by latenightfish
ind translate by ulocken-
1. Berkomunikasilah dengan jelas dan sering.
Berkomunikasi dengan pasanganmu adalah salah satu cara untuk menjaga pernikahanmu tetap sehat dan berhasil. Jujurlah mengenai apa yang kau rasakan, namun bersikap baik dan saling menghormati satu sama lain ketika berkomunikasi. Bagian dari komunikasi yang baik adalah menjadi pendengar yang baik dan meluangkan waktu untuk memahami apa yang diinginkan juga dibutuhkan olen pasanganmu darimu. Pastikan komunikasi kalian tetap terbuka dengan sering berbicara (satu sama lain) dan tidak hanya membahas mengenai hal-hal seperti tagihan dan anak. Saling bertukar pikiran dan perasaanlah bersama pasanganmu!
-
Perjalanan mobil cukup sunyi. Setelah Dokja masuk dan bertukar sapa singkat denganku, ia tidak pernah lagi menatapku. Yang dia lakukan hanya melamun, melihat ke arah luar jendela dan aku hanya bisa menebak apa yang sedang ia pikirkan.
"Bagaimana dengan... kerjaanmu?"
"Hah?" Dia tampak sedikit terkejut dengan pertanyaanku... Apa aku mengatakan hal yang salah?
"Baik baik saja. Bekerja seperti biasa, kau tahu."
Dia memalingkan wajahnya sekali lagi, menghindari kontak mata yang sekiranya tidak perlu. Aku tidak tahu kapan, namun Dokja sudah mengembangkan kebiasaan buruknya ini yaitu, jarang menatap mataku -ketika sedang berbicara.
"Aku dengar mereka tidak memperpanjang kontrakmu."
Ia tersentak dengan perkataanku dan mulai membuat ekspresi masam, "Siapa yang memberitahumu sekarang."
Itu sebenarnya bukan sebuah pertanyaan, kecuali jika dia menggabungkannya menjadi satu, "Han Sooyoung."
Hening lagi.
"Kim Dokja, jika kau kesulitan secara finansial, kita harus menunda seluruh proses hukum ini. Kita tidak perlu terburu-buru. Aku tidak akan men-""Tidak!" Secara tiba-tiba ia memotong perkataanku.
"Kita akan melakukannya sekarang."
Aku tahu kami semakin terpisah -satu sama lain, dan pernikahan ini tidak dapat terselamatkan, namun apakah dia benar-benar ingin menyingkirkanku secepat mungkin? Apa ia berpandapat jika berurusan denganku lagi akan sangat mengganggu? Aku tidak suka perasaan sia-sia di dalam dadaku ini, jadi aku menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri.
"Kalau begitu, setidaknya biarkan aku membantumu."
"Aku tidak butuh kebaikan hatimu, Joonghyuk. Aku punya cukup uang untuk membayar bagianku, jangan khawatir."
Dokja selalu benci mengandalkanku. Sangat benci sehingga dia bersikeras agar kami memotong bagian 'penyelesaian keuntungan' dalam perjanjian pranikah kami. Mengapa dia benci untuk mengandalkan suaminya, aku tidak tahu.
"Ini bukan kebaikan hati. Aku hanya ingin membantumu sedikit."
"Aku tidak mau bantuanmu, oke? Sudah cukup buruk saat aku harus memintamu untuk menjemputku.."
Aku mulai merasa jengkel. Si idiot itu bertingkah seperti aku menyiksanya dengan cara membuatnya duduk di kursi penumpangku.
"Lalu mengapa kau tidak meminta orang lain saja?"
"Karena seseorang membuat kesal satu-satunya orang yang bersedia. Serius, apa yang sebenarnya kau lakukan? Dia meledak-ledak setelah ia mengangkat teleponku. dan, langsung menutup telepon tanpa membiarkanku berbicara sekali pun."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Rather Difficult Guide to a Happy Marriage.
Fanfiction[orv, joonghyuk dokja, fanfiction] summary: tolong jangan pergi. "kau bisa pergi sekarang." "apa jika kau berkata jujur akan membunuhmu, kim dokja?" - kim dokja dan yoo joonghyuk adalah pasangan menyedihkan di tengah proses perceraian. yoo joongh...