20 : Be With You

183 35 10
                                    

Perth segera memeluk Godt dan membenamkan wajahnya pada dada Godt yang bidang lantas dia berkata, "Tidak!" Dia memang berkata demikian tapi debaran dadanya membuat Godt tersenyum simpul nan semakin erat rangkulan tangannya pada pinggang Perth.

Satu jam kemudian mereka sampai di rumah Godt, atau markas utama Mavia Apocalypse.

Perth terperanjat kaget ketika bawahan Godt yang memakai pakaian serba hitam berkata, "Selamat datang ketua!" Dalam waktu bersamaan kemudian mereka membungkuk 90 derajat.

Perth segera bersembunyi dibelakang punggung Godt seraya menggenggam erat tangan kanan Godt, "Tidak apa-apa, jangan takut. Mereka bawahanku. Dan kamu kekasihku, jadi mereka tidak akan berani menyentuhmu." Ucap Godt membuat Perth tertegun, hanya sebentar karena pipinya di cubit oleh Godt. "Kenapa bengong? Apa kamu tidak suka aku anggap sebagai kekasihku?" Godt tahu Perth itu kekasih Saint, selama buku nikah belum di tangan Perth, maka dia akan terus berusaha mendapatkan Perth. Lagipula perlakuan Saint pada Perth membuat Godt kecewa. Andaikan Saint mampu membuat Perth bahagia, maka dia akan mengalah.

"Bukan begitu phi... hanya saja aku..." Perth ragu untuk menyelesaikan kalimatnya pada Godt yang selalu teduh tatapan matanya untuk Perth.

Godt menarik pergelangan tangan Perth lantas dia gendong Perth ala bridal. "Hanya saja apa, hembn?" Godt penasaran dengan kelanjutannya.

"A-aku pelacur phi... apa pria sepertiku pantas menjadi kekasihmu?" Ah, sepertinya Perth tidak lagi mau mengakui dirinya sebagai kekasih Saint. Mungkin karena Saint selalu mengatakan dia pelacur sehingga otaknya sudah menanamkan pada dirinya kalau dia itu pelacur, bukan kekasih Saint.

Godt terdiam, sejenak. "Aku sendiri juga bukan pria yang baik. Aku ini pemimpin Mavia, jadi bukan hal yang baru bagiku jika aku membunuh orang." Jelas Godt dia hanya ingin Perth tidak insecure dan berhenti membandingkan dirinya dengan yang lain. Lagipula Godt berencana begitu kontrak itu berakhir, Godt akan melarang Perth menjual diri.

Godt mau membawa dia ke kamar.

"Tapi aku tidak punya apapun phi kecuali nyawaku." Timpal Perth terasa kering tenggorokannya karena menahan sesak di dadanya. Dia hanya menyayangkan kenapa Saint tidak seperti Godt?

"Tidak apa-apa, karena aku sudah punya semuanya. Harta, tahta dan kekuasaan sudah aku miliki. Tinggal kamu yang belum aku miliki. Untuk itu jadilah kekasihku..." Tukas Godt sekaligus pernyataan cinta pada pria yang berada dalam gendongannya.

Perth bingung, "Aku tidak bisa, aku sudah punya kekasih." Dia memang nyaman bersama Godt namun hatinya mencintai Saint.

"Tidak apa-apa, aku pria yang sabar. Aku akan terus menunggumu sampai kamu sendiri yang memilih untuk meninggalkan Saint kemudian memilihku sebagai priamu." Godt tidak marah, toh ini merupakan pernyataan cinta keduanya pada Perth.

Perth tidak bicara, dia hanya memeluk Godt lebih erat dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Godt seraya berandai-andai. Andaikan pria pertama kali yang dia temui itu Godt, mungkin hatinya memilih Godt sebagai tempat berlabuhnya. Tapi sayang, pria itu malah Saint. Pria yang katanya mencintai Perth tapi perlakuannya tidak menggambarkan itu semua.

Sekarang mereka sudah sampai di kamar lantas Godt menurunkan Perth ke kasur king size nya. Godt melirik jam di tangannya, sekarang sudah jam 11 malam lewat. "Kamu jika mengantuk tidur aja duluan, aku mau mandi dulu!" Ucap Godt tidak ada maksud apapun mengajak Perth tidur di kamarnya. Dia bukan otak selangkangan. Bagi dia sex itu memang penting tapi tidak sepenting itu juga. Minimal 1x seminggu, itupun jika dia memang pengen. Kalau gak pengen, bisa 1 bulan atau setahun dia tidak melakukan sex.

Perth mengangguk, "Apa kita akan tidur satu ranjang phi?"

"Kenapa, kamu tidak mau? Tenang saja, kita hanya tidur." Jelas Godt santai kemudian dia masuk kedalam kamar mandi sehingga sekarang tinggallah Perth seorang diri di kamar ini.

Life Goes On 🔞 - The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang