(4)PERMAISURI MEMILIKI TAKDIR YANG MEMATIKAN

1044-1046

Bab 1044 Itu Dia

Dia melihatnya!

Zhao Xuanjing tidak menyangka Xiao Yurong memiliki mata yang bagus. Dia menyadarinya hanya setelah melirik beberapa kali!

Xie Qiao benar-benar mencoba yang terbaik untuk menahan diri.

Dulu, saat dia melukis di akademi, metodenya sedikit lebih sederhana. Lukisan itu tidak terlalu besar dan tidak serumit lukisan ini. Karena itu, tekniknya masih bisa disembunyikan.

Namun, lukisan ini berbeda. Ada terlalu banyak detail dan tidak bisa disembunyikan.

Xie Qiao ingin berkulit tebal dan menyangkalnya, tapi Li Shiyan sudah membuka mulutnya. “Gadis ini sangat rendah hati. Lukisannya sudah terkenal sejak lama, tapi dia biasanya menyembunyikannya dan tidak pernah menunjukkan kekuatannya.”

"Guru mengatakan ..." Xiao Yurong terkejut dan langsung duduk tegak. "Mungkinkah Kakak Tertua itu adalah Tuan Yun Wei?"

"Mungkin ya?" Xie Qiao membenamkan kepalanya.

“Apakah kamu benar-benar Tuan Yun Wei ?!” Xiao Yurong tiba-tiba kehilangan ketenangannya dan mengubah caranya memanggilnya. Setelah keterkejutannya, dia tidak lupa untuk melihat Xie Qiao beberapa kali lagi.

"Tidak mungkin. Saya mendengar bahwa Tuan Yun Wei sudah berusia 60-an!”

Xie Qiao memutar matanya ke arahnya.

Itu karena lukisan seorang master berusia 60-an lebih berharga. Li Shiyan berharap murid tertuanya menjadi terkenal, tetapi dia tidak terlalu peduli dengan uang.

Lagipula, sebagai sarjana nomor satu di dunia, dia... benar-benar tidak kekurangan uang.

Secara alami, dia tidak bisa memahami perilaku pelit murid tertuanya.

Menurutnya, dia tidak memiliki anak dan hanya memiliki beberapa murid ini. Setelah dia meninggal, semua properti atas namanya akan menjadi milik murid tertuanya, dan dia akan memiliki segunung emas dan perak di tangannya. Apa keuntungan kecil dari menjual lukisan?

“Itu hanya sebuah gelar, Saudara Muda Xiao. Jangan terlalu keras kepala…”

'Berhenti berbicara. Saya bisa terus menggertak di masa depan jika lebih sedikit orang yang mengetahuinya.'

Namun, Xiao Yurong menjadi gila.

Dia tidak bisa mendengar kata-kata Xie Qiao sama sekali. Dia mulai melihat lukisan itu dengan hati-hati dan membandingkannya dengan Master Yun Wei dalam kesannya.

Mata Zhao Xuanjing terlihat rumit. Namun, dia tetap Putra Mahkota, jadi dia masih bisa mengendalikan dirinya saat ini.

Di sisi lain, Jiang Jinlu dan Sang You berada dalam situasi yang sama dengan Xiao Yurong.

Mereka tidak benar-benar mempercayainya.

Mereka bertiga berkumpul dan mempelajari lukisan itu. Melihat mereka seperti itu, Xie Qiao merasa dirinya dalam masalah. Dia menemukan kesempatan untuk berbicara dengan gurunya. Dia membawa Xie Pinghuai bersamanya dan berjalan mengelilingi taman.

Identitas Zhao Xuanjing terlalu unik. Ada terlalu banyak orang di sini, jadi sulit baginya untuk mengikuti mereka.

"Teknik ini memang mirip ..."

“Bukan hanya mirip, kan? Persis sama…”

“Itu tidak benar... Aku ingat... Guru Yun Wei itu... lukisannya tidak hanya terkenal, dia juga pematung yang hebat. Saya pernah menghabiskan harga tinggi untuk membeli jepit rambut awan ... Saya mendengar bahwa Guru Yun Wei secara pribadi menggambar dan memahat benda itu ... "Sang You tiba-tiba kembali sadar.