Bab 1

2 0 0
                                    

Ting...
Ting...
Ting...
Alarm Rindi berbunyi.

Rindi yang sedang tidur terlelap jadi terbangun dengar suara alarm yang keras. Lalu dia melihat jam yang ada di meja, waktu sudah jam 07.30.
"Wah telat lagi nih....ah bodo ah".

"Lagi - lagi kesiangan, buru ah beberes, ntar di kunciin di luar sekolah sama satpam, bisa mampus, bisa - bisa di marah kepala sekolah."
Akhirnya Rindipun bergegas, siap - siap berangkat sekolah.

Oh ya disini orangtua Rindi tidak tinggal di Indonesia, mereka sedang bekerja di luar negeri, jadi Rindi disini tinggal hanya seorang diri saja.

"Selesai sudah, tinggal berangkat."

"Gw berangkat sama siapa ? " Kemudian taksi lewat ke arah rumah Rindi.

"Eh ada taksi lewat, naik taksi ajalah.
Taksi - taksi......" Panggil Rindi sambil melambaikan tangannya, lalu masuk ke taksi itu.

"Pak tolong cepat antar aku ke sekolah, sudah telat ini."

"Baik non." Jawab supir itu.

"Semoga gak macet di jalan deh," pikir Rindi yang gelisah. Beberapa menit kemudian, tibalah Rindi di sekolah.

"Sudah sampai non".

"Oh iya ini pak uangnya...terimakasih pak". Lalu turun dari taksi itu.

"Iya sama - sama non".

Pagar sekolah hampir tertutup. Rindi pun berlari menghampiri pagar sekolah yang akan di tutup oleh satpam.

"Pak...pak tunggu jangan di tutup dulu",pinta Rindi yang nafasnya sudah terengah-engah karena berlari.

"Haduh kamu lagi, kamu lagi, sudah sana cepat masuk, bel sudah berbunyi dari tadi." Ucap pak satpam.

Kenalin bapak ini, ia adalah seorang satpam di sekolah namanya pak Udin, ia satpam yang sering kali di tipu anak - anak sekolah, untunglah ia punya kesabaran yang besar pada kami.

"Trimakasih pak satpam..." Sambil berlari menuju kelas.

Sesampainya di depan kelas..ternyata kelas telah di mulai dan guru menatap saya dengan tajam.

"Kenapa terlambat ? Jam berapa ini ? Sekarang taruh tas kamu di meja, terus kamu berdiri di depan kelas, silangkan kedua tanganmu lalu pegang telingamu di depan semua temanmu, berdiri disitu sampai pelajaran selesai". Ucap guru Rini.

"Yah ibu...jangan di hukum dong." Pinta Rindi dengan wajah melasnya.

"Ngebantah perintah ibu kamu ya, sudah kamu di hukum di bawah tiang bendera saja, cepat lakukan".

"What.... ah gak asik, yaudah iya Bu..."
Akhirnya Rindipun bersedia di hukum di bawah tiang.

Beberapa menit kemudian.....

"Duh cape nih, kapan kelarnya sih pelajaran ibu ini? Belum makan lagi...hadeuhhh." ucap Rindi kesal.

Sendipun keluar kelas dan melihat Rindi di lapangan.

"Lo ngapain disitu, terlambat lagi ?" Ucap Sendi.

"Gw di hukum sama mamak Lo tuh..."

"Mami gw bukan guru njir, ogah gw punya mami bentukan kaya dia..." Jawab Sendi kesal.

"Hahaha ....." Rindi tertawa puas.

Tak lama Aldo keluar dari kelasnya bersama rombongannya, karena jam pelajaran telah berganti, hari ini jam olahraga di kelas Aldo. Aldo yang baru saja keluar kelas, dia melihat Sendi dan Rindi yang sedang di bawah tiang.

"Kalian ngapain disitu ? Jangan disini lapangan mau dipake, entar kalian kena bola". Tanya Aldo.

"Eh iya iya...Lo kaga liat cewe Lo lagi di hukum" ucap Sendi.

"Di hukum..? Halah yaudah kali biarin aja lagian dia yang salahkan, sekolah sering terlambat".ucap Aldo dengan ketus.

" Si anjir ni cowo jutek amat" fikir Rindi.

"Cowo Lo kok nyebelin sih, kok Lo masih mau aja sama dia ?" Ucap Sendi .

"Ya gimana, namanya juga sayang Send...udahlah biarin aja tuh anak, mungkin dia lagi bosen".

"Yaudah masuk kelas gw dulu yok" ajak Rindi.

"Yuk......"ucap Sendi.

Saat Sendi dan Rindi ingin masuk kelas, tiba - tiba bola datang ke arah Rindi dan brukk....mengenai kepala Rindi, Sendi yang melihatnya begitu kaget, sontak saja Sendi memarahi Aldo.

"Awww...kepala gw, sapa sih yang lempar ? "Rindi menoleh kebelakang dan brukk... Rindi pingsan seketika.

Sendi langsung sigap dan cepat menolong Rindi. "Tahan ya Rin, gw pasti bakal nolongin Lo". Dasar cowo banteng bisa - bisanya di lepas pantau.

Aldo pun terkejut tak sadar kalau bolanya tidak tahu bakal ke arah Rindi. Aldo panik dan langsung berlari menghampiri Rindi dan Sendi.

"Sayang bangun....ah kenapa bisa gini sih jadinya, ayo Send bawa dia ke ruang UKS". Ucap Aldo.

"Ayo,ayo do....lagian kok bisa bola itu lepas".

"Ya gw mana tau Send."

Sesampainya di ruang UKS, Aldo langsung ninggalin Rindi dan Sendi.

"Eh..eh do..., Lo mau kemana ?" Tanya Sendi.

"Gw mau lanjutin pelajaran gw dulu, yaudah gw tinggal ya Send."

Aldopun pergi dan kembali berolahraga, setelah Aldo pergi, Sendi melihat Rindi yang pucat dan tiba - tiba Rindi sadar dari pingsannya.

"Gw dimana ini ? Aww...kepalaku sakit, kenapa ini ?" Ucap Rindi bingung.

"Lo di ruang UKS, tadi lo kena bola, terus pingsan."

"Gw mau masuk kelas Send, masih ada pelajaran lainnya".

"Emang Lo udah gpp, kepala Lo kan masih sakit."

"Udah gpp Send,yaudah yuk balik kelas". Rindi dan Sendipun kembali ke kelasnya.

Hai Readers, jangan lupa vote dan like ceritaku ya, ini pertama kalinya aku buat novel, kalau ada kalimat atau mungkin ada susunan yang kurang baik, harap maklum ya masih mencoba untuk belajar menjadi penulis :).

Terimakasih Readers,Sehat selalu ya :)


Ternak Buaya JantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang