KEMBALI

648 47 2
                                    

2️⃣

Evano atau biasa dipanggil Eno, bocah laki-laki berusia empat tahun, teman sekolah Arsen sekaligus sahabat Arsen. Ia tinggal bersama tante Maudy, adik perempuan ayahnya. Sedari bayi Evano sudah dirawat oleh Maudy, Evano memanggil Maudy dengan sebutan titi karena sebelum fasih berbicara aunty kata titi yang keluar dari mulut mungilnya.

Banyak yang mengira jika Maudy adalah kakak dari Evano karena saking dekatnya Evano dan Maudy layaknya sepasang kakak beradik. Evano merupakan putra tunggal dari Nathan, tak jarang Evano akan merengek meminta bertemu dengan sang ayah yang jauh di korea selatan karena tengah melakukan perawatan pasca kecelakaan hebat yang menimpa. Iya, sekitar satu tahun yang lalu Nathan ayah Evano mengalami kecelakaan hebat, rumah sakit disini tidak memiliki alat-alat medis yang lengkap sehingga harus dilarikan ke rumah sakit luar. Itulah sebabnya Evano hanya tinggal bersama Maudy tantenya.

"Kok makanannya ga di makan sih? Masakan titi ga enak ya No? Mau ganti aja makanannya?"

Evano terdiam, bocah laki-laki kecil itu sibuk menatap kosong ke sembarang arah seraya menahan tangis yang sebentar lagi pecah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Evano terdiam, bocah laki-laki kecil itu sibuk menatap kosong ke sembarang arah seraya menahan tangis yang sebentar lagi pecah. Maudy yang melihat sang keponakan murung benar-benar bingung, pasalnya dari kemarin setelah pulang sekolah keponakannya ini tidak banyak bicara dan diam-diam menangis.

"Eno mau cerita sama titi ga?" Maudy duduk di sebelah Eno seraya mengusap lembut puncak kepalanya.

"Titi..."

"Iya sayang "

Eno tiba-tiba memeluk Maudy begitu erat seraya menangis tersedu-sedu, Maudy yang dipeluk sedikit tersentak lalu bergegas memeluk balik sang keponakan, membiarkan Eno menangis, lalu setelah dirasa tenang Maudy mulai bertanya.

"Ada apa No? Di sekolah ada yang nakal? Eno sakit? Atau kenapa sini cerita ke titi, titi bakal dengerin"

"Sensen marah sama Eno ti" ucap Eno yang masih sesenggukan menangis.

"Marah karena apa?"

"Kemarin di sekolah, aku lagi makan bareng Sensen di kantin. Terus tiba-tiba ada gerombolan anak kelas sebelah ganggu aku sama Sensen, awalnya aku sama Sensen biarin aja tapi salah satu dari mereka bilang kalo aku ga punya ibu terus mereka ngatain aku anak haram. Aku kesel ti jadi aku dorong mereka sampe jatuh padahal Sensen udah bilang ke aku buat diemin aja tapi aku ga dengerin Sensen, abis itu mereka malah ngadu ke bu guru kalo aku sama Sensen dorong mereka duluan jadi kita berdua yang dihukum, Sensen marah sama aku karena itu ti. Ti aku bukan anak haram kan?"

"Bukan lah enak aja tuh mulut temen kamu, besok titi ke sekolah kamu deh mau ngobrol sama bu guru kamu biar anak-anak nakal itu dihukum juga. Terus yang Sensen nanti titi bantu kamu biar baikan. Udah tenang aja masalah bakal beres sama titi, sekarang Eno makan ya? Mau titi suapin?"

Pelik Dan Peran [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang