Bab 2 Daging Sapi Mahal

206 25 0
                                    

Yoongi berguling di ranjangnya, dia bahkan menggulung tubuhnya dalam selimut. Enggan rasanya bagi pemuda itu beranjak dari pembaringan nyamannya di hari pertama cuti dari pekerjaannya sebagai asisten pengajar seorang profesor di universitas ternama di Seoul.

Meskipun aroma harum masakan menyeruak ke dalam kamarnya melalui jendela yang terbuka, perut Yoongi menjadi sedikit keroncongan, namun dia tetap bergeming di dalam gulungan selimutnya.

Bagaimana tidak, Yoongi mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh semalam. Dia bergegas menuju rumah kakeknya di desa begitu selesai melakukan percakapan dengannya.
Yoongi sempat ragu sore itu namun dia memberanikan menelepon kakeknya guna menanyakan seseorang.

Kakek Park tentu saja menjawabnya dengan penuh semangat, apalagi ini menyangkut dua muda-mudi kesayangannya. Kakek Park awalnya sedikit bingung saat Yoongi bertanya apakah dirinya mengenal seorang gadis bernama Jung Y/n di desa.

"Kau bercanda, Nak? Dia Jung Y/n, adik dari Jung Hoseok yang tinggal di sebelah rumahku. Kalian sering bermain bersama saat kecil dulu. Ahh itu sudah lebih dari 10 tahun yang lalu, pantas saja kalian tidak saling ingat".

"Aku ingat sedikit, Kek. Gadis kecil berwajah bulat yang selalu mengekor Jung Hoseok kemana-mana. Aku ingat dia, tapi aku tidak menyangka kalau dia sudah jauh berubah dibandingkan saat kecil dulu".

"Ya, ya, benar. Er- kapan terakhir kalian bertemu ya? Hmmm, aku juga agak lupa, yang jelas semenjak kau memberinya hadiah sepasang sandal itu dia tidak pernah melepaskan dari kakinya bahkan dia memakainya hingga ke dalam rumah".

Yoongi tidak bisa menahan senyum di wajahnya, membayangkan gadis kecil itu bertingkah seperti yang diceritakan Kakek Park.

"Ada apa tiba-tiba kau menanyakannya? Apa kau bertemu dengannya? Dia tinggal di Seoul sekarang, dia baru saja mulai kuliah tingkat pertama".

"Iya, aku bertemu dengannya. Dia adalah salah satu mahasiswa di kelasku. Ah, sayang sekali aku tidak memperpanjang kontrak asisten pengajar ini karena beasiswaku tembus di Swiss. Jika tidak, aku bisa mengenalnya lebih jauh lagi".

"Kau ingin mengenalnya lebih jauh? Kau bertanya pada orang yang tepat, Nak. Jung Y/n adalah cucu favoritku, dia sahabatku, dia lebih dari sekedar anak tetanggaku. Gadis langka di jaman sekarang ini. Yak, Yoongi-yaa.. Apa kau tidak ingin mengunjungi Kakekmu ini? Aku bisa mengenalkannya padamu, gadis itu, dia sedang liburan di rumahnya saat ini. Nne?? Siapa yang mengetuk pintu? Ahh, Y/n-ahh... Kau rupanya, kemarilah kemari.. Tidak perlu repot-repot membawakanku makanan sehari tiga kali seperti ini, sampaikan terima kasihku pada ibumu ya...Nne?? Ah, iya iya".

Kakek Park terdengar sedang berbicara dengan seseorang di seberang sambungan teleponnya, Kakek Park menyebut namanya. Tidak salah lagi, dia adalah gadis yang tengah mereka bicarakan.

Suara Kakek terdengar sangat riang dan bersemangat saat berbicara dengannya. Semenarik itukah gadis tersebut di mata Kakek Park? Ah, Yoongi semakin penasaran dibuatnya.

Maka dari itu Yoongi segera menutup sambungan teleponnya dan dia bergegas menyiapkan sedikit keperluan sebelum akhirnya dia menyambar kunci mobilnya dan segera melaju menuju desa tempat kakeknya tinggal.

Jantung Yoongi berdegup sangat cepat, dia belum pernah merasakan setegang ini sebelumnya. Bahkan ketika dia melakukan wawancara beasiswa dengan pihak kedutaan Swiss di Seoul, dia melaluinya dengan sangat tenang dan sempurna.

Living Love :The Untold Stories (1-8 END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang