Prolog

2.5K 202 5
                                    

Halo, namaku Jennie Ruby Jane. Kalian bisa panggil aku Jennie seperti yang lainnya. Wajahku cantik dan imut karena mempunyai mata kucing dan gummy smile yang menggemaskan, tubuhku sexy dengan tinggi badanku ideal 163cm. Belum lagi, otakku juga sangat pintar. Dambaan semua orang bukan?

Namun, aku terlahir dari keluarga yang sederhana. Orangtuaku orang Korea namun memutuskan untuk pindah ke Thailand karena sangat Ayahku—Kim Jingo menerima pekerjaan bagus yaitu menjadi Kepala Sekolah SD di Manoban International Elementary School. Sementera ibuku Minah hanya seorang ibu rumah tangga. Aku juga mempunyai adik perempuan berusia 9 tahun namanya Ella Natasha, dia mempunyai sistem imun yang lemah sepertiku sehingga ia sangat sering masuk rumah sakit di usia dini seperti ini.

Kebutuhan ekonomi kami menjadi sangat terbatas sejak 4 tahun yang lalu karena Virus Corona menyebar disegala penjuru dunia. Banyak pegawai di PHK namun untunglah ayahku dan semua guru yang mengajar di Manoban tidak. Gaji mereka hanya dipotong 20 persen.

Meskipun begitu, kami sangat kesusahan karena Ella dan Aku yang mempunyai imun yang lemah dengan mudah terkena virus itu. Karantina dan obat - obatan kami menghabiskan banyak biaya sehingga aku yang baru lulus SMA saat itu tidak berani untuk membicarakan perihal masalah Kuliah.

Namun Tuhan menjawab doaku, ingat sekali pada malam itu, Ayahku baru pulang ke rumah dari bekerja dengan senyum lebar di wajahnya lalu dengan erat memelukku sambil berkata jika aku mendapatkan beasiswa di Manoban University. Sebuah Universitas favorit dan terbaik di Asia. Bahkan namanya di tingkat dunia menduduki peringkat 8.

Aku benar - benar sangat bahagia, dan tidak akan menyiakan kesempatan ini dalam hidupku. Jadi saat sudah resmi menjadi mahasiswi Ekonomi, aku lansung mengabdikan diriku di kampus tersebut dengan mengikuti kompetisi dan di Semester ke-4 ini, aku resmi menjabat sebagai Ketua BEM di kampusku.

Ngomong - ngomong, aku mempunyai dua teman dekat di kampus dan kami satu jurusan. Namanya Irene, dia cantik dan bermulut pedas. Sementara Love, dia juga cantik dan tingkah serta suaranya sangat lucu.

Sementara aku, karena aku adalah gadis beasiswa dan bergabung di BEM. Aku harus membuat pertahanan diri dengan memasang tampang dingin dihadapan semua mahasiswa agar mereka tidak dapat menggangguku.

Kehidupan perkuliahan terasa sangat menyenangkan, sampai akhirnya, aku menemui Neraka-ku.

Ya.

Neraka.

Lalisa Manoban.

Cucu bungsu pemilik Yayasan Manoban yang mencakup segala sekolah dan Universitas ini, yang akhirnya mengikuti perkuliahan tatap muka.

— ME! —

ME! (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang