Pencarian (1)

27 0 0
                                    

Hari ini fikri bergegas menuju surabaya ,ia sudah siap siap setelah sholat subuh.

Sepulag nya dari mesjid mas haris menemui fikri.

"Fik". Panggil mas haris.

"Ada apa mas? mas, kalau mas haris mau ngajakin fikri debat lagi maaf mas fikri buru buru". Jawab fikri dengan cepat.

"Mau kemana toh fik buru buru?".

"Mau kerumah nadine".

"Fik, mas cuma mau minta maaf sama kamu dan nadine, karena mas bawa lia kesini kamu dan nadine jadi harus melewati semua ini, mas sadar mas terlalu egois memaksakan diri harusnya mas tau kalo Allah saja maha pemaaf dan pengampun tapi mas malah berbuat begitu sama kalian berdua, mas minta maaf fik, tolong sampaikan juga kepada nadine ya? eh atau apa mas ikut kamu saja biar mas bantu jelaskan?".

"Gaperlu mas biar fikri aja yang kesana, fikri gapernah membenci mas haris dan rasanya nadine pun juga begitu jadi mas haris gaperlu merasa bersalah begini, mas cukup doakan saja fikri bisa bawa nadine tinggal dipesantren ini".

"Nggeh fik mas selalu doakan yang terbaik untuk kamu".

"Suwun mas, yo wis fikri pergi dulu ya mas buru buru assalamualaikum".

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatu". Jawab mas haris sambil tersenyum kecil. "Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kalian berdua, Aamiin". Sambung mas haris seraya menutup wajahnya dengan kedua tangan nya.

Fikri pun pergi menuju surabaya untuk menemui nadine, saat sesampainya disana justru fikri harus menelan kenyataan pahit karena nadine sudah tidak ada disana.

"Assalamualaikum,nadine" Kata fikri sambil mengetuk pintu rumah nadine.

"Assalamualaikum" Fikri kembali memberi salam dan mengetuk.

"Nadine kemana ya ko gak ada dirumah, apa pergi sama ayesya?" Gumam fikri.

Telepon ayesya berdering namun ayesya sedang mandi.

"yaaaass ada telepon".

"Siapa?"

"Gak tau nomor baru"

"Coba angkat diiinne"

"okei"

Nadine mengangkat telepon nya namun nadine sudah sadar siapa yang menelepon ketika orang itu baru mengucapkan salam.

"Assalamualaikum yas?". Kata fikri.

"Fikri? Ya Allah ini fikri? bagaimana ini?" Gumam nadine dalam hati.

"Hallo yas? ko diem aja? kamu lagi sama nadine tah? aku dirumahnya tapi dia gak ada, telepon nya juga mati". Fikri kembali bicara namun tidak ada jawaban.

tuuttt tuttt tuutt

Jaringan telepon terputus.

"Ko dimatiin sih?". Gumam fikri.

Ya Allah fikri.

Azmi Askandar (Cerita Dari Nadine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang