab Ayira terbata disela tangisannya.

"Putusin dia sekarang!!" titah Ayah Ayira dengan suara lantang penuh emosi.

Sontak Ayira mengambil ponsel yang tergeletak di lantai, lalu berlari kecil menaiki anak tangga menuju kamarnya dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipi tirusnya.

Jemari lentiknya tidak membuka room chat-nya dengan sang pacar, melainkan membuka grup circle-nya.

Mlinjo Squad

Ayira:
Aku disuruh Ayahku putusin Isal gimana nih?

Ellen:
Ketahuan, Yir?

Ayira:
Iya.

Arsi:
Jangan putus, Yir.
Kalian udah satu tahun lebih.
Sayang banget kalo putus.

Ayira:
Nanti kalo Ayahku tanya lagi aku bilang apa?

Asha:
Bilang aja udah putus.

Ayira:
Aku nggak mau bohong.

Hema:
Kamu udah bilang ke Isal belom?

Ayira:
Belom.

Gista:
Satu tahun lebih masa harus kandas gitu aja.

Ayira:
Ya mau gimana lagi.

Ayira mengela napasnya kasar, dengan terpaksa ia membuka room chatnya dengan sang pacar. Sontak ia menceritakan kejadian yang dialaminya malam ini.

Isal:
Yaudah nggak papa kalo gitu.

Ayira:
Maaf ya, Sal.

Isa:
Nggak papa, Ra.

Ayira:
Kita tetep temanan ya, Sal?

Isal:
Iya, Ra.

Ayira:
Tetep saling cerita ya?

Isal:
Iya, Ra.

Ayira:
Aku harap kamu nggak lupa sama janji kita waktu baru jadian.

Isal:
Aku nggak lupa kok.

Janji adalah hutang yang harus dibayar. Apakah mereka akan membayar janji itu? Atau menjadi asing setelah pacaran selama satu tahun lebih?

**TBC**

Gimana prolognya? Udah ada gambar belum?

Yang disini anak strict parents angkat tangannya.

Siapa yang suka sama bulan? Aku aku wkwk

Spam bulannya...

Seperti ArutalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang