***
Siang harinya Anthony sudah di pindahkan ke kamar rawat, Dia masih tertidur damai dgn peralatan medis yg menempel di badannya dan itu membuat Jonathan sakit dan sedih melihatnya. dgn pelan Jonathan menggenggam tangan Anthony dan ngajak ngobrol, berharap dia akan membuka matanya. namun sayang Anthony tak ada respon ke obrolan Jonathan.
Chico berusaha utk menguatkan Jonathan, dia juga tak ketinggalan ngobrol dgn Anthony. meski Chico tau tdk akan ada respon dari Anthony namun masih semangat ngajakin ngobrol. Jonathan menepi ke sofa utk rehat dan tidur sesaat dan meminta chico utk jagain Anthony slama dirinya tidur. krna sama2 terlalu capek dan ngantuk chico pun tertidur dgn tangan masih menggenggam tangannya Anthony.
Alan dan Susi sampe di rmh sakit dan di antar suster memasuki kamar rawat Anthony, setelahnya masuk alan dan susi mendapati chico dan Jonathan yg tertidur pulas. dgn hati2 susi mendekati Anthony dan tdk mengganggu tidurnya chico, begitu juga dgn alan.
Alan dan susi memandangi sedih keadaan Anthony, susi ngajakin Anthony ngobrol dgn suara pelan berharap Anthony merespon obrolannya namun masih nihil, krn sudah lewat jam makan siang susi pun mau tdk mau membangunkan Jonathan dan chico. alan membangunkan Jonathan dan susi membangunkan chico.
" Chico..... bangun nak, sudah lewat jam makan siang.. bangun sayang " ucap susi pelan sembari ngelus kepala chico
chico yg terbangun pun sedikit kaget dgn keberadaan susi
" egh... eh tante..." sahut chico dgn ngerjapin mata
" bangun yuk.. udah lewat jam makan siang, chico dan jona makan dulu ya setelah itu kalian pulang biar malam ini mama dan papa yg jaga Anthony " sambung susi
" gak ma... biar jona saja yg jagain kakak, jgn mama dan papa. aku gak mau kalian capek " tolak Jonathan
" jona.... kamu hrs bagi wktu dgn kerjaan kamu juga di kantor tdk mungkin rian kan yg hendel sendirian kantor kalian, papa janji deh kalau kakakmu bangun papa langsung kabarin kamu" bujuk Alan
" tapi pa………" Jonathan
" aku rasa yg di omongin om alan ada benernya bang, aku juga kudu bantuin a' fajar juga. kan jadinya kita gantian jagain bang Anthony " sela chico
belum mereka ngelarin pembicaraannya tiba2 mereka dikagetkan dgn suara pintu yg terbuka cukup keras. dgn teriakan suara yg keras juga
" Anthony……………"
ya... itu suara Mariana, yg datang utk melihat keadaan Anthony.
Mariana nangis sejadinya setelah melihat keadaan Anthony.
" An.... heiii.. kamu knpa kok kamu tidur disini, kamu knpa, bangun dong jgn ngerjain aku kayak gini. aku gak suka kamu kerjain kayak gini mentang2 sebentar lagi kita akan nikah. bangun An... " ucap Mariana histeris
" Ana sayang... kamu hrs sabar dan kuat ya utk Anthony, percaya dgn mama deh Anthony pasti akan bangun sebentar lagi, jadi kamu hrs sabar ya sayang…" ucap susi menenangkan Mariana
Mariana masih terisak di pelukan susi namun tak lama kemudian dia beranjak mendekati Jonathan dan....
PLAAKKK……
tamparan keras tangan Mariana mendarat di pipi Jonathan. dgn penuh kemarahan Mariana meminta pejelasan ke Jonathan knpa ini semua terjadi.
" kamu jahat Jona... kamu jahat ke Anthony, apa salah Anthony ke kamu sampe2 kamu lukain dia seperti ini hah, apa salah Anthony ke kamu, apa salah Anthony? " ucap Mariana penuh amarah
Jonathan masih terdiam dan memandangi Mariana dgn penuh rasa bersalah.
" knpa kamu diam saja Jona, jawab jona jawab... apa salah Anthony ke kamu " isak Mariana
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST SCENE
Fiksi Penggemar" Gue kira lo kakak yg baik bagi gue.. ternyata gue salah menilai lo kak...!! lo tak lebih dari sampah yg mengotori keluarga ini..." Jonatan " Kamu salah faham jo.... ini tdk seperti yg kamu lihat..." Anthony
