MeenPing Pov

344 23 10
                                    

Meen Pov

“Waaah, kamu memang hebat Meen. Hari ini tim kamu menang lagi..” Kata salah satu temanku di dalam tim basket.

“hahahah.. Benar, tim manapun akan menang jika ada Meen di dalamnya..” Kata temanku yang lain.

“Hahaha.. Kalian bisa saja. Aku tidak sehebat itu..” Balasku.

“Apa yang kamu katakan, Meen. Kamu tidak boleh merasa rendah diri. Bahkan pelatih saja merekomendasikan namamu untuk di kirim ke tim basket nasional setelah kamu lulus nanti dan pelatih juga selalu mengikut sertakan kamu untuk mewakili sekolah dalam seleksi tim nasional..” Kata Est.

“Kamu bisa saja Est. Kamu tahu bukan bahwa bermain basket hanya hobiku saja..” Balasku.

Kami para anggota tim basket memang suka saling bercanda sambil mengatur kembali pernapasan kami setelah latihan tanding sambil membereskan barang-barang kami di dalam ruang ganti tim. Aku juga berniat membereskan barangku.

“Huh?”

Aku merasa sedikit terkejut saat membuka loker dimana aku menaruh tasku. 😳

Siapa yang sudah membuka lokerku? Mengapa tasku juga terbuka?

Aku bertanya-tanya dalam hatiku dan segera mengecek tasku.

“Kamu kenapa Meen? Apakah ada sesuatu yang hilang?” Tanya GunGun.

“Ah.. Tidak ada apa-apa Phi..”

“Ah.. Baiklah..” Balas Gungun.

Sial! Celana dalamku hilang! Siapa yang mencuri celana dalamku? Apakah tadi ada fans yang masuk ke dalam ruang ganti ini dan membongkar tasku?

Aku kembali berpikir lagi.  🤔

Lalu kenapa dia harus mengambil celana dalamku? Benar-benar sangat menjijikan.

Aku segera bergidik saat memikirkan hal itu. 😖

“Meen.. Apakah kamu belum selesai? Kami akan makan dulu di tempat biasa. Apakah kamu mau ikut?” Tanya Jump.

“Ah Tidak. Kalian duluan saja. Jika aku sudah selesai mungkin aku akan menyusul kalian karena aku masih ada urusan disini..”

“Baiklah.. Kalau begitu kami pergi dulu..”

Setelah teman-temanku tim basket meninggalkan ruangan ini, saat ini hanya ada aku yang berada di dalam ruangan ini.

---

Sementara itu, Ping di dalam loker masih asyik menghirup dan menikmati bau dari celana dalam Meen. Dia sangat menikmati sehingga dia tidak sadar menghirup celana dalam Meen sambil mengelus juniornya sendiri dari luar celananya.

---

Meen Pov

“Shitt.. Ini benar-benar sangat menjijikan sekali mencuri celana dalam orang lain. Apa maumu hah?”

Aku berteriak di ruangan ini sendirian.

“Duk!”

Aku tiba-tiba mendengar suara benturan dari salah satu loker. 😏

---

Ping Pov

Siapa lagi kalau bukan aku. 😅

Aku merasa terkejut saat mendengar teriakkan Meen dan segera keluar dari khayalanku, lalu kepalaku membentur loker. 😖

Aku lalu segera menutup mulutku dengan tangan.

---

Meen Pov

“Siapa itu? Ayo keluarlah! Aku tahu kamu yang mencuri celana dalamku kan?”

“…”

Suasana di dalam ruangan ini menjadi hening dan tidak ada yang menjawab perkataanku.

“Baiklah.. Aku akan melepaskanmu kali ini..”

Aku mengatakan hal itu lalu mengambil tasku kemudian menutup pintu loker. Aku lalu berjalan menuju pintu dan membukanya, tetapi aku tidak keluar dan hanya membukanya lalu menutupnya lagi, seolah-olah aku sudah keluar dari dalam ruangan ini. 😏

---

Ping Pov

Aku hanya diam dan menunggu beberapa saat sampai aku merasa yakin bahwa sudah tidak ada orang lagi di dalam ruang ganti ini.

Ceklek!

Dengan sangat hati-hati aku membuka pintu loker dan dengan perlahan mulai keluar dari dalam loker lalu menutup pintunya.

Aku tidak menyadari bahwa di dalam ruangan ini masih ada Meen. 😅

Setelah aku menutup pintu loker, aku mendengar suaranya.

“Jadi Bapak yang mengambil celana dalamku?”

“Eh?”

Aku merasa terkejut lalu membalikkan badanku sambil menyembunyikan celana dalam Meen di belakang tubuhku. 😮

“Bapak yang sudah mengambil celana dalamku kan?” Tanya Meen lagi.

“Tidak.. Apa maksudmu Meen?”

“Ayo mengakulah Pak. Kalau tidak, apa yang bapak sembunyikan di belakang tubuh bapak itu?”

