05

74 5 0
                                    

Dua pasang kaki yang sama-sama menggunakan sepatu bermerek adiduh berwarna putih dengan garis-garis hitam berjalan dibawah indahnya sore melahap teriknya sinar matahari.

Dengan tangan yang ditautkan mereka berjalan tanpa arah ditepian ombak kecil yang membasahi pasir dengan perlahan.

Bercanda, bergurau, tertawa. Mereka memperlakukan semesta seolah hanya ada mereka, beberapa jepretan foto menangkap indahnya pantai disore ini dengan insan yang saling mencintai.

"Neyy!!" Ujar Fellie dengan lengkungan yang membentuk bulan sabit dengan begitu menawan.

"Iya, Fellie?" Jawab cowok itu.

"Capek.." Fellie berjongkok dengan tangan yang masih memegang erat, menggenggam tangan sang kekasih, ia membuat raut sesedih-sedihnya, memang bocah ini sangat dramatis.

"Sini, gendong" Neymar melepas genggamannya lalu ia berbalik badan dan menurunkan tinggi tubuhnya agar Fellie bisa dengan mudah naik.

"Yess!! Siap yaa, aku hitung" hanya anggukan diiringi senyum manis yang menjadi jawaban perkataan Fellie saat itu.

"Satu... Dua.. Tiga.." ia melakukan ancang-ancang lalu melompat kepunggung Neymar, setelah itu melingkari tangannya dileher kekasihnya.

"Kamu mau kemana lagi?" Tanya Neymar, ia melangkahkan kakinya tanpa tau arah yang akan dituju.

"Hmm, balik aja deh kayaknya" Seru Fellie, Neymar mengganguk-anggukan kepalanya, Fellie dengan sibuknya memainkan tangannya, mengusap lembut surai Neymar sesekali mengacaknya kembali, Neymar terus berjalan menuju ditepian pantai dengan Fellie yang kini sudah meletakkan wajahnya diceruk leher Neymar, kadang dengan isengnya Fellie ia akan menggigit atau hanya sekedar mengecupnya singkat.

Puluhan langkah kaki ditempuh untuk menuju parkiran yang berjarak lumayan jauh, lalu mereka memasuki mobil dan Neymar mulai memalajukan mobil itu, Fellie dengan segala rasa bosannya mengeluarkan kepalanya dari sunroof mobilnya, ia merentangkan tangannya, sudah lama tak menghirup udara segar sembari berdekatan dengan Neymar, cewek itu terlihat begitu bahagia, ia menunjukan senyuman terindahnya dengan kekehan kecil.

"Ini mau langsung balik aja?? Gamau mampir dulu?" Tanya Neymar sembali menyetir, jujur, tatapannya tak bisa terus menghilangkan fokus pada kecantikan Fellie saat itu.

"KeMall ya, Ney?" Ucap Fellie lalu Neymar dengan cepat menganggukan kepalanya, ia dengan lihat memainkan stir mobil hingga menuju mall yang terdekat.

Memarkirkan mobilnya diparkiran Mall, dengan cekatan, Neymar mencabut kunci mobil, ia keluar dengan tergesa-gesa menuju pintu sebrang dari mobilnya hanya untuk membukakan pintu mobil untuk Fellie, mungkin Love Language yang ia miliki adalah act of service??

"Silahkan, tuan puteri" Neymar menundukan kepalanya lalu mengayunkan tangannya layaknya barista yang akan menyambut pelayannya, lalu Neymar mengulurkan tangannya sembari tersenyum, uluran itu tentu ditanggapi oleh Fellie.

"Haha, terimakasih sayangkuu" semburat merah terpancar dari pipi cowok itu, apa yang baru saja Fellie katakan? Ah, rasanya ia sudah ada dipenghujung langit-langit.

"Pipimu merah Ney!! Kamu demam ya?" Ia menempelkan punggung tanggannya didahi Neymar, cowok itu lekas menggeleng.

"Terus kenapa?? Salah aku ya ajak kamu main kepantai trus main air?? Maaf ya, kita gajadi keMall ya??" Khawatir, kata yang menggambarkan perasaan Fellie kini, Neynar terkekeh kecil, 'gemas sekali' pikirnya.

"Bukan karna kamu Fellie" jawab Neymar, Fellie memiringkan kepalanya seolah bertanya 'benarkah?'.

"Bukan salahmu, sumpah! Sudah, ayo masuk" ajak Neymar, senyum Fellie terangkat, ia melingkarkan tangannya ditangan Neymar, memasuki Mall dengan bergandengan tangan dan tentu diiringi tawa bahagia keduanya.

"Hmm.. bisakah kita bermain timezone lalu mengunjungi beberapa tempat makan? Aku ingin membeli beberapa buku digramedia juga." Tanya Fellie ketika mereka melangkahkan kaki saat akan menuju timezone.

"Why not? Anything for you" ujar Neymar, mereka beriringan menuju Timezone.

i'm still into you [Neymar Jr]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang