MEURTRIER 5

17 1 0
                                    

Hi guys welcome moga suka mff kalo jarang up .
Happy reading

(⁠*⁠_⁠*⁠)

Sudah 3 jam lamanya mereka mereka menempuh perjalanan. Karena jalan yang mereka cari tidak mereka temukan mereka memutuskan untuk menanyakan pada warga.

"Permisi"kata Ghea ramah.

"Maaf mengganggu saya mau tanya jalan ini kek" tanya nya pad seorang kakek.

"Silahkan, sebelumnya saya mau bertanya apa tujuan kamu kesana nak ?"tanya kakek itu.

"Saya dan teman saya ada urusan Disana kek,mohon bantuan nya kek"kata Ghea berusaha ramah.

"Hm,ditempat itu bukan tempat biasa"

"Tempat yang sangat bahaya,tempat itu dikenal dengan nama perumahan Pyira tempat yang isinya anak geng motor kaya raya"ucap kakek itu.

"Walau begitu banyak diantara mereka yang dikatakan bahaya,tidak ada yang berani ke perumahan tersebut selain itu perumahan itu sungguh bising"kata kakek itu.

"Jika kalian ingin kesana kalian harus sangat hati hati mereka tidak segan segan akan membunuh kalian" kata kakek itu lalu ditanggapi dengan anggukan dari Ghea.

"Waktu yang akan kalian tempuh dari ke perumahan Pyira 2 jam"ucap kakek tua itu.

"Baik kek terimakasih,permisi"Kata Ghea.

"Kalian dengerkan"tanya Ghea.

"Hm"balas Tara dengan dehaman.

:⁠-⁠P

Dan mereka sampai ditujuan mereka,saat pertama kali mereka sampai di nama perumahan yang tertera dapat mereka dengar suara suara ricuh yang membuat siapapun sakit telinga bila tidak terbiasa.

"Jalankan misi"kata Tara lewat earphone sambil tersenyum smirk.

✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

"Gak sia sia usaha kita"Ucap Sella cempreng.

"Diem goblok Lo buat orang sakit telinga"Kata Rania.

"Ngapain ribut jalanin misi nanti Tara marah ke sebet palak lo" Kata Tessy ngeri ngeri.

"Tempat ini aneh banget jadi klen hati hati"Ucap Gevran waspada.

"Kalo gak penting gausah ngomong"Kata Tara dingin.

"Sorry Tar"ucap Tessy.

(⁠ ⁠'⁠◡⁠‿⁠ゝ⁠◡⁠'⁠)

TBC

Hyy guys sorry jarang up guys. See you di chapter selanjutnya.
* Masih pendek *

Jangan lupa vote

MEURTRIER [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang