sir, madam went back to her maternal home again

35 still angry

Bab 35 Masih marah?

  Melihat cahaya terang, dia tertegun sejenak, dia berdiri telentang, dan tiba-tiba melihat sosok tinggi di dekat pintu.

  Xi Mo menatap lehernya yang ramping dan lembut, dan membuang muka setelah beberapa saat, "Saatnya makan."

  Setelah dia pergi, Wen Hua tertegun di tempat tidur untuk waktu yang lama.

   Tanpa sadar menyentuh rok rajutan di tubuhnya, itu berperilaku baik dan tidak menunjukkan apa-apa.

  Mengambil telepon dan melihatnya. Sudah jam tujuh. Apakah dia tidur sepanjang sore?

  Melihat pesan yang dia kirim, jadi dia datang untuk meneleponnya karena dia terlalu mengantuk?

  Wen Hua menutupi wajahnya, membilas mulutnya dan turun.

  Meja makan diisi dengan tujuh atau delapan hidangan, yang sangat kaya, serta udang karang favoritnya dan sup bebek tua.

"······Apakah kamu melakukan itu?"

"Dipesan."

   "Oh." Dia mengangguk dan duduk untuk menikmati makanan lezat.

  Pada siang hari, dia benar-benar lapar. Dia belum makan selama sehari. Dia memiliki nafsu makan yang baik, dan hampir dua pertiga dari makanan diurus olehnya.

   Setelah Xi Mo selesai makan, dia masih minum sup ketika tiba-tiba, sekotak tablet Jianweixiaoshi diletakkan di depannya.

  Dia mengangkat matanya entah kenapa.

   "Kamu makan terlalu banyak di malam hari, minum obat untuk mencegah penumpukan makanan."

  Wen Wei adalah seorang gadis kecil, dia selalu malu diberitahu bahwa dia makan terlalu banyak, tapi dia baik, jadi dia tidak punya pilihan selain mengucapkan terima kasih.

   Melihat ekspresinya yang tidak wajar, Xi Mo menyadari bahwa dia telah mengatakan hal yang salah.

"Merasa kasihan."

  Wen Hua: "Hah?"

   "Aku ceroboh hari ini, aku lupa kamu belum makan siang, maaf."

   "Tidak apa-apa, bagaimanapun, saya tidak merasakannya ketika saya tertidur ..."

   "Aku juga minta maaf atas apa yang aku katakan padamu sebelumnya." Dia berbicara dengan suara rendah, dan menatapnya dengan mata terbakar.

  Dia berhenti sejenak, menatap matanya yang dalam, dan langsung mengerti apa yang dia maksud.

   Dua wajah dingin di akhir semester, mereka tidak pernah menyebutkannya di antara mereka, dan mereka mengira itu hanya lulus diam-diam, tetapi dia tidak mengharapkan dia untuk meminta maaf lagi.

   "Ini masalah saya. Saya seharusnya tidak menyalahkan Anda atas suasana hati saya yang buruk. "Dia menatap matanya yang jernih dan berkata kata demi kata: "Maaf, Wen Hua."

   Tangan di kaki sedikit menegang, dan Wen Wei sedikit menurunkan alisnya, "Tidak apa-apa, amarahmu selalu seperti ini, aku sudah terbiasa."

  Xi Mo menatapnya dalam-dalam selama beberapa detik, lalu tiba-tiba terkekeh, "Masih marah?"

  Dia tidak berbicara.

  Dia menahan ekspresinya, matanya penuh keseriusan, dan dia berkata dengan jelas: "Saya melakukan beberapa kesalahan, maaf, ini salah saya. Mengapa Anda tidak memukul saya untuk melampiaskan amarah Anda?"