More than friends | nagi x reo | BL

2. 'Nagi-san'

- 読書を楽しむ

Reo sedang duduk di sebuah sofa
untuk merilekskan badan nya, sesekali
Dirinya melirik lirik kearah ayah nya
Yang sedang mengerjakan sesuatu
Di laptop nya.

Lirikan reo pun disadari oleh ayah nya.
"ada apa? Ada yang ingin kau tanyakan?"
Tanya pria tua itu kepada reo yang sekarang sedikit malu, karena lirikan kecil nya di sadari.

Dengan berani, reo pun bertanya kepada ayahnya yang sekarang mengalihkan pandangan nya dari layar laptop, kini menatap penuh kearah reo.

"ada yang ingin kutanya kan tentang pertemuan tadi siang, apakah boleh?" memastikan ayahnya benar benar memperhatikan nya.

Pria tua itu tersenyum kecil melihat anak nya bertanya seperti itu, seakan akan dirinya sudah menebak apa yang akan di tanyakan anak semata wayang nya. "tentu, aku yakin kau juga akan menanyakan soal ini.. Tanya saja".

"A aku tidak terlalu ingat tentang anak bernama 'Nagi seishiro' itu, apakah aku pernah bertemu dengan nya?" tanya reo.

Nampak nya ayah reo sedikit terkejut
Mendengar apa yang dikatakan oleh
Anak nya.

"kau tidak mengingat seishiro-kun?" tanya ayah nya memastikan. "tidak, aku sama sekali tidak mengingat apa apa" jawab reo kepada ayah nya yang terlihat kebingungan.

"Haaa.. Mau bagaimana lagi, kejadian itu sudah lama sekali, kalau diingat ingat.. Dirimu dengan seishiro-kun dulu sangat akrab, benar benar akrab", "sangat di sayangkan jika kau tidak mengingat dirinya" nada bicaranya sedikit menandakan dirinya berharap reo kembali mengingat Nagi.

|𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐭𝐡𝐚𝐧 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬|
'ɴᴀɢɪ ꜱᴀɴ'
↻ ◁ II ▷ ↺

........

"shiro kun!! Cepat kesini!!"

"Reo! Jangan main terlalu jauh, seishiro-kun juga jangan main terlalu jauh dengan reo" tegur pria tua itu.

Hari itu benar benar hari yang menyenangkan bagi reo. Cuaca cerah, ditemani oleh teman yang paling dirinya sayangi. Berlarian di sebuah taman.

Dirinya sedikit memperlambat langkah nya agar teman nya bisa menyusul tanpa tergesa-gesa. Walau begitu..

BRUK

Anak kecil berambut putih itu langsung terjatuh dan tersungkur ke paving paving kasar yang membuat pipi kiri nya lecet serta mengeluarkan sedikit darah.

"SHIRO KUN, KAU TAK APA??!!" teriak reo menghampiri lelaki berambut putih dan langsung membantu nya untuk duduk di bangku taman.

"Tunggu sebentar ya, aku akan memberitahu otou san!!"
.....

"Yaampun reo, sudah kubilang.. Jangan ajak seishiro-kun bermain yang aneh aneh, lihat apa yang sudah terjadi padanya"

Reo hanya menundukkan kepalanya yang menandakan dirinya menyesali perbuatannya, dirinya terlalu bersemangat sampai lupa bahwa daya tahan tubuh Nagi sedikit lemah.

Disana, ayah Nagi juga menyaksikan Nagi yang tengah meringis kesakitan sembari menutup luka di bagian lututnya dengan tangan kanan.

Walau Nagi merasa kesakitan, entah. Nagi sama sekali tidak menangis melihat luka di lutut dan pipinya, wajar saja jika anak seumuran dirinya akan menangis. Tetapi, Nagi sama sekali tidak menangis dan diam saja.

Tangan kirinya terus mengelus elus pipi kirinya yang lecet, Benar benar sakit. Reo yang melihat nya pun ikut merasa sedih. Namun..

......
CUP

suatu sentuhan lembut mendarat tepat di pipi bagian kiri Nagi yang lecet. Tentu saja itu membuat Nagi, bahkan kedua orang tua mereka terkejut dengan apa yang dilakukan oleh reo.