2

839 173 4
                                    

"Aku baru pulang tadi pagi," Yoichi terlihat menyendok cream strawberry yang ada diatas pancakenya. Sendokan itu diarahkan langsung ke mulut sang adik. "Sepertinya kita berselisih jalan makanya tidak ketemu."

"Begitu rupanya," Mendengar penjelasan Yoichi, (y/n) pun mengangguk menikmati setiap suapan dari kakak laki-lakinya itu.

Kini keduanya tengah duduk didalam sebuah kafe bertema buku. Ada beberapa rak-rak besar berisi berbagai macam jenis serta genre buku. Juga ada banyak koran baru maupun lama yang ikut bertengger sebagai pemanis. Aroma khas yang menguar bercampur dengan manisnya makanan dan pahitnya kopi.

Tempat yang sempurna bagi keduanya untuk berbicara seandainya teman-teman Yoichi tidak ikut dengan mereka dan menimbulkan suara gaduh. Kafe yang tadinya tentram langsung berisik oleh laki-laki muda yang Yoichi kenalkan bernama Bachira Meguru.

Laki-laki itu lebih mirip bocah delapan tahun yang baru diajak pertama kali ke kafe buku. Sesekali terlihat berlari kesana kemari meski Barou, orang paling menakutkan karena wajah tajamnya menurut (y/n) kerap mencekik leher Bachira guna menghentikannya.

"Berapa lama liburnya?"

Yoichi mengangkat satu jari miliknya, "dua minggu," Jawabnya. "Setelah itu aku harus kembali ke blue lock."

Mendengar kata Blue Lock, (y/n) sejenak mengerjapkan mata teringat ucapan Renna. "Nee, Yocchan, apa kau tahu yang namanya Nagi dan Mikage?"

Pertanyaan itu mengundang beberapa teman Yoichi ikut menguping, "iya aku tahu," Ucap Yoichi. "Mereka setim denganku, memangnya kenapa?"

(Y/n) sedikit memajukan tubuhnya agar bisa lebih dekat dengan Yoichi, "temanku fans mereka berdua."

Bibir Yoichi membulat, "ohh, kalau mau aku bisa kenalkan mereka padamu."

(Y/n) sedikit menggeleng, "tidak perlu, aku hanya berpikir untuk meminta tanda tangan saja mengingat kalian tidak punya banyak waktu berlibur. Aku tidak mau menganggu liburan kalian."

"Benarkah?" Yoichi terlihat memiringkan kepala menatap kearah pintu masih yang baru saja terbuka lebar menampakkan siapa yang masuk kedalamnya. "Tapi mereka baru saja tiba."

(Y/n) ikut memutar tubuhnya kebelakang, kilasan singkat muncul di otaknya, "tunggu, orang itu Mikage yang itu?"

Yoichi mengangguk.

"Aku baru saja bertemu dengannya ditoko game," Ujar (y/n). Wajah gadis itu terlihat ragu sejenak, "aku jadi sedikit ragu untuk berbicara padanya karena perilakuku tadi sepertinya cukup kasar."

Yoichi tertawa kecil, "ah, tapi kurasa tidak ada salahnya mencoba bukan? Mereka bukan tipe pendendam kecuali dalam lapangan." Bagian akhir dari kata-kata Yoichi terdengar mencicit. Seperti tengah mengingat sesuatu yang membuatnya ikut membuat senyum janggal.

"Tapi kau dan Nagi sepertinya bisa akrab karena hobi kalian sama." Yoichi kembali membuka peluang. "Kau dan Nagi sama-sama suka bermain game, kurasa pembicaraan kalian berdua pasti akan cukup nyambung nantinya."

(Y/n) berpikir sejenak kemudian tersenyum, "oke, saranmu boleh dicoba Yocchan!"

Yoichi berdiri dan mengulurkan tangannya ke arah (y/n), "ayo sini ku temani."

Uluran itu tentu disambut oleh (y/n). Tangan gadis itu mengait lengan Yoichi dan berjalan disamping Yoichi. "Apa yang harus kukatakan nantinya?"

Yoichi tersenyum dan mengedipkan sebelah mata kearah (y/n), "serahkan pada kakak kesayanganmu ini, biar aku yang berbicara pada mereka."

"Reo! Nagi!" Panggil Yoichi. Kedua orang yang dipanggil sontak menghadap kearah Yoichi yang sedang menggandeng (y/n) didekatnya.

"Oh, pacarmu?" Ucap pemuda berambut ungu dengan poni belah tengah itu. Kedua matanya berkilat kecil, "ah! Kau kan yang di toko game itu?"

Fortune Side [N. Seishiro x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang