Mbak? boleh minta WAnya gak?

0 0 0
                                    

Suasana sore ini cukup mendung dan sejuk, dengan semilir angin yang menyapu, daun-daun pun ikut melambai-lambai.
Seorang gadis yang sedang sibuk memandangi laptop untuk tugas terakhir kuliahnya.

“Mas... Nambah kopinya satu ya,” ucap gadis dibalik belakang laptopnya.

“Baik Kak...” jawab pelayan Caffe itu.

‘Huftt... Kapan kelar Ya Allah hamba sudah cape revisian,’
Monolog gadis itu dalam batinnya.

Ia memutar punggungnya untuk menghilangkan rasa pegal, karna hampir seharian dia duduk berdiam di Caffe tersebut.

“Mbak? Boleh numpang duduk?” ucap Laki-laki berhodie hitam dengan topi yang menutupi seperempat matanya.

“Mba?” imbuh laki-laki itu.

Ia hanya terdiam dan melihat kondisi sekitar, ditakutkan nanti akan timbul fitnah jika ia duduk berdua dengan lelaki yang tidak ia kenal ini.

“Semua tempat duduk penuh Mba... Saya butuh tempat duduk untuk mengerjakan tugas kuliah saya juga,” ucapnya.

Sesekali ia menoleh dan ternyata benar semua tempat duduk telah penuh. Ia hanya menganggukan kepala walaupun dengan berat hati, karna ia tak tega untuk menolak laki-laki tersebut yang juga membutuhkan meja untuk mengerjakan tugas kuliahnya.

“Makasih ya mbak...” Ucap laki-laki itu dengan senyum lebar.

“Ini Kak kopinya,” ucap pelayan caffe itu sembari meletakan nampan diatas meja yang berisi secangkir kopi panas.

“Mas saya juga ya, Matcha 1 sama Potato sauce,” ucap Laki-laki itu.

“Baik kak... Tunggu pesenannya ya,” ucap pelayan caffe tersebut.

“Hai Mba... Nama mba siapa?” Ucap Laki-laki itu sembari mengulurkan tangan.

“Zahra,” Titah Zahra yang masih memandangi Laptopnya tersebut tanpa menghiraukan kehadiran lelaki itu.

“Oh... Mba Zahra... Perkenalkan nama saya Arkan Adreas,” Laki-laki itu langsung menurunkan tangannya yang sendari tadi mengulurkan tangan untuk salaman. Namun tidak direspon baik oleh Zahra.

“Semester berapa mba?” Tanya nya lagi

“8” ketus Zahra.

“Wah mau Lulus ya bentar lagi semangat ya mba,”

“Ya,” jawab datar gadis itu. Ia cukup risih dengan kehadiran lelaki ini.

“ini Kak pesenannya...” Ucap pelayan caffe tersebut yang meletakan nampan bersisi minuman matcha dan potato sauce.

“Makasih Mas,” Ucap Arkan.

***

[POV Zahra]

Ning Zahra Alvira ia seorang anak dari Kiyai yang sekaligus pengurus Pondok pesantren milik orang tuanya. Ia merupakan Mahasiswi semester akhir Jurusan sastra jepang yang sedang sibuk dengan tugas dan skripsiannya.

Zahra merupakan Anak pertama dari 3 bersaudara. 2 adiknya merupakan seorang Tahfizul Quran dan mondok dipesantren Tebu Ireng.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zahra & ArkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang