Ignore typo!
Enjoy all!
🥀
Riuh penonton sangat memekakkan telinga. Bahkan di tribun pun para penonton siap tantrum tunggu penampilan yang digadang-gadang menjadi pelet dari acara ini. Bahkan banyak siswi yang membawa banner dengan wajah anggota band.
Suara microfon menarik perhatian para penonton. Lebih riuh lagi sorak yang mereka keluarkan. Suara bassist kesayangan mereka mulai menyapa gendang telinga. Senyum tipis menghiasi labium sang bassist.
"Halo semuanya. Gimana kabarnya ?"
"BAIK."
"BAIK BANGET EERO."
"Syukurlah. Hari ini Orion band bakalan bawakan lagu yang beda dari biasanya. Harapannya kalian bakal suka."
"PASTII."
"Selamat menikmatinya."
🎶 Menunggumu - Noah 🎶
Suara instrumen dari alat musik mengawali penampilan mereka. Penonton ikut menikmati penampilan mereka. Banyak yang mengabadikan penampilan band itu.
Disisi lain.....
Ruangan yang penuh dengan cat, yang setiap dindingnya dipenuhi dengan lukisan yang sangat memukau. Namun tak ayal jika setiap orang yang masuk kedalam ruangan ini pasti mereka selalu berkata bahwa itu adalah ruangan senyap yang menakutkan. Lain bagi gadis penyuka ketenangan ini, dia sangat menyukai ruangan ini. Dia tidak begitu memperdulikan sorakan yang sangat riuh dari luar- terbukti dia lebih melukis dengan mendengarkan musik lewat earphone-nya. Sampai pintu ruangan tersebut dibuka dengan kasar.
"ELLEITHYIA!"
Dia Elleithyia- menatap tidak suka kepada seseorang yang membuka pintu dengan cara yang tidak bermoral seperti itu. Orang yang ditatap olehnya menatap dirinya lebih bringas. Seolah-olah dia tidak bersalah.
"Itu bukan pintumu sendiri Sheryl."
"Ini semua salahmu. Aku sudah memanggilmu dari tadi dan kau tak menjawab jadi aku membuka pintu itu." Dengusnya kesal sebab temannya ini sangat menyebalkan sekaligus sangat tidak ingin berbaur.
"Ada apa kau mencariku?"
"Ayo lihat penampilan Orion Band." Bundaran kelereng bening itu mengeluarkan binar. Berusaha membujuk temannya agar mau melihat pertunjukan tersebut setidaknya setahun sekali- pikirnya. Saat ia melihat temannya mengeluarkan raut yang ingin menolak ajakannya, ia langsung memotongnya.
"Tolonglah, setidaknya sekali dalam setahun kau melihat penampilan mereka El. Eero pasti senang bila kau melihatnya saat dipanggung. "
"Aku tidak suka keramaian. Disana sangat ramai dan pasti akan sangat berdesakan."
"KAN NAMANYA JUGA ORANG LAGI KONSER EL."
"Tidak perlu teriak juga Sheryl. Kau bisa pergi dengan Nathan jika mau."
"Oh ayolah El, aku tak pernah meminta apapun darimu. Tolonglah turuti permintaanku."
"Hah, baiklah. Janji ini terakhir."
"AKU SANGAT MENCINTAIMU EL."
Mereka bergegas menuju ke lapangan. Raut bahagia menghiasi wajah Sheryl, akhirnya dia berhasil menyeret teman nolepnya ini untuk bersosialisasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana nan Aksa [On Hold]
Short StoryLayaknya rindu yang tak berujung, layaknya memori yang tersimpan rapi di dalam kenangan, begitu pula senyumnya yang membuat rasa sakit ini ada. Hanya sebuah kisah klasik seorang pemuda yang jatuh cinta, penuh lika-liku dan pengorbanan, serta penyesa...