“Tidak Meen. Ini bukan.. Hm..”

Aku menjawab dengan terbata-bata.
Aku melihat Meen segera duduk di depanku.

“Kalau begitu ayo perlihatkan apa yang kamu sembunyikan itu, Pak!”

“Apa? Tidak!”

Aku segera menolak permintaan Meen itu. 😖

“Ayo Cepat!!” Meen membentakku.

Aku yang merasa ketakutan akhirnya menunjukkan apa yang ada di tanganku. 🥺

“Kenapa Bapak melakukan hal seperti ini?” Tanya Meen.

“…”

Aku hanya diam dan tidak berani menjawabnya.  🤐

“JAWAB PAK!!”

Kali ini Meen benar-benar membentakku. 😣

“YAKK!! JANGAN MEMBENTAK AKU!!”

Aku tidak menerima jika Meen terus membentakku dan akhirnya aku membentaknya lagi. 😠

“Cih.. Dasar guru mesum dan cabul. Kamu berani mencuri celana dalam muridmu sendiri? Hebat sekali!! Guru macam apa bapak ini? Bapak benar-benar tidak pantas melakukan hal itu. Apalagi bapak adalah guru yang sangat populer di sekolah ini dan harusnya menjadi teladan bagi sekolah ini juga!!”

“…”

Aku hanya bisa menundukkan kepalaku dan tidak berani membantah apa yang dikatakan oleh Meen itu. 😥

“Baiklah, aku akan melaporkan hal ini kepada kepala sekolah..”

Meen mulai mengancamku. 😣

“JANGAN!! Aku mohon padamu.. Jangan laporkan hal ini kepada kepala sekolah..”

Aku segera memohon kepada Meen. 🥺

Tetapi Meen sepertinya tidak terpengaruh dan hanya melipat kedua tangannya saat melihat reaksiku. 😟

“…”

“Baiklah.. Aku akan memberikan kamu uang agar kamu mau menutup mulutmu. Sebagai gantinya kamu tidak boleh melaporkan hal ini kepada kepala sekolah. Aku mohon..” 🥺

Aku lalu mengeluarkan dompetku dan menyerahkan kepada Meen beberapa lembar uang sepuluh ribu Bath kepada Meen.

“Hanya segini? Ini masih kurang, Pak!!”

“Yak!! Kamu berani memerasku?” Aku kembali berteriak padanya.

“Bapak mau memberikan aku uang lebih banyak lagi atau aku akan melaporkan hal ini kepada kepala sekolah?” Ancam Meen. 😏

“Aizz… Tapi aku benar-benar sudah tidak memiliki uang lagi selain itu,Meen. Mengertilah..” 😥

“Aku tidak mau tahu..”

Meen tidak mau memberikan aku toleransi sedikitpun.

“Aizzz.. Lalu bagaimana jika aku melakukan sesuatu untukmu sebagai gantinya?”

“Memang apa yang mau Bapak lakukan?” Meen bertanya padaku.

“Hmm…”

Aku segera menggigit bibir bawahku dan berkata lagi. 😏

“Apa saja. Apapun yang kamu ingin aku lakukan padamu..”

“Apa? Benar apa saja? Contohnya?”

Meen kembali bertanya padaku untuk memastikan pendengarannya itu. 😅

“Hmm.. Sesuatu yang belum pernah kamu lakukan mungkin..” Aku menjawab dengan pelan.

“Contohnya?” Tanya Meen lagi.

“Aizz.. Baiklah aku akan memberikan kamu contohnya, misalnya seperti ini..”

Aku segera berjalan mendekati Meen dan langsung duduk di atas pangkuannnya. 😏

Kiss 😘

Aku memberikan Meen ciuman panas dan mau tidak mau Meen harus membalasnya.

Hm.. Sepertinya Ping mau menantang Meen rupanya. Apakah Ping tidak tahu sesuatu tentang Meen? Hahaha 😂😂

“Ckck.. Dasar guru mesum..”

“Maafkan aku..”

Aku menjawabnya setelah melepaskan ciuman kami.

“…”

“Aku mungkin memang mesum, tetapi.. kamu benar-benar terlihat sangat menggoda dari tadi..”

“Maksudnya?” Tanya Meen lagi. 🤔

“Kamu benar-benar sangat menggodaku saat kamu sedang berkeringat karena bermain basket dan aku jadi memiliki pemikiran kotor saat aku melihat tubuhmu ini..”

Aku mengatakan hal itu sambil mengelus dada Meen yang masih sedikit terasa basah oleh keringat.

“Hmm…”

Aku mendengar Meen berusaha untuk menahan desahannya. 😏

TBC

Hahahah.. 😂😂 Gmn? udah mulai panas?? 😏

Apa yg akan terjadi selanjutnya?

Apakah kalian suka FF nie?

Ayo vote and comment kalau mau ttp baca kelanjutannya.. 😊🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Teacher LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang