1

1.2K 40 0
                                    

"Pergi dari rumah ini sekarang, anggap aku bukan ayahmu!" Aku menangis, sungguh aku ingin membunuhnya walaupun itu ayahku. Tapi sekarang bukan. Bagaimana bisa dia marah padaku setelah aku memergokinya yang sedang bercinta dengan perempuan lain? Ya aku tau kalau mom sudah meninggal beberapa bulan yang lalu karena terjadi kecelakaan, tapi veric (nama ayahku, ya aku tidak perlu memanggilnya 'dad' lagi, karena dia bukan ayahku lagi) pernah bersumpah jika dia mengencani perempuan lain dia tidak akan memaafkan dirinya, tapi liat sekarang dia menarik kata kata itu!. Aku membencimu veric.

"Tapi kaulah yang bilang sendiri kalau kau tidak akan memaafkan dirimu jika kau mengencani gadis lain, tapi lihat sekarang omong kosong" Aku langsung pergi dari rumah, aku mendengar dia berteriak 'pergi dan jangan melihat dunia lagi' Apa maksudnya? Aku benci aku benci dengannya.

Aku berjalan ke segalah arah aku tidak tau harus ke mana, aku berjalan tanpa membawa apa apa seharusnya aku membawa handphoneku agar bisa menghubungi rebecca agar bisa menginap di rumahnya. Rebecca adalah teman kuliahku yang sangat baik. Aku memutuskan untuk pergi ke kampus dan mencari alamat rebecca, anggaplah aku gila jauh jauh pergi ke kuliah hanya untuk mencari alamat rumah rebecca, tapi mau bagaimana lagi aku tidak mungkin tidur di bawah jembatan.

Saat aku sampai di kuliah aku masuk dan mencari alamat rumah rebecca untung saja hari ini ada kelas malam jadi aku di perbolehkan masuk. Saat aku menemukan alamatnya aku berjalan keluar dari kuliah, rumah rebecca tidak jauh dari kuliah. Aku mempercepat jalanku karna di sekitar daerah ini sering terjadi penculikan, perkelahian, dan pemerkosaan.

Aku sampai di tujuan, aku melihat rumah minimalis terlihat sangat sepi. Aku langsung masuk ke halaman rumah itu dan memencet tombol bell rumahnya, aku menunggu selama 1 menit dan akhirnya pintu terbuka. Rebecca terlihat kaget melihatku.

"Hai, dari mana kau tau rumahku?, kenapa kau malam malam kesini?, dengan siapa kau datang kemari?"

"Jika aku menjawab semua pertanyaanmu sekarang mungkin kakiku akan patah sekarang" Dia tertawa.

"Oh ya silahkan masuk" Aku langsung masuk saat di persilahkan dia menyuruhku duduk di sofa aku segera duduk.

"Kau mau minum apa?

"Air putih saja" Dia lamgsung pergi mengambil air untukku, tidak lama dia datang dengan segelas air, belum sampai gelas itu di meja aku langsung merebutnya dan meminumnya, ohh betapa hausnya aku, aku tau ini tidak sopan tapi aku sangat haus dan lelah dia tertawa melihatku.

"Jika kau mau ku ambilkan minum lagi akan ku ambilkan sekarang"

"Tidak, tidak usah terimakasih" Dia menggangguk dan duduk berhadapan denganku.

"Jadi ku rasa kau akan menjawab pertanyaanku" Aku tertawa dan langsung menjawabnya.

"Well, aku di usir dari rumah karna aku melihat ayahku bercinta dengan gadis lain, dulu sebelum ibuku meninggal dia pernah berjanji tidak akan mencari penggantinya tapi dia melanggar, dia mengusirku aku pergi tanpa membawa apa apa aku tidak tau harus pergi kemana, jadi aku memutuskan untuk pergi ke kampus mencari alamat rumahmu. Aku tau kau pintar untuk mengerti maksud kedatanganku"

"Ya aku mengerti, istirahatlah aku akan membersihkan kamarmu dulu" Dia segera pergi tapi aku menahannya.

"Tidak biar aku saja, aku yang tidur disitu jadi aku yang akan membersihkan"

"Kau yakin?"

"Ya" Aku tersenyum untuk meyakinkannya.

"Ok, oh ya hari ini aku akan pergi sebentar, jika kau haus atau lapar ada minuman dan makanan dikulkas, anggap saja ini rumahmu sendiri" Dia langsung pergi ke suatu ruangan yang ku yakin itu kamarnya, dia masuk ke kamarnya setelah menunjukan kamarku.

Saat aku masuk ke kamar, menurutku ini tidak kotor hanya saja belum dipasang seprei, aku langsung mencari seprei di lemari dan menemukannya tanpa membuang waktu aku memasangnya di kasur, ini hanya memakan waktu 3 menit.
Dari luar aku mendengar rebecca mengatakan 'bye' aku pun membalasnya dari dalam kamar. Aku ingin tidur sekarang tapi aku belum mengantuk jadi aku keluar dari kamar menuju ruang tengah dan menyalakan tv, saat aku mendengar suara dering telephon dari kamar rebecca aku langsung menuju kamar rebecca, aku langsug masuk sebenarnya aku tidak ingin lancang tapi aku harus melihatnya, di layar tertulis nama 'liam' mungkin itu kekasihnya. Aku langsung keluar kamar kembali ke ruang tengah, hp itu terus berbunyi sebenarnya aku ingin mematikan hpnya karna sangat mengganggu tapi aku punya sopan santun walaupun aku tadi masuk ke kamar rebecca.

Setengah jama kemudian rebecca pulang.

"Rebecca tadi hpmu bunyi, aku ingin mengeceknya tadi tapi aku menahan diri" Bohongku.

"Oh, yasudah aku masuk dulu aku sangat capek, malam"

"Malam" Dia langsung masuk kamarnya, aku segera mematikan tv dan masuk ke kamar.

---

"Hey kesha bangunlah kita sudah telat" Aku mendengar suara rebecca membangunkanku tapi aku tidak ingin bangun aku masih mengantuk.

"5 menit lagi"

"Ohh tidak kesha sekarang kita sudah telat, kelas akan mulai 2 menit lagi"

"KESHA!"

"Ok, aku sudah bangun jam berapa sekarang?" Tanyaku tanpa membuka mata.

"Sembilan Tiga puluh" Oh fuck. Aku segera pergi ke kamar mandi aku hanya mencuci muka dan menggosok gigi aku tidak mandi, itu akan memakan banyak waktu. Aku tetap memakai bajuku tapi aku meminjam cardigan rebecca. Setelah semua sudah siap kita berdua segera berangkat.

"Kau tau aku membangunkanmu setengah jam" Katanya sambil berlari, aku tidak menghiraukan katanya kita tetap berlari.

Saat kita sudah sampai di depan kelas aku dan rebecca saling memilih untuk yang masuk duluan.

"Ini salahmu jadi kau masuk duluan" Aku mengalah, ini memang salahku. Aku butuh beberapa detik untu membuka pintu kelas, aku langsung membukanya dan semua yang di kelas langsung melihat kita berdua.

NO CONTROL! <HENDALL>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang