BAB 1

72 4 0
                                    

Seorang pemuda tampan keluar dari mobil sportnya dengan balutan kemeja putih dan dasi hitam yang melingkar dilehernya khas dengan setelan kantor yang terlihat elegan ditubuhnya. Ya, dia pria bernama Choi San. Menunggu kekasihnya di area parkir salah satu universitas ternama di jakarta. Sekitar sepuluh bahkan sampai dua puluh menit dia menunggu sang kekasih datang menghampirinya tapi tak kunjung terlihat batang hidung kekasihnya atau bahkan suara lantang yang biasa ia dengar saat menunggu kehadiran kekasih tercintanya.

Berkali kali san mengirimkan pesan dengan kalimat "kamu dimana? Aku nunggu kamu diparkiran" dan bahkan menelpon kekasihnya tapi sama sekali tidak ada balasan atau jawaban yang dia dapat.

San mengamati satu persatu orang yang berlalu lalang disekitarnya berharap salah satunya kemunculan orang yang ia tunggu tapi sialnya orang tersebut tak kunjung datang.

Sekelompok orang lewat tepat didepan san menunggu sambil berbicara "wahh udah gila ya si wooyoung itu" ucap salah salah satu dari mereka yang berhasil san tangkap dengan indra pendengarnya. San menghentikan langkah orang tersebut dan membuat mereka terlihat bingung.

"sorry, apa yang kalian maksud itu jung wooyoung?" tanya san pada sekelompok orang tersebut.

"iya. Jung wooyoung, lo kenal?" tanya salah satunya

"Ya, dimana dia? Dan kenapa?" tanya san

"Dia berantem di lapangan basket tapi wajahnya serem banget" ucapnya.

Raut wajah san berubah menjadi khawatir dan cemas "jung willbert sialan!" ucap san dalam hati lalu berlari kencang meninggalkan sekelompok orang yang sudah memberitahunya.

San berlari ke lapangan basket dan ya dia menemukan kekasih mungilnya ditengah lapangan dengan kondisi sedang menghabisi lawannya dan ditonton dengan mahasiswa lainnya.

"Udah gua bilang gausah berurusan sama gua atau lo bakal mati di tangan gua sialan!" ucap lelaki mungil dengan marga jung itu.

Dia kembali menonjok bahkan menendang lawannya yang sudah babak belur. Wooyoung tersenyum, senyum iblis yang dia keluarkan lalu menarik rambut lelaki yang menjadi lawannya sampai lawannya meringis kesakitan. Ya, saat ini bukanlah wooyoung yang ada ditubuhnya. Melainkan willbert yang sedang menguasai tubuh wooyoung.

"Lo harus mati!" ucap willbert dan kembali memberi tonjokan pada rahang pipi orang dihadapannya.

"Jung wooyoung stop!" wooyoung menoleh kesumber suara dan ya dia menemukan san kekasihnya. Wooyoung hanya tersenyum kecut karna saat ini bukanlah wooyoung yang hadir. Wooyoung kembali ingin meninju lawannya tapi san menahan lengan wooyoung dan menariknya menjauh dari area lapangan dan terhindar dari orang orang.

Jung wooyoung meronta dengan keras saat san membawanya dengan paksa.

"Apaansi lo! Lepasin gue gak?!" wooyoung berusaha melepaskan tangan san yang menggenggam erat dilengannya. San tidak mendengarkannya. Dia membawa wooyoung ke area parkir dan segera memasukannya kedalam mobil miliknya.

Tatapan amarah wooyoung terlihat jelas dimatanya. No, bukan wooyoung tapi willbert. Mata hitam kecoklatan itu menatap benci kearah san.

"choi sialan san lo ngerusak kebahagian gua! Lo mau gua bunuh juga?" ucap wooyoung dengan nada tinggi didepan wajah san

San yang mengetahui ini bukanlah wooyoung pun membalas menatap tajam kearah wooyoung

"Lo mau buat wooyoung di drop out dari kampus karna bikin anak orang mati hah?!" ucap san tegas

"Gua gapeduli!" ucap wooyoung lalu mengalihkan pandangannya dari san

"jung willbert denger ya, lo begini bisa nyakitin wooyoung. Sama aja lo nyakitin diri lo sendiri. Katanya mau ngelindungin wooyoung tapi malah mau bikin wooyoung dapet masalah" ucap san kali ini dengan nada yang lebih lembut dari sebelumnya.

"mangkanya gausah nyari gara gara sama gua." ucap alter ego dari wooyoung

San menggenggam lengan wooyoung lalu mengsuapnya dengan lembut sesekali mengecup punggung tangan kekasihnya itu. Wooyoung yg masih dikendalikan oleh willbert pun segera melepaskan tangannya dan memukul kencang tangan san sampai membuat san mengaduh kesakitan. Karna tenaga willbert jauh lebih besar dari punya wooyoung. San mengakui itu. Willbert jauh lebih kasar daripada wooyoung.

"beneran mau gua bunuh lo ya? Ngapain lo cium cium tangan gua? Gua bukan wooyoung yang bakal jinak kalo lo cium ya choi sialan!"

San tertawa mendengar ucapan kekasihnya yg sedang dikuasai iblis ini. Gemas, pikir san.

"Loh bukannya lo juga wooyoung ya? Jadi gua bebas dong ngelakuin apa aja ke pacar gua?" ucap san dengan sedikit menggoda iblis kecil yang menguasai kelasihnya.

"Gua willbert sialan! Yang lo pacarin itu wooyoung bukan willbert!" ucap wooyoung tetap dengan intonasi yg dipenuhi emosi. Ya bukan willbert namanya kalo ga emosi.

"Ya kan lo ada karna wooyoung? Lagian lo juga bagian dari wooyoung. Yang artinya lo juga pacar gua jung willbert" ucap san. Kembali dengan meledek kekasihnya.

"bajingan! Udah cepet pulang sebelum beneran gua bunuh lo"

"Iya sayang, kita pulang. Lagian gaakan berani juga lo bunuh gua" ucap san santai yang dibalas tatapan iblis dari willbert.

Ditengah perjalanan pulang, wooyoung  ah bukan maksudnya willbert tertidur pulas dengan diiringi lagu dari radio mobil yang san nyalakan. Sesampainya diapart mereka san menggendong tubuh mungil kekasihnya dan membawa wooyoung kekamarnya.

San menatap indah lelaki kecil dihadapannya sesekali mengelus kepalanya dengan sayang. Dikecupnya kening wooyoung dengan cukup lama lalu kembali menatap mahakarya indah ciptaan tuhan itu.

"sudah ya jung. Istirahat. Aku mencintaimu" kembali dikecup kening kekasihnya dan mengecup singkat bibir mungil wooyoung.

Wooyoung yang merasa terusik dari tidurnya perlahan membuka matanya, ia menatap sayu san yang sedang menatap lekat dirinya tanpa berkata apapun.

"san?" panggil wooyoung dengan suara serak khas bangun tidur.

San mengehela napasnya lega. Wooyoung manisnya yang bangun kali ini. Dimana willbert? Ah dia pasti lelah dan tertidur didalam tubuh wooyoung.

"Sann.. Kok gamau jawab aku panggil?" ucap wooyoung sambil memajukan bibirnya beberapa senti. San bukannya menjawab tapi malah mencium bibir wooyoung. Wooyoung mendorong sedikit tubuh san agar menjauh dan melepas ciumannya.

"Pasti tadi willbert keluar ya?" Tanya wooyoung dengan ekspresi seperti biasa. Ekspersi sedih karna gaberhasil nahan alter egonya buat ga keluar.

"Iya, sebentar kok ga lama. Tapi cukup bikin keributan juga dikampusmu"

Wooyoung yang mendengar ucapan san terkejut karna ya biasanya wooyoung bisa tahan biar willbert ga keluar ketika dikampus. Tapi kali ini gagal. Willbert keluar dan sudah pasti seluruh kampus tau.

Wooyoung memeluk erat tubuh san, ia menangis didalam pelukan kekasihnya. San mengelus punggung wooyoung dan bermaksud untuk menenangkannya.

"hey, udah gapapa. Aku udah urus willbert kok jadi kamu aman gabakal kenapa kenapa dikampus" ucap san

Wooyoung mendongakan kepalanya dan menatap san dengan mata yg merah karna nangis.

"tapi orang orang bakal tau kalo aku iblis. Aku gasuka san, aku gasuka ada willbert ditubuh aku" ucap wooyoung kembali menenggelamkan wajahnya di dada san.

"Terus aku harus gimana sayang? Kamu juga diajak berobat gamau kan? Jadi jalan satu satunya kita harus menjinakan willbert" ucap san sambil mengelus surai hitam kekasihnya.

"kamu dan willbert itu satu yang terpecah menjadi dua. Mau gimanapun willbert juga bagian dari kamu. Dan satu lagi, mau wooyoung atau willbert aku tetep sayang sama kamu jung"

****

Hai. Cahpter pertama ketemunya malah sama willbert ya? Ya karna wooyoungnya aku sembunyiin dulu hehehe. Bab ini segini dulu ya. Btw nanti bakal ada karakter tambahan yang aku masukin. Agak gajelas ya? See you next chapter guys..

ALTER EGO | SANWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang