2.

2 2 0
                                    

happy reading
____________________

Sesampainya di sekolah, terlihat gerbang sekolah sudah tertutup, yang tandanya bel masuk sudah berbunyi, mereka berdua telat.

"Yah gerbangnya udah ditutup, gimana dong kak?"

"Bentar lu tunggu di sini." angkasa berniat menitipkan motor nya di warung yang tak jauh dari sekolahan. Lalu kembali menghampiri vanessa.

"Satu-satunya jalan buat masuk, kita harus lewat belakang?"

"Emang di belakang ada gerbang kak?"

"Enggak"

"Jangan bilang, kalo kita harus manjat tembok?!!"

"Yap lo bener, dahlah ayok keburu ketinggalan pelajaran banyak." angkasa melenggang pergi ke arah belakang sekolah.

Vanessa menatap tembok di depannya, dia tidak yakin bisa memanjat tembok itu. "Gue gak yakin kalo gue bisa manjat ini kak."

"Lo naik ke punggung gue, buru!"

"Iya iya, jangan ngintip lo kak, awas kalo ngintip."

"Iyaa."

Vanessa naik ke punggung angkasa lalu memanjat tembok, setelahnya langsung terjun ke bawah. Dan di ikuti angkasa setelahnya.

"HEI KALIAN BERDUA!!"

"Gawat kak, ada bu susi." bu susi adalah guru BK yang terkenal galak dan tidak main-main jika memberikan hukuman.

Angkasa langsung menarik pergelangan tangan vanessa dan berlari menghindari amukan bu susi. Terus berlari melewati lorong yang sepi di karenakan pembelajaran masih berlanjut.

Angkasa menarik vanessa ke dalam ruang seni, yang kebetulan sepi, bersembunyi di balik lemari yang terdapat di sana. Angkasa mendorong vanessa ke pojok dan menghimpitnya.

"Sssttt, jangan bersuara" intrupsi angkasa kepada vanessa sembari meletakan telunjuk nya di bibir vanessa.

Di jarak yang sedekat ini vanessa bisa mencium aroma parfum angkasa yang sangat wangi, dan memabukkan.

"Apakah mereka masuk ke dalam sini?" bu susi masuk ke dalam ruangan seni, tapi sebelum benar-benar masuk ada seseorang yang memanggil nya.

"Bu susi!"

Bu susi melihat ke arah belakang, "Eh ada pak Rio, ada yang bisa saya bantu pak?"

"Itu bu, saya mau minta daftar absen siswa kelas 12 Ips, siapa saja yang sering bolos." ucap pak rio dengan sopan.

"Oh mari, berkasnya ada di kantor pak."

Bu susi dan pak rio pun pergi menuju kantor, seketika bu susi melupakan anak-anak muridnya yang datang terlambat itu.

Setelah tak terdengar suara dari depan ruangan, angkasa pun yang menyadari jaraknya dengan vanessa terlalu dekat pun reflek menjauh.

Vanessa langsung mengeluarkan sumpah serapahnya, yang sejak tadi dia pendam. "Lo!! mau ngambil kesempatan dalam kesempatan kan kak?!!"

"Mana ada, gak minat gue liat bentukan lo!" elak angkasa

"Apa??, bentukan gue, lo gak liat body gue itu body goals banyak orang di luaran sana yang pingin punya body kayak gue tau." dengkus vanessa saat mendengar ejekan angkasa.

Angkasa mengedikan bahunya acuh lalu pergi melenggang, dia akan masuk ke kelas.

"Eh kak, lo mau kemana? gue ikut." vanessa berteriak lalu sedikit berlari mengikuti angkasa, tapi tiba-tiba angkasa berhenti melangkah.

Brukh

Vanessa menabrak punggung tegap angkasa, "Awss" ucapnya sembari mengelus dahinya yang terbentur punggung angkasa.

"Ngapain berhenti ngedadak sih kak? sakit tau" gerutu vanessa.

"Lo ngapain ngikutin gue?" tanya balik angkasa

"Ya gapapa."

"Gue mau ke kelas, lo! balik ke kelas lo sendiri, paham?!" angkasa melanjutkan langkahnya meninggalkan vanessa.

"Nyebelin banget sih tuh orang." vanessa berjalan sambil menyumpah serapahi angkasa. Sesampainya di depan kelas dia membuang nafas sejenak lalu mulai mengetuk pintu dan masuk.

Menghela nafas lega, ternyata di kelasnya tidak ada guru alias jamkos. vanessa menuju bangkunya lalu duduk.

"Dari mana aja lo?"

-o0o-






TBC.











Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angkasa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang