Bab 1

246 26 0
                                    

Namanya Fumiko Takahashi. Sekarang tahun pertamanya dia berada di SMA Kazemai. Entah dengan alasan apa dia memilih untuk bersekolah di sini. 

Matahari merambat melewati sela-sela tirai kamarnya. Fumiko terbangun dari tidurnya yang lelap. Rambutnya yang kusut, matanya yang masih setengah terbuka, melihat layar ponsel. Jam 6 pagi. Setelah melihat jamnya, dia beranjak dari kasurnya. Dan mulai bersiap-siap ke sekolah.

Dia berjalan setengah sadar ke kamar mandinya. Membuka pintu kamar mandi, lalu berhenti menatap dirinya di depan cermin.

"Kamu harus menemukannya sekarang, Fumiko." Ucap dirinya kepada dirinya sendiri.

Setelah mandi dan memakai seragam, dia turun kebawah. Menyapa ayah dan ibunya. Ibu Fumiko sedang memasak untuk sarapan. Sedangkan ayahnya, sedang membaca koran di sebelah meja pendek kayu. 

"Selamat pagi, Fumiko." Sapa ibunya memberikan sarapan kepadanya.

"Pagi juga, Bu." Balas Fumiko.

"Pagi ini kamu akan diantar ayahmu, ya." Tambah ibunya. Fumiko mengangguk sambil memakan sarapannya.

Sarapannya telah habis. Kini ayahnya yang beraksi. Ayah Fumiko mengambil kunci mobil untuk segera pergi mengantar Fumiko. Sekarang sudah jam 7.30 pagi. Masih pagi untuk bersekolah di Jepang. Ayah Fumiko telah menyalakan mesin mobilnya. Tanda siap mengantar Fumiko.

Sepanjang perjalanan menuju sekolah, Fumiko hanya melamun. Dia memikirkan tentang apa yang harus ia katakan ketika bertemu dengan teman lamanya. Fumiko meremas pergelangan tangan kanannya yang memakai wristband. Wajahnya tampak khawatir. 

'Ekspresi apa yang akan dia keluarkan ketika melihatku lagi?' Tanya dirinya dalam hati.

Akhirnya sampai di depan SMA Kazemai. Fumiko membuka pintu mobil. Dan mengucapkah 'Sampai jumpa' pada ayahnya.

"Semoga sekolahmu menyenangkan ya, Miko." Ucap ayahnya tersenyum dari jendela mobil. 

Fumiko balas dengan senyuman juga. Fumiko berbalik badan. Menghela napas. Berjalan masuk ke sekolah barunya. Sekarang sudah pukul 8 pagi. Cukup cepat ketika memakai mobil untuk sampai ke sekolah ini dari rumahnya. 30 menit lagi adalah acara penyambutan murid baru. Menurut orang-orang setempat, tidak sulit dan tidak mudah untuk mengerjakan tes masuk ke SMA Kazemai. Tapi, Fumiko hanya mengerjakan tesnya tanpa belajar sebelumnya. Soal yang mudah bagi Fumiko yang sudah pulang ke negaranya.

Sekolah mulai ramai dengan siswa-siswi yang berjalan kesana-kemari. Seluruh murid Kazemai berkumpul di ruagan serbaguna atau bisa disebut aula untuk acara pembukaan untuk murid baru. Fumiko duduk di kursi yang sudah ditulis namanya. 

Acara pembukaan pun dimulai. Kepala sekolah SMA Kazemai memberi pidatