Beautiful Mine

Prolog

Hidup itu adalah pilihan. Apakah pilihan itu ada dalam hidup? tentu saja dan kita lebih sering untuk melewatkan kesempatan itu.

Kita seringkali berpikir bahwasanya keputusan yang kita ambil sudah tepat. Akan tetapi kenyataannya selalu berbanding terbalik dari yang kita harapkan.

Hal itu pula yang dirasakan oleh Chaeri Neny Ghesar.

Chaeri memantapkan pilihannya pada seorang pria yang saat ini sudah menjadi tunangannya. Setelah tiga tahun masa berpacaran.. Chaeri dan Arkana langsung memutuskan untuk naik satu tingkat lagi.

Pertunangan itu hanya dihadiri oleh keluarga besar dari kedua belah pihak saja. Wartawan yang hadir pun jumlahnya dibatasi.

Terhitung selama 4 tahun Chaeri bersama laki-laki itu, dia benar-benar bahagia. Chaeri merasa Arkana memang ditakdirkan untuk dirinya.

Namun sekarang kembali lagi dengan kata tetapi. Apa yang terjadi didepan matanya membuat Chaeri menyesali pilihannya. Dia hancur karena impiannya melenceng dipertengahan cerita.

"Akhh.. Arka.. Arka faster!!"

"Sure, baby.."

"Aakkhh!!-"

Chaeri menjauhi kamar yang najis itu. Dia harus tampak baik-baik saja.

Chaeri mengambil handphone dari tas dan menyalakannya. "Awasi kamar 401 untukku. Jangan lewatkan satu detail pun dari kegiatan panas mereka saat ini." setelah menghubungi orang itu, Chaeri bergegas turun ke lantai dasar.

Hari ini, orangtuanya Chaeri sedang melangsungkan acara ulangtahun pernikahan mereka yang ke-28 tahun di kota B. Semua tamu yang hadir akan mendapatkan tempat penginapan, makanan, dan transportasi gratis.

Semuanya ditanggung oleh orangtuanya Chaeri. Siapa orang yang berani menolak undangan ini?

Bisa dijamin, yang menghadiri acara ini pasti tidak akan rugi. Justru mereka akan sangat diuntungkan.

Papa Chaeri adalah seorang pengusaha besar. Papanya termasuk kedalam jajaran penting dalam dunia bisnis di negara ini. Jadi, siapa yang tidak ingin menjalin koneksi dengan sang Papa?

Saat ini, Chaeri bisa melihat raut wajah senang dari Papa dan Mamanya. Dia menghampiri kedua paruh baya itu dan mengkondisikan ekspresi wajahnya agar tampak bahagia.

"Bagaimana Chaeri? Apa kamu sudah menemukan tunanganmu?" Chaeri mengangguk pelan. "Aku sudah menemukannya."

Gea-Mamanya Chaeri mengedarkan pandangannya ke beberapa titik. "Dimana Arkana? Kenapa dia tidak ikut bersamamu kesini?"

Chaeri menggenggam erat pinggiran gaunnya. "Dia sibuk." bahkan, untuk sekedar mengucap nama laki-laki itu saja dia jijik. Setelah apa yang laki-laki itu lakukan, tidak mungkin Chaeri masih menampilkan senyuman manis dan menerimanya dengan senang hati.

"Hmm..baiklah. Pemotongan kue akan segera dilakukan, Mama pikir Arkana akan menemanimu. Tapi, yasudah kalau dia memang sibuk,"

Chaeri yakin sekali kalau acara ini akan hancur begitu orangtuanya tau apa yang diperbuat oleh laki-laki itu pada putri kesayangannya.

Setelah kue pernikahan tiba, para tamu undangan diperkenankan berdiri sebentar. Chaeri mengambil tempat tepat disamping MC.

Dalam hitungan ketiga, kue bagian atasnya telah terpotong sempurna.

Suara tepuk tangan begitu menggelegar mengisi aula hotel ini. Banyak decakan kagum tersirat dari wajah para tamu undangan yang ikut merasakan kebahagiaan ini.

Chaeri pun melakukan hal yang sama. Hanya saja ekspresinya adalah palsu.

Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan berdansa. Tamu undangan juga diberikan kebebasan untuk memilih partner dansa mereka.