Melupakan mimpi aneh yang dialaminya, mulai lah Atlas mendengarkan penjelasan sejarah Matthias dengan berat hati. Sekarang di tengah rumah sederhana, terdapat meja dan bangku khusus satu orang, serta papan tulis yang terbuat dari kayu dengan coretan menggunakan bubuk arang. Atlas juga diberikan buku agar dia mudah mencatat hal-hal yang menurutnya penting, setidaknya itu akan membantunya sedikit mempelajari sejarah.
"Pertama, karena nantinya kau akan belajar sihir." Matthias memulai pelajaran tanpa perkenalan formal. "Aku akan menjelaskan type-type sihir dan sumbernya terlebih dahulu."
"Sebelum itu aku ingin bertanya, sejauh mana pengetahuanmu tentang sihir?" Tanya Matthias.
Atlas berfikir sejenak, menurutnya dia belum pernah mendengar tentang adanya sihir. Tapi, kalau dipikir-pikir kadang di desa juga pernah kedatangan tamu penyihir. Walau pun penyihir itu hanya sekedar singgah untuk beristirahat. "Tidak ada. Mungkin teleportasi yang kau gunakan seperti kemarin."
Matthias menggelengkan kepala, "Sudah kuduga." Gumamnya.
"Baik, kalau begitu. Akan ku jelaskan dari awal." Matthias memutuskan.
Pembelajaran dimulai dengan Matthias menyiapkan sebuah gelas sebagai contoh. "Perhatikan ini. Kita akan mempelajari sembilan tipe sihir sebelum ke sumber sihir."
Matthias kembali ke hadapan Atlas.
"Yang pertama levitation, sihir levitasi merupakan kemampuan untuk mengangkat atau membuat objek melayang di udara tanpa sentuhan fisik. Sihir ini sering dipakai sebagai kekuatan yang memungkinkan seorang penyihir untuk mengontrol gravitasi atau memberikan gaya angkat pada objek tanpa menggunakan kekuatan fisik secara langsung."
Matthias memegang cangkir di tangan kiri kemudian melemparkan cangkir tersebut. Secara mengejutkan gelas yang di lempar Matthias melayang di atas tangannya.
Matthias melihat reaksi Atlas, murid satu-satunya itu yang tadi tampak memegang dagu dan menghela nafas bosan mulai duduk tegap sebagai tanda bahwa ia mulai tertarik dengan penjelasan Matthias.
Matthias tersenyum kemenangan, dan melanjutkan penjelasannya, "Pertama 'Manipulasi Gravitasi', seperti sekarang yang aku lakukan. Manipulasi membuat penyihir dapat mengurangi atau membalik arah gravitasi, sehingga objek tersebut melayang di udara yang menimbulkan gaya angkat. Dengan fokus dan konsentrasi yang cukup, penyihir dapat memindahkan objek tanpa perlu menyentuhnya secara langsung."
"Sihir levitasi dapat diterapkan pada berbagai objek, mulai dari benda kecil seperti pena atau buku hingga benda besar seperti bangunan atau bahkan makhluk hidup. Penggunaan sihir levitasi seringkali menjadi elemen kunci dalam petualangan, pertempuran, atau kehidupan sehari-hari. Bagaimana? Apa ada yang tidak kau mengerti?" Tanya Matthias
Atlas yang sedang memperhatikan cangkir melayang mengangguk puas. Yang hanya dipikirannya saat ini hanya 'aku ingin bisa sihir itu'. Melihat reaksi Atlas yang antusias membuat dirinya ikut bersemangat, keantusiasan itu cukup untuk saat ini. "Baik, akan ku lanjutkan."
Lantas, gelas yang masih melayang diatas tangan kirinya itu ia tutup dengan tangan satunya lagi, saat tangan yang menutupi menyingkir dari gelas yang melanyang, objek tersebut menghilang.
Matthias menurunkan tangan dan memposisikannya dibelakang, "Sihir ini kami sebut Vanish. Yaitu kemampuan untuk membuat objek atau bahkan diri sendiri menjadi tidak terlihat atau menghilang dari pandangan mata biasa. Sihir ini sering kali digunakan untuk menyembunyikan diri, menyusup tanpa terdeteksi atau bahkan membuat objek menghilang secara sementara." Matthias berhenti sejenak, "Dari penjelasan tadi, apa yang kau tangkap tentang sihir Vanish?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙷𝚒𝚛𝚊𝚎𝚝𝚑 ; Book I
FantasyAltas diwarisi marga Raiden oleh Elf yang ditemuinya saat dia sedang kabur dari buruan para prajurit kerajaan. Walaupun diwarisi marga Raiden yang berarti petir, Atlas lebih mahir menggunakan type sihir daripada sumber sihir itu sendiri. Padahal bum...