Kolam.

3 0 0
                                    

Mimpi 22 Agustus 2022.

-- 08.26, pagi.


***

Jadi tadi malem aku mimpi.

Awalnya aku ada di sebuah dermaga. Matahari nyaris tenggelam, udah deket di bibir laut. Aku bersama seseorang, yang aku yakin itu Choi San member ATEEZ, tapi wujudnya mirip sama Revan.

Bingung? Sama.

Tapi namanya juga mimpi.

Tapi laut yang kita datangi ini sebenarnya lebih mirip kolam renang, atau kolam renang tepi laut. Aku dan.... Sevan (i know! it's lame but i can't come up with a better name for this duo), kami sibuk bernyanyi. Beneran nyanyi, lagu-lagu barat. Yang bikin aku yakin ini Revan karena aku inget banget ini suara Revan yang keluar dari mulut San.

Iseng, kami nyoba teknik nyanyi yang, sejujurnya, aku gak tau beneran ada di dunia nyata atau enggak, tapi aku akan sebut teknik ini dengan nama dip technique.

Jadi kami bernyanyi, tapi sambil nyelam dalam air untuk latihan pernafasan.

Caranya, tiap salah satu dari kami sedang "latihan", satunya lagi akan menjaga diatas permukaan supaya jika terjadi sesuatu bisa dibantu dengan cepat.

Akhirnya aku menawarkan diri untuk menyelam lebih dulu.

Sevan berjaga di permukaan.

Yang membuatku merasa keren, karena "kolam" ini bentuknya seperti lorong atau sumur, saat aku menyelam turun posisi kakiku seakan-akan aku meluncur jatuh menyusuri lorong itu. Seru banget! Rasanya kayak di film The Little Mermaid. Hahaha.



Saat aku rasa nafasku sudah cukup sesak, aku langsung berenang ke atas.

But o-oh.
Belum sampai permukaan, pandanganku sudah terlalu kabur.


Dengan gerakan renang yang agak kacau, aku berusaha naik mencapai permukaan air. Tepat saat pandanganku siap menghitam, badanku ditarik oleh sepasang lengan kekar yang dengan sigap menarikku ke permukaan. Karena tidak ada pegangan apa-apa, aku hanya berpasrah diri dengan mengalungkan tanganku ke leher pemilik lengan itu.


"Lo!"

Buset.
Baru diselamatin dari tenggelam, langsung dibentak aja gue.

"Kalo gak kuat gak usah sok-sokan terlalu dalam, gimana sih?!"

"Iya. Maaf."

Pemuda itu hanya merengut.

Aku tahu dia marah, dia khawatir, tapi mungkin mau kesal juga gak bisa kali, ya? Hahaha.

Akhirnya kami bergantian melakukan teknik itu sekitar 3x, tentunya dengan wanti-wanti supaya jangan sampai menyelam terlalu dalam.

Saat aku kembali ke permukaan pada sesi terakhir, tiba-tiba ada dosen pembimbingku, Bu Sulis!

Ngapain juga beliau disini, aku gak tahu sama sekali.
Beliau meneriakiku berkali-kali, entah berbicara apa.























Karena setelahnya, aku terbangun.


***

Dospem memang mengerikan guys.

Jurnal MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang