Pertemuan

880 110 33
                                    

Sesuai dengan yang di katakan oleh Thran jika malam ini mereka akan bertemu dengan keluarga calon suami Rain. Rumah keluarga Jongcheveevat sudah terlihat Rapih dan bersih, semua keluarga memakai pakaian formal, sama seperti si bungsu yang juga memakai pakaian bagus, membuatnya berkali-kali terlihat lebih manis dan cantik di saat bersamaan.

"Rain, apa kau sudah siap-"Ucapan Type terhenti ketika melihat si bungsu yang sudah duduk rapih di sofa ruang tamu. Tidak, Type tidak terkejut karna melihat Rain sudah duduk rapih, hanya saja yang membuatnya hampir jantungan adalah warna rambut putra bungsunya.

"Rain?"Panggil Type memastikan, siapa tau di depannya ini bukan putra bungsunya.

"Iya Bun"Type rasanya ingin pingsan saja ketika tau jika itu benar-benar putra bungsunya.

"Astaga sayang, ada apa dengan rambutmu? Kenapa jadi seperti ini?"Ucap Type dengan heboh.

"Astaga sayang, ada apa dengan rambutmu? Kenapa jadi seperti ini?"Ucap Type dengan heboh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Penampilan Rain yang bikin emaknye jantungan wk, cantik bangett pliss)

"Ouh ini? Ini kak pawat dan kak Tine yang mewarnai, katanya biar aku makin tampan hehe"Type menghela nafas mendengar jawaban polos dari si bungsu. Bisa-bisa dia menurut saja ketika di kerjai oleh kedua kakaknya yang super jahil itu.

Type menarik nafas dalam dan, "TINEEE! PAWAATT! KESINI KALIAN"Rain menutup telingannya ketika teriakan milik sang bunda begitu menggelegar di seluruh rumah.

Langkah rusuh dari atas mulai terdengar, Tine dan Pawat berlari cepet ketika mendengar nama mereka di panggil menggunakan suara emas milik sang bunda.

Type menatap tajam kearah kedua anaknya yang menatap dirinya dengan wajah tak berdosa.

"Ada apa Bun? Kenapa berteriak?"Tine tersenyum, mencoba menghilangkan rasa gugupnya karna melihat tatapan tajam bundanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa Bun? Kenapa berteriak?"Tine tersenyum, mencoba menghilangkan rasa gugupnya karna melihat tatapan tajam bundanya.

"Ada apa Bun? Kenapa berteriak?"Tine tersenyum, mencoba menghilangkan rasa gugupnya karna melihat tatapan tajam bundanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di Jodohkan Dengan Mafia (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang