"Ah! tidak nyonya jangan usir aku beri aku waktu satu minggu lagi kumohon" ucap seorang pemuda manis yang sedang merayu ibu kos.
"Astaga, kemarin kau bilang seminggu lagi lalu saat aku kemari kau minta waktu seminggu lagi? Lama-lama jadi satu bulan!" Wanita berusia kepala empat yang dikenal dengan panggilan nyonya Li itu memasang wajah masam. Dia paling tidak suka dengan orang yang tak bisa menepati janji.
"Kumohon nyonya Li, tolong beri aku waktu sedikit lagi biarkan aku mencari pekerjaan laptopku juga rusak bagaimana aku bisa mencari informasi lowongan pekerjaan tanpa laptop itu?"
"Begitukah? Kau kan punya ponsel dan lagi itu bukan urusanku, ini sudah menjadi kesepakatan kita dari awal kalau kau tidak bisa membayar tepat waktu mau tidak mau kau harus angkat kaki dari sini jadi kemasi barang-barangmu sekarang juga karena sebentar lagi akan ada penyewa baru"
Nyonya Li yang hendak beranjak dari kamar Zhan hampir saja terjungkal karena Zhan yang tiba-tiba memegangi kakinya.
Brukkk
Xiao Zhan menjatuhkan dirinya sembari memeluk kaki nyonya Li dengan erat, sebisa mungkin dia harus mengeluarkan air mata buayanya. Jujur saja, dia tidak bisa kalau disuruh menangis secara mendadak.
"Tolonglah nyonya, aku hanya seorang mahasiswa miskin aku tidak tahu lagi harus pergi kemana kalau nyonya mengusirku aku janji aku akan membayarnya setelah aku mendapatkan pekerjaan"
Nyonya Li yang memang dasarnya tak kuasa melihat orang bersimpuh dikakinya, langsung luluh kala melihat Zhan dengan air mata yang sudah banjir.
"Aishhh ya sudah cepat berdiri, aku akan memberimu waktu satu minggu lagi jadi jangan seperti ini rok ku nanti kotor kena ingusmu"
Kepala Zhan terangkat, memandang nyonya Li memelas. Oh ayolah, siapa yang tidak akan luluh dengan wajah anjing pungutnya itu?
"Jangan melihatku dengan tatapan itu!" bentak nyonya Li, dia tidak ingin semakin tertelan dalam wajah malangnya.
Zhan segera bangkit dan membungkuk pada nyonya Li.
"Terimakasih nyonya Li, terimakasih banyak aku tidak akan melupakan kebaikanmu kalau nanti aku sukses aku akan membelikanmu banyak hadiah"
"Lihat dirimu, kau hanya bisa mengomong kosong kau bahkan belum bekerja" gumam nyonya Li yang masih bisa terdengar, lalu pergi meninggalkan kamar Zhan.
Setelah kepergian nyonya Li, Zhan masuk ke dalam kamarnya.
"Yeeeyyy!!! Berhasil juga menipu nyonya Li hahaha"
Gelak tawanya memenuhi ruangan bercat putih itu, dia tidak sadar kalau tetangga kosnya yang sedang menjemur pakaian dibawah jadi terganggu dan akhirnya mengumpatinya.
"HEI BOCAH GILA! TAK BISAKAH KAU DIAM? KENAPA KAU BERTERIAK TIDAK JELAS DIPAGI HARI?!"
"MAAAAAFFF" Teriak Zhan tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Zhan meraih ponselnya yang ada diatas bantal. Ia menyalakan ikon wifi, mencoba menyambungkan semua jaringan yang ada di sekitarnya.
"Hah? Kenapa tidak tersambung? Ah, mungkin karena aku ada di dalam kamar jadi susah sinyal"
Zhan memutuskan keluar dari tempat itu dan berjalan-jalan sambil berusaha mencari wifi gratis.
Tidakkah keadaannya sangat miris? Bahkan membeli kuota saja tidak mampu.
"KENAPA TIDAK ADA YANG TERSAMBUNG JUGA?! KENAPA SEMUA ORANG HARUS MEMAKAI PASSWORD?!" Zhan berteriak frustasi sampai orang-orang yang berlalu lalang di jalan berbisik menggosipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deaf Cafe Manager
RomanceBL YiZhan HOMOPHOBIC HARAP MENJAUH Xiao Zhan, seorang mahasiswa yang hampir diusir dari kosan karena telat membayar sewa, mau tak mau harus keluar dari sarangnya untuk mencari pekerjaan. Pertemuan awal yang absurd dengan seorang manager kafe tunaru...