part 1 chap 1 :

11 0 0
                                    

_Akara pov_

Senin selasa rabu kamis jumat sabtu minggu, ini hari libur minggu apa istimewanya?? Semua terlihat sama saja" gumam akara

"Akara... buka nak" ibu memanggil dan mengetuk pintu kamar ~~

Ara menghela nafasnya sembari memakai earphone lillac miliknya, sembari menutup mata ia membayangkan kehidupan selayaknya Putri aurora, princess disney yang sangat diratukan keluarganya.


"menyenangkan ya" gumamnya sambil tersenyum memandangi foto idolanya (Putri aurora).

Bagaimana tidak, selama hidupnya ayahnya terlihat menjaga jarak dengannya, dan bahkan ketika akara belajar dengan keras,mendapatkan juara kelas dan memenangkan lomba. ayah bahkan tidak pernah memeluknya.

Sekalipun mengatakan "ayah bangga padamu" pun tidak pernah.

Gadis itu merajuk karena ayahnya akan sibuk dan tidak akan hadir di ulang tahunnya minggu depan. Ia terus mengabaikan panggilan ibu nya.

Semua foto perayataan ulang tahun akara berjejer rapi di meja belajar kayu miliknya, tidak satupun ada ayah di sana.

"Apa aku bukan anak ayah?" pikirnya .

"Dubbb brakkkk!!!!"

Suara yang sangat besar terdengar dari luar kamar. Mendengar itu akara langsung keluar dan yaaahhh seperti biasa ayah dan ibu bertengkar lagi.

berantem berantem berantem tiada hari tanpa berantem!!

Akarapun kembali menutup pintu kamarnya. Suara perkelahian itu menggema di telinga akara, cacian yang saling dilontarkan terdengar sangat menyakitkan, mendengar tangisan ibu membuat penglihatan akara memudar, tanpa sadar akara tergeletak di bawah lantai kamar, dengan tangan yang menutupi kedua telinga.

Tubuh akara mulai bergetar, napasnya terengah , kepalanya terasa sangat sakit.

Akara membantingkan kepalanya di lantai beberapa kali dan tanpa sadar akara berteriak sangat keras kemudian tidak sadarkan diri.

***

gelap...

Dari sudut ruangan dirinya duduk dan menangis sembari melingkarkan tangan mungilnya pada lutut.

"Kreeeeeek" bunyi pintu terbuka

cahaya dari pintu yang terbuka menyinari sedikit ruangan gelap itu.

"Selamat ulang tahun kami ucapkan.. Selamat panjang umur dan bahagiaaaa 🎶"

Di ujung pintu yang jauh itu ayah ibu membawakan kue ulang tahun,dan teman teman kelas juga ikut bersenandung lagu ulang tahun.

Senyum lega terukir di wajah gadis kecil dengan rambut panjang sepinggang itu. ia tertawa dan mengusap matanya yang sembab.

Akara berlari ingin memeluk ayah dan ibu yang berdiri di sana, tapi sekuat apapun akara berlari menghampiri mereka, pintu itu juga semakin menjauh darinya, namun akara masih terus berlari tanpa memperdulikan napasnya.

Rembulan Di Antara Ruang KosongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang