MENINGGALKAN?

7.1K 293 28
                                    


VINCENZO POV

3 hari tlah berlalu dalam kehidupanku yg sangat gundah gulana ini melihat Honey ku yang masih setia memejamkan matanya.

Rasa sakit dihati yg tak pernah kurasakan selama ini, rasanya hatiku tercabik-cabik melihat Honey yg tergeletak dengan lemas oleh karena perbuatanku.

Rasa apa ini!!!
Tidak mungkin aku mencintainya kan, tapi rasa apa ini? Rasa kehilangan yg tak bisa dikatakan.

Apa yang telah kulakukan padanya? Aku tak pernah memikirkan keadaannya sama sekali, yg ada nafsuku selalu menguasai ketika melihat dirinya.

Aku ingin kau segera bangun JAZZIEL AGRA dan VINCENZO ZEVANNIO ini akan merawatmu dengan penuh cinta mulai sekarang.

Jika perlu akan kunikahi dirimu setelah ini.

VINCENZO POV END

4 hari telah berlalu tetapi Agra masih belum sadarkan diri, dan kini keadaan Agra semakin lama semakin memburuk, dan diperburuk lagi karena kini Vincenzo semakin merasa sangat menyesal melihat kondisi Agra yg semakin memburuk.

" Kamu harus menyiapkan hati mu Vin, kemungkinan anak ini untuk sadarkan diri sangatlah rendah" Dr Rifky dengan jujurnya berkata bahwa Vincenzo harus menyiapkan hatinya untuk kemungkinan yg ada

" Tidakk!!! Dia harus bangun!!!"

" Panggilkan semua dokter terbaik dari stiap negara!!!" Vincenzo memerintahkan anak buahnya utk memanggil seluruh dokter dari setiap negara untuk menyembuhkan Agra semata.

Vincenzo kini sadar bahwa ia sangatla h mencintai Agra, dan Ia tak ingin kehilangan Agra begitu saja, ia ingin menyatakan bahwa ia sangat mencintai Agra.

" aku akan menunggumu" dengan nada yg hangat Vincenzo mengatakan hal itu kepada Agra sambil memegang pipi Agra dengan lembutnya.

" Aku tahu aku sangat kejam pada dirimu" ungkapan penyesalan yg terucap dari bibir Vincenzo yg seakan mengharapkan dengan ungkapan ini Agra akan kembali sadarkan diri

" kumohon jangan tinggalkan aku"

Tes...

Air mata Vincenzo mengalir begitu saja, ia tak bisa membendung air matanya lagi, sekian lama ia tak pernah menangis dan pada hari ini ia menangis dengan penuh penyesalan disamping orang yg sangat dicintainya.

.

.

.

.

Tap..

Tap...

Tap....

Banyaknya orang-orang berpakaian putih berlari menuju kesebuah ruangan yg dimana bunyi monitor yg digunakan untuk melihat keadaan pasien tiba-tiba berbunyi yg menandakan bahwa detak jantung pasien di ruangan ini berhenti.

" Cepat bawakan Defibrilator!!" perintah seorang dokter

Para dokter-dokter terkemuka dari setiap negara ini melakukan yg terbaik demi pasien yg bernama JAZZIEL AGRA ini

Dokter menggesek-gesekkan alat Defibriblatornya, Defibriblator ini berguna untuk mengembalikan detak jantung yg sempat berhenti.

Tubuh Agra berkali-kali dikejutkan oleh Defibriblator, tubuh Agra kadang terangkar jika Defibriblator ini mengenai kulitnya

Tit..

Tit...

Titt...

Suara monitor masih berbunyi yg menandakan bahwa detak jantung Agra belum kembali

DILUAR RUANGAN

Tampak Vincenzo yg sudah sangat putus asa ketika mendengar jantung milik Agra berhenti, dan didalam sana  para dokter-dokter sedang berusaha mengembalikan detak jantung milik  Agra.

" ka..kamu harus baik-baik saja" dengan keputus asaan Vincenzo mengatakan hal tersebut

Vincenzo sungguh kini tak bisa tenang, dia bolak-balik didepan pintu ICU menunggu para dokter membawakan kabar untuknya


Kriett...

Pintu ruangan ICU terbuka menampilkan seorang dokter keluar, dokter tersebut terlihat sangat begitu pucat, lalu dokter tersebut pun melihat kearah Vincenzo yg dengan tajamnya melihat kearahnya menunggu apa yg dikatakan oleh sang dokter

" Katakan!!!" Vincenzo berteriak kepada sang dokter itu hingga memenuhi ruangan

" Pa..Pasien Telah me-"


Brukkk....

Belum selesai Dokter tersebut menyelesaikan ucapannya, Vincenzo yg sdh sangat kalang kabut menerobos masuk begitu saja menabrak sang dokter hingga terjatuh

Tap..

Tap..

Suara langkah kaki yg tergesa-gesa terdengar memasuki ruangan ICU, Vincenzo kini masuk ruangan ICU dan melihat beberapa Dokter yg sedang melepaskan alat-alat yg menempel pada tubuh Agra

" tidak-tidak!!! Ini tidak mungkin" Vincenzo berteriak histeris melihat Agra yg terbaring lemas di atas ranjang tanpa nyawa lagi

Vincenzo berlari mendekati Tubuh Agra lalu mendekapnya dengan sangat erat

"Hiks... Ja..jangan tinggalkan aku" Vincenzo menangis lirih memeluk tubuh Agra

" Pak Vincenzo" panggil seorang Dokter

Tapi apalah daya Vincenzo yg sdh sangat sedih tak menggubris panggilan tersebut, Vincenzo terus menangis memeluk tubuh Agra

" to..tolong bangunlah hiks.. Aku janji.. Tidak akan nafsuan lagi" Vincenzo memohon pada Agra dan bersumpah ia tak akan nafsuan lagi

" bangunlah!!! Arghhh!! Agra!!!" tak henti-hentinya Vincenzo berusaha membangunkan Agra

" Pak Vi-"

" ka..u ja..n..ji?" suara yg terdengar  lemah berasal dari dekapan Vincenzo dan siapa lagi klo bukan Agra

Vincenzo yg mendengar suara yg tak asing baginya pun melihat wajah Agra , mata sayup Agra telah terbuka menandakan bahwa ia telah sadar

" A..apa ini mimpi?" Vincenzo bertanya dengan begitu bodohnya, ia kira ia sdg bermimpi

" ha..us" kata-kata yang singkat padat dan jelas dari Agra pun dimengerti oleh Vincenzo

Vincenzo dengan buru-burunya mengambil minuman yg ada diatas nakas dan memberikannya Pada Agra

" Apa kau bisa memimumnya sendiri?"

Uhukk.. Uhukk..

Agra terbatuk-batuk yg membuat Vincenzo seketika auto panik

" Dok-"

" Sud..ahlah tida..k ap..a" Agra menenangkan Vincenzo yg bgitu sangat panik. Vincenzo kini melihat lekat-lekat muka Agra yg terlihat sayu

" Aku Mencintaimu JAZZIEL AGRA" Pengungkapan cinta dari seorang Vincenzo kepada Agra yg baru sadar membuat kesadaran Agra auto 100% kaget

" a..apa?"

" aku mencintaimu"

Kata-kata yg membuat Agra seketika tercengang mendengarnya,

" Will you merry me?" Vincenzo menanyakan apakah Agra mau menikah dnegannya tiba-tiba yg membuat Agra seketika kaget

" A..pakah kau serius?" Agra bertanya lagi untuk mengkonfirmasi pernyataan yg diucapkan oleh Vincenzo tadi

" Of course, jadi apa jawabanmu?"

Agra dengan malu'nya menjawab pertanyaan dari Vincenzo, btw dokter-dokter tadi masih didalam yg membuat Agra malunya bukan kepalang

" ba..baiklah"

.

.

.

.

.

.

Aduhh critanya makin kesini makin kesana aja ya rasanya.



PASSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang