Aku berlari dengan tergesa-gesa menuju ruangan atasan ku setelah mendapatkan panggilan dari sang atasan tentunya
calling....
Datang keruangan saya sekarang
Baik pak
Ada yang perlu saya bawa ke tempat bapak?Ya, tolong bawakan berkas yang saya kirim ke kamu 2 minggu yang lalu serta berkas laporan keuangan
Baik, saya akan segera kesana
Call ended
Lee taeyong
Seorang manager di perusahaan Neo company yang selalu memasang muka datar dan irit bicara
Benar-benar paduan yang pas ditunjang dengan fisik dan ketebalan dompet. Sudahlah orang kaya dan tampan ma bebas
Mau ini mau itu harus di turuti, beda sama diriku yang sebatas karyawan biasa. Agak kesel sih waktu di panggil secara tiba-tiba waktu aku lagi makan
Baru makan 3 sendok lagi, terus juga gak sempet bungkus lagi aduhhh nasib kok gini amat ya...
Aku mengetuk pintu berbahan kayu tersebut dengan pelan
"Masuk" aku membuka pintu tersebut setelah mendapatkan izin dari si pemilik dan tidak lupa melemparkannya senyum Pepsodent biar muka gak asem-asem kek jeruk nipis di warung nya pak paijo
"Ini pak semua berkas yang bapak butuhkan" ku berikan semua berkas tersebut ke arah pria tersebut
"Ya terimakasih, ku dengar bagian devisi keuangan belum mengirimkan laporan Minggu ini" ujar pria itu yang masih terfokus pada berkas yang aku bawakan
"Iya pak, berkas Minggu ini masih dalam proses pengerjaan, jika bapak membutuhkan secepat mungkin saya akan usahakan selesaikan hari ini juga" taeyong mengangguk
Pria dengan rambut hitam legam itu bergumam dengan wajah seriusnya, taeyong juga meletakkan tangannya di dagunya dan tenggelam dalam pikirannya
"Baiklah kamu boleh pergi" ujarnya dengan pandangan yang masih terfokus pada berkas itu, aku membungkuk sopan dan berlalu pergi dari tempat itu
Aku dengan cepat berjalan pergi meninggalkan ruangan itu, atmosfer di ruangan itu sungguh dingin dan rasa mencekam menyelimuti ku
Selepas menyelesaikan masalah tentang berkas, aku berjalan menuju meja rekan kerja ku yang kebetulan memegang kendali penuh tentang keuangan perusahaan
Aku menepuk pundak pemuda yang beda setahun dari ku, pemuda itu hanya berdehem tanpa melepas pandangan nya dari komputer "apa sudah selesai?" Pemuda itu menggeleng
"Cepat selesaikan, menejer lee tadi sudah meminta nya secepat mungkin... Jika kau tidak keberatan aku bisa membantu mu menyelesaikan nya" pemuda dengan kulit putih beserta rambutnya yang menutupi sebagian matanya menatap ku
"Tidak perlu, sebentar lagi akan selesai jika kamu ingin pulang... Pulang saja biar aku yang mengantar nya langsung" ujar pemuda itu dan berbalik kembali menatap komputer itu
Aku menghela nafas, sudah biasa dengan sikap rekan kerjaku yang satu ini... Meski sudah menjalankan kontrak bersama begitu lama dengan perusahaan dan menjadi rekan tetap saja aku tidak bisa mengambil hati dan perhatian dari seorang na jaemin
Satu-satunya rekan yang begitu dingin, pendiam dan irit bicara itu membuat ku sedikit kesal dan jengah padanya, bukankah sikap ini begitu mirip dengan sang atasan Lee taeyong? Atau mungkin saja sebenarnya mereka adalah anak kembar yang terpisahkan?
Astaga pemikiran apa lagi ini, oh ya membahas mengenai penampilan jaemin si pria es
pemuda itu kerap kali menggunakan kemeja hitam, bukan hanya kemeja saja tetapi kerap kali memakai pakaian serba hitam dari jas sepatu dan lain-lain
Haa kenapa aku membahas penampilan pemuda itu? Terdengar menggelikan
Di waktu yang bersamaan terkadang aku juga harus merasa waspada pada pemuda ini, aku merasa jika pemuda yang sudah menjadi rekan ku begitu lama adalah sosok mata-mata dari perusahaan lain
Dugaan ku bukan hanya sebuah alibi semata, aku kerap kali melihat dia menghubungi seseorang dan mengatakan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan ini
Mulai dari proses, pembesaran lahan dan sebagainya. Bukan kah ini patut di waspadai?
Meski begitu aku tidak bisa melakukan apa-apa selain mengikuti alur yang ada, apa kau tau aku ini hanya karyawan biasa yang mendapatkan cap teladan dari atasan ku
Bukan berarti jabatan ku disini begitu tinggi, tentu saja tidak
Jika di buat periodik mungkin aku sudah menduduki tingkat 5 atau mungkin 6? Sedangkan jaemin rekan kerja ku yang begitu dingin mungkin saja jauh di atas ku
Mengingat dirinya yang menjabat menjadi ketua devisi keuangan, belum lagi dirinya yang menjadi kaki tangan dari Lee taeyong
Setelah mendengar posisi ku dengan jaemin begitu jauh tentu saja aku tidak bisa membantah apa yang ia ucapkan bahkan tentang perilakunya yang begitu mencurigakan
"Ekhemmm" aku lantas menggeleng kecil, ohh astaga aku sudah tenggelam dalam pikiranku begitu lama hingga tidak sadar jika sosok yang aku bicarakan dalam pikiranku sudah selesai dengan pekerjaannya
"Ehh hehehe maaf, kalau begitu aku pergi" ujar ku dan berlari meninggalkan jaemin, tanpa aku sadari juga jaemin sudah menyunggingkan senyumnya meski tidak terlihat
...
'ngapain liatin saya kaya gitu? Ada utang sama saya? Bayar secepatnya ya!?' - jmn
'saya gak tertarik sama kamu, cepat kerjakan kerjaan kamu secepatnya!!" -ty
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocil Kematian (Harem?)
Teen FictionBercerita tentang kehidupan haechan yang begitu-begitu saja, membosankan dan keanehan lainnya Tapi kehidupan nya mulai berubah ketika satu persatu teman kerjanya mulai mengungkapkan rasa suka padanya Apa yang harus ia lakukan? Kabur? Atau mungkin m...