campus

107 11 0
                                    

Seorang pemuda tampan berdiri di tepi danau dengan rambut hitam panjangnya. Dia menatap kosong sambil menyilangkan tangannya.

"Pemandangan yang indah bukan begitu kiyoomi."

Ucap seorang yang mendekatinya, rambut panjang kuning berkibar indah. Yukata yang di hiasi haori beserta pernak pernik yang tak akan bisa dimiliki oleh sembarangan orang.

Pria itu tersenyum manis dan ekor yang samar berkibar dibalik punggungnya.

"Anda benar, sangat indah. Namun apa yang anda lakukan di desa Miya - sama?"

Pria berambut hitam itu berbalik dengan tatapan dinginnya seakan tidak peduli dengan apapun.

Siluman rubah, atau bisa dibilang bangsa peri itu tidak menjawab dan malah memberikan manik-manik dari bajunya.

"Ambilah ini."

.
.
.

Sakusa mengurut keningnya sambil menuangkan air panas ke gelas miliknya. Uap air mengepul membawa aroma teh yang sedang ia seduh.

Sudah berapa lama aku memimpikan pria itu.

Kakinya melangkah menuju balkon seraya membawa segelas teh yang baru saja ia seduh. Wajah tampan miliknya sedikit pucat di terpa udara dingin pagi hari. Seekor kucing putih berbulu tebal melingkarkan tubuhnya di kaki sakusa.

"Kau sudah bangun?"

Setelah melakukan rutinitas paginya sakusa langsung berangkat ke kampus.

Ia memasuki kelas dan langsung duduk di kursi yang sering dia pakai. Beberapa orang sedang berkerumun di bagian depan.

Mungkin mereka sedang bergosip seperti biasa, itulah yang ada di otak sakusa dan ia memilih mengabaikan itu.

"Kau mewarnai rambutmu? Kenapa?"

Seseorang terdengar antusias bertanya pada orang yang ada di tengah kerumunan itu.

"Hehe untuk mengubah suasana."

Sakusa mendengar itu namun ia sama sekali tidak tertarik. Sakusa membuka tasnya namun sekilas sakusa melihat warna yang familiar.

Tangan sakusa berhenti bergerak dan menatap pria bersurai kuning. Ia mengerjap sekilas.

Gara-gara mimpi itu gua jadi aneh liat orang rambut pirang.

Kelas dimulai namun fokus sakusa terus teralihkan ketika melihat rambut pirang milik pria yang duduk jauh di bangku depan.

Setelah kelas selesai pria berambut pirang itu naik ke belakang dan melewati sakusa.

Sakusa yang terpaku pada setiap langkah orang itu merasa ada hal aneh dengan dirinya hari ini.

"Atsumu, udah beres?"

Pria berambut pirang itu mengangguk dan mengikuti teman-temannya.

"Kau kenal dia?"

Atsumu melirik orang yang dimaksud suna temannya. Atsumu menggelengkan kepalanya lalu tersenyum miring.

"Palingan salah satu orang yanga terpesona sama gua. "

"Nyesel gua nanya. "

Atsumu menaikan bahunya lalu berlalu pergi meninggalkan kelas. Beberapa orang yang mereka lewati menyapa atsumu dan kembarannya, ya atsumu memiliki saudara kembar.

"Wah sekarang liat warna rambut kalian udah bisa bedain orang, sangat membantu."

Ucap salah satu orang yang sebenarnya kurang sopan terhadap Kaka adik ini.

Harder then yours [sakuatsu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang