tidak lagi setapak

15 4 1
                                    

Anakmu tengah melangkah ke jalan yang tidak lagi setapak, Ayah. Seringkali kakinya tersandung bebatuan penghalang atau sulur berduri dan tangannya lebam-lebam di tengah jalan. Tapi anakmu masih berjalan, seperti bagaimana kau menceritakan kisah keluarga kita yang tidak dunia ketahui--tentang bagaimana Ayah menikahi Ibu, memulai kehidupan baru dengan kantung kosongmu itu.

Anakmu masih berjalan, meski beberapa balon pemberianmu sengaja tak sengaja terlepas, ikat sepatu yang kau ikat erat menjadi renggang oleh waktu, dan hantu masa depan membuat kabut di kepala anakmu semakin tebal, tapi anakmu tetap berjalan, Ayah.

sampai jumpa esokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang