HAPPY READING!
Detective 1997Alarm berbunyi lumayan nyaring pagi ini, Anindhita mengerjapkan matanya beberapa kali untuk men-stabilkan cahaya yang cerah pagi ini.
Pagi ini pukul 6.17. Udara yang sejuk dan matahari yang bersinar sungguh melengkapi perjalanan yang panjang untuk hari ini.
Terdengar suara hembusan angin yang lembut, Anindhita menghirup udara segar itu dalam-dalam dan menghembuskan nya.
Belum beranjak dari tempat tidur, Anindhita meregangkan otot-otot nya yang kaku setelah dibuat untuk tidur semalaman. Agar tinggi juga sebetulnya.
Anindhita segera sadar jika ia ditinggal kedua orang tua-nya dan segera bergegas mandi pagi dan mengerjakan pekerjaan rumah.
Mulai dari, menyapu, mencuci pakaian, membersihkan debu, memasak, menjemur pakaian, mengepel lantai, menguras kamar mandi hingga merapihkan seluruh kamar atau ruangan yang ada di rumahnya.
Rumah yang besar, tentunya akan lelah untuk mengerjakan itu sendirian, biasanya Bunda membersihkan seluruh rumah dengan bantuan-nya dan juga kedua adik gadisnya.
Ingin rasanya Anindhita menyewa asisten rumah tangga. Namun, bagaimana bisa jika kedua orang tuanya tidak setuju atas perihal itu.
Bukan karena keadaan finansial, bahkan finansial keluarga Anindhita terbilang sangat berkecukupan bahkan lebih dari mampu. Tetapi, kedua orang tua Anindhita tidak ingin jika menyewa asisten rumah tangga karena akan menghabiskan biaya dan uang yang akan dikeluarkan.
Keluarga Anindhita mengajarkan sederhana dan hidup berkecukupan walau memiliki harta yang cukup.
Sekarang sudah pukul 11.56 dan seluruh pekerjaan rumah yang harus Anindhita kerjakan sudah selesai 100%.
Anindhita segera beranjak ke kamarnya dan merebahkan diri bersiap tidur siang dan bermimpi indah, menikmati bunga tidurnya.
Hampir saja ia terlelap, tiba-tiba suara klakson mobil terdengar dari taman rumahnya, Anindhita dengan malas pun kembali beranjak dari kamar menuju ke luar rumah untuk mengecek siapa yang tiba siang-siang ke rumahnya.
Lelaki bermata sipit yang memiliki tahi lalat di mata kanan nya pun tersenyum manis, pahatan yang sempurna dan juga raga yang kokoh seakan ia benar benar lelaki paling sempurna dan tampan.
Anindhita tersenyum kecil dan menunduk, mempersilahkan Gama memasuki rumahnya dan berbincang singkat di ruang tamu. Ia menyediakan beberapa makanan ringan atau camilan yang disuguhkan untuk Gama.
"Terimakasih." Ucap Gama tersenyum kepada Anindhita, Anindhita tersenyun kecil dan mengangguk singkat.
"Maaf saya bertamu tiba-tiba, tapi apakah kehadiran saya mengganggu?" Ucap Gama bertanya.
"Tentu tidak, silahkan dimakan hidangannya." Ucap Anindhita tersenyum kecil menjawab pertanyaan Gama. Sekarang berganti Anindhita yang bertanya kepada Gama, "Ada yang perlu disampaikan dengan saya?" Lanjut Anindhita menatap Gama dan duduk di depan sofa yang diduduki oleh Gama.
Posisi mereka bertatapan, bayangkan saja seperti Anda duduk tepat berada di depan Bos yang ada di perusahaan Anda, jika sudah bekerja. Atau semisal Anda duduk berhadapan dengan teman sebaya yang Anda kenal. Seperti itulah posisi Anindhita dan Gama.
KAMU SEDANG MEMBACA
DETECTIVE 1997
Historical FictionTentang tahun 1997, aku merindukanmu Selesaikan tugasmu sebagaimana semestinya, aku akan mendukung dari jauh. Namun, apakah bisa kamu menuntaskan tugasmu sendirian? Gama, saya merindukanmu. Bagaimana kabarmu sekarang? bahagia ya, istirahat yang tena...