•••
(Name) tak bisa menahan dirinya untuk tidak memekik saat ini juga.
[ini tangan hyung seok nangkup pipi gue ini gue ga mimpikan?] Batin (name).
Ia terdiam, pipinya serta seluruh badannya memerah persis seperti udang rebus atau mirip dengan seseorang yang tengah terbakar diteriknya matahari siang hari.
Ditengah sibuk mengembalikan kesadarannya lagi-lagi tangan (name) ditarik dengan lancang oleh pria bersurai pirang dan berjalan keluar pintu kelas.
Satu detik, dua detik, tiga detik, hingga satu menit berlalu sang gadis ini baru sadar dari keterkejutannya, dengan secepat kilat ia melepaskan pegangan tangan Jay dari tangannya itu.
"Tu-tuan mu-mu-muda, ki-kita ma-ma-mau ke-ke-kemana" ujar (name) yang tertitah-titah. Tubuhnya seketika menjadi tidak bertulang, tidak ada tenaga menopang tubuhnya. Masih shock dan tidak percaya bahwa dirinya mempunyai kehokian yang tinggi untuk dapat bersentuhan dengan sang idola tercinta.
Jay yang ditanya dan ditatap itu juga kebinggungan sendiri.
[....] Batin Jay, ia menahan malunya.
Keheningan menyelimuti mereka berdua, sang hawa yang masih menatap intens sang adam yang hanya terdiam.
"Ah ketemu, ini lo tuan muda. Saya mau ngambil gerobak sama tas sekalian uang-uang saya bisa ga?" Ucapnya memecahkan keheningan.
Jay langsung mengangguk dengan cepat.
[Sekarang waktunya modus hehehe, semoga lancar] ia tersenyum licik.
Dengan segala kemodusan dan ketetapan hati yang sudah ia teguhkan, (name) mengambil telapak tangan Jay dan menyeretnya berjalan kearah luar sekolah.
"Kalau begitu ayo, aku harus mengambilnya agar bisa berjualan"
Jay yang ditarik itu hanya bisa menggelengkan kepala, tapi (name) tidak perduli dengan tolakan halus Jay dan tetap berjalan menarik Jay.
Mereka sudah sampai didepan gerbang sekolah, tak ada penjaga yang menjaga gerbang karena sma ini memanglah sangat santuy.
(Name) pun menoleh kearah Jay "jadi kita bisa keapartmu naik apa tuan muda" (name) tersenyum lebar, jantungnya berdesir bak pasir yang disapu oleh ombak, tak percaya bahwa dirinya akan sanggup menahan untuk menarik sang adam ini.
[Yes yes yes modus pertama ku kepada tuan muda akhirnya berhasil, sekarang aku yakin akan mudah untuk ngemodusin yang lainnya. Ayo dong ayo kepincut sama gue. Gue kan pesonanya cetar badai halilintar]
Jay menggeleng-gelengkan kepalanya, menolak untuk diajak bolos hanya demi menemani sang gadis mengambil gerobaknya.
"Eh kau tidak mau menemaniku tuan muda?" (Name) menatap mata Jay, dengan bola matanya yang memancarkan sedikit kekecewaan.
Jay menggeleng untuk kedua kalinya.
"Um sebentar biar kucoba pahami, kau sebenarnya ingin menemaniku tapi kau tidak mau membolos ya?" Ujar (name) mengarang, alias mengungkapkan apa isi pikirannya menebak apa yang dikatakan Jay.
Jay mengangguk.
"Jadi, sekarang akuh harus bagaimana?"
Jay diam
"Oh tuan muda akan mengirim orang untuk menemaniku mengambil gerobak dan tasku?" Ujar (name) sembari tersenyum, seolah-olah menebak padahal ia hanya mengungkapkan keinginannya.
Jay mengangguk, menyetui perkataan (name). Ia mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan kepada beberapa bawahannya, tak lama sebuah mobil putih mewah datang menjemput sang gemb-(name). Jay mengetikkan sebuah kode dihandphonenya dan menunjukkannya ke (name).
KAMU SEDANG MEMBACA
lookism x reader
RandomGimana jadinya kalau dirimu yang sudah mati tiba-tiba masuk kedalam webtoon favoritemu? "Ya pokoknya gue ga bakal nyia-nyiain kesempatan buat deket bareng sama mereka, ini ngeliat mereka secara nyata lo? akhirnya kesampaian juga". Tapi namanya juga...