"Meyraa ?..." Ucap bunda dengan nada yang khas
Meyra yang sedang termenung di jendela kamarnya sambil mendengar suara rintik hujan yang berjatuhan pun terkejut "Iyaa bun"
Bunda terkekeh "Mikirin apa, kok bunda panggil kaget gitu"
Meyra bingung harus jawab apa, terlalu banyak yang dia fikirkan tadi
"Mey, Meyra ga kecewa kan sama Allah" ucap bunda ketika ingin duduk di samping meyra
Meyra tersentak, ia langsung berfikir, apa ia dia kecewa atas takdir ini ? Bagaimana jika memang iya seperti itu dan dia tidak menyadari itu ? Tidak, dia tidak boleh merasa kecewa kepada Allah yang sudah sebaik ini kepadanya, yaitu memberi sosok bunda untuk kedua kalinya.
"Sayang.. Walaupun mulut kamu tidak berbicara bahwa kamu kecewa, tapi jika hati kamu ada rasa gundah dan kamu tidak menikmati setiap detik-detik yang ada di hidupmu, itu artinya secara tidak langsung kamu kecewa"
Ucap bunda dengan nada sendu, Di dalam hati bunda, ia sebenarnya tidak ingin berbicara seperti ini, tapi melihat keadaan Meyra yang selalu saja termenung, membuat bunda sedih dan ingin mengembalikan semangat meyra, seperti dulu, ya sebelum kejadian itu."Bundaa, Meyra ga bermaksud buat ga terima takdir ini, Meyra ga kecewa kok sama Allah, Bundaa maafin Meyra karna akhir² ini cuek sama bunda" Meyra berkata dengan nada yang begitu lembut ke bunda nya, tapi tidak di sadarkan air mata nya jatuh membasahi baju bunda, karna sekarang posisinya Meyra sedang memeluk bunda.
"Gapapa sayang.. tapi jangan lagi ya, bunda sedih kalau kamu kaya gitu" Ucap bunda
"Iyaa bun" Balas Meyra seraya melepaskan pelukan nya
"Mey kamu tau ? sekarang ini bisa dibilang sudah akhir zaman, anak muda seperti kamu ini sudah banyak yang sibuk dengan hal-hal yang negatif, dan bunda bersyukur Allah jadikan kekurangan kamu ini sebagai kelebihan untuk nantinya sayang..dan untuk tambahan nya, kamu bunda ajarkan untuk menghafal Al-Qur'an mau ?"
Mendengar itu Meyra kegirangan bukan main, pasalnya ketika umur 8 tahun, bunda nya juga pernah berkata akan membantu dia untuk menghafal Al-Qur'an, tapi gempa itu membuat.....
Ah sudahlah.
Lalu dengan kekurangannya, apa bisa ?
"Bundaa tapi..." jawab Meyra dengan ragu
"Sayang..masa ia hanya satu kekurangan ini jadi penghalang buat kamu ?"
"Iyaa bun, Meyra mauu" Jawab Meyra dengan senyuman yang sangat manis. Bahkan menurut bunda, senyuman Meyra adalah objek yang paling indah. Tapi sayangnya jika di luar Meyra jarang menampakkan senyuman nya itu.
Adzan Ashar terdengar oleh keduanya, hingga bunda pamit dan keluar dari kamar Meyra untuk sholat.
"Meyra sholat juga yaa, jangan di tunda sayang, ga baik" Ucap bunda ketika sampai di depan pintu. Sebenarnya bunda ingin membantu Meyra untuk mengambil wudhu, tapi Meyra selalu menolak nya dengan halus, dengan alasan takut merepotkan dan selain karna kamar mandi nya berada di kamar juga karna dia sudah hafal setiap langkah-langkah di rumah itu.
"Siap bunda"Jawab Meyra, masih terpampang jelas senyuman yang manis itu.
Hingga bunda sudah keluar, Meyra diri dari duduk nya untuk sholat, tapi sebelum itu ia berusaha membuka jendela agar lantunan adzan ia bisa dengar dengan leluasa.
Sore itu Meyra Anastasia kembali menjadi Meyra nya bunda.Walau serumit apapun kata-kata yang bunda ucapkan, tapi aku selalu paham bahwa pesan yang ada di dalam nya adalah tentang bersyukur ~Meyra Anastasia

KAMU SEDANG MEMBACA
Kata bunda
Short StoryKata bunda, kalau aku lagi kecewa dan sedih karna kekurangan ini, artinya iman aku sedang menurun ~Meyra Anastasia