15

8.9K 518 7
                                    

Enjoy 🙇❤️.

.

.

.

.

Kini Arkan sudah 1 bulan lama nya sejak kejadian itu.

kringg!!

kringg!!

kringg!!

suara alarm milik Arkan berbunyi, namun sang pemilik nya belum juga bangun dari tidur nya.

Anna yang mendengar suara alarm arkan yang sedari tadi tidak di matikan, langsung menghampiri kamar Arkan yang ada di lantai dua, dengan perasaan kesal.

tokkk

tokkk

tokkk

Anna mengetuk ngetuk pintu, sedari tadi Anna mengetuk ngetuk pintu, tidak ada jawaban dari Arkan, tanpa aba aba, Anna langsung mendobrak pintu itu, dia sudah tidak sabar untuk memarahi putra semata wayangnya itu a.k.a Arkan.

Brak!

Benar saja Arkan di kasur nya sedang tertidur dengan keadaan terlentang, selimut yang sudah tidak berada di kasur lagi, melainkan di atas lantai.

jorok sekali anak nya ini, bagaimana jika dia sudah mempunyai istri?- pikir Anna, dia yang melihat itu hanya menggeleng kan kepala nya.

"Ckckck, udah jam setengah tujuh, belum juga bangun ya!" Anna berkacak pinggang, lantas Anna berjalan ke arah jendela dan membuka gorden itu, membuat sinar matahari masuk kedalam kamar nya.

Arkan yang silau dengan silauan matahari itu, langsung terbangun.

Dengan muka bantal nya, Arkan menatap malas Anna yang sedang berkacak pinggang.

"Jam berapa sekarang hah!" Marah Anna, sebenarnya Anna tidak berucap dengan nada tinggi, dia hanya berucap seperti biasa, Anna sama sekali belum pernah membentak anak nya, terkadang dia kesal tetapi dia hanya akan mencubit atau menjewer kecil Arkan.

"Hoamm" dia tidak menghiraukan perkataan Anna, dan langsung menuju kamar mandi, dia sekarang sedang malas untuk menjawab pertanyaan Anna.

"Ckckck anak jaman sekarang" Anna hanya menggeleng geleng kan kepala nya.

"KALAU MAU MAKAN, KEBAWAH UDAH MOMMY SIAPIN" Anna sedikit teriak, karena jarak antara dapur menuju ke kamar Arkan itu lumayan jauh.

Arkan yang mendengar itu hanya berdehem, deheman nya mana mungkin bisa sampai ke telinga mommy nya.

Arkan menatap dirinya di kaca dengan datar, tiba tiba rasa mual menyerangnya, lantas dia langsung memuntahkan isi yang ada di perut nya, yang keluar hanya cairan bening.

dia tiba tiba mengalami pusing, hari ini dia ingin tidak berangkat, namun hari ini ada ulangan fisika, yang jika terlewatkan maka dirinya tidak di perbolehkan mengikuti ulangan fisika susulan, guru nya ini sangat kejam!.

setelah selesai bersiap, Arkan menuju ke bawah, untuk sarapan, mungkin dirinya akan sarapan banyak, karena dirinya sedang tidak enak badan.

fyi : Arkan ini tipe orang yang jika tidak enak badan/ sakit, nafsu makan nya akan bertambah.

Arkan lalu duduk di depan Dirga dan mengambil nasi dan beberapa lauk pauk.

Baru satu dia menyendok kan makanan itu ke mulut nya, tiba tiba perut nya terasa ingin mual.

wajah dan bibir nya pucat sekarang.

Arkan dengan berlari terburu buru menuju wastafel dapur, dan menumpahkan cairan di perut nya.

'hueek

'huekk

Anna yang melihat itu lantas berjalan menuju kearah sang putra, dia lantas mengelus elus punggung kecil anak nya itu.

Entah mengapa rasa elusan itu sangat nyaman.

"Kalau kamu ga enak badan, gausah sekolah ya sayang" lembut Anna.

Arkan menggeleng "gapapa kok mom, Arkan kuat" dia menolak karena sekarang ada ujian fisika.

Anna mendengus, bandel sekali anak nya ini, biasa nya Arkan pura pura sakit agar tidak ke sekolah, pas udah sakit beneran maksa buat masuk sekolah.

"ya udah, kamu berangkat nya bareng Daddy ya?, Sekarang makan dulu" suruh Anna

"Gamau, mau sama cebol aja" tolak Arkan.

Anna mendengus lagi "gausah bandel deh kamu tuh"

"ARKAN CEPET NANTI TELAT!" teriak Dirga, Durga sedaritadi menunggu arkan, By the way Arkan sama Anna bicara nya masih di wastafel ya.

"Tuhh udah sana berangkat sama daddy aja" suruh Anna, kali ini dia memaksa, dia takut terjadi apa apa, yang dapat mengancam nyawa anak nya.

Arkan hanya mengangguk lemah.

"Arkan pergi dulu mom" setelah berpamitan Arkan langsung menyusul Daddy nya dan pergi menuju ke sekolah.

.

.

.

.

"Arkan sekolah dulu ya Daddy" pamit arkan, dia lalu membuka selt belt, sebelum nya

"Daddy udah transfer uang jajan kamu, kalau mau minta cash minta ke mommy" setelah mengatakan itu, Dirga mengusak rambut arkan.

Arkan keluar dari mobil Daddy nya.

"aishh gerbang nya di tutup pula!" Kesal arkan.

"Pakk! Buka dongg" teriak Arkan, berharap pak satpam mendengar nya.

Btw Arkan di turunin di parkiran yy, jd sekolah nya Arkan ini ada 2 gerbang, yang pertama gerbang parkiran, terus yang ke 2 gerbang sekolah, gerbang parkiran terbuka untuk siapapun yang ingin memarkirkan kendaraan nya, gerbang parkiran di jaga oleh 2 satpam.

" Gabisa!, Kamu udah telat!" Jawab pak satpam

"Aishh, cepet dong pak buka!" Arkan kini sedikit mengotot.

"apa ini ribut ribut" terlihat sesosok guru, gampang tampang nya seperti guru killer, entahlah Arkan tidak terlalu mengenal guru guru di sekolah nya kecuali yang mengajar di kelas nya.

'mampus gue'  batin Arkan.

"Oh kamu telat ya?" Tanya guru tersebut. Arkan hanya mengangguk saja.

"pak tolong bukain gerbang nya" suruh guru itu kepada satpam.

Kemudian satpam pun membuka gerbang, dan Arkan di suruh memasuki lingkungan sekolah.

"kenapa bisa telat?" Tanya guru itu.

Arkan mendengus "kesiangan Bu" jawab arkan seadanya, memang dia telat ini gegara kesiangan.

"itu lagi itu lagi" guru itu mendengus " kenapa bisa kesiangan?" lanjut nya.

"begadang Bu"

"oke, keliling lapangan 3 kali"

Yahh Arkan di hukum, mau tak mau dia harus menuruti nya daripada dia harus di tambah hukuman nya. Kan ga like.

Arkan mengangguk dan langsung melaksanakan hukuman nya.

di putaran kedua arkan ngos-ngosan, dia berhenti sejenak.

Dan melanjutkan hukuman nya, di tengah tengah putaran, pandangan Arkan menggelap. sebelum..

TBC.

gimana puasa nya lancar??

See u next chapter!

THE BADBOY [MPREG] BXB [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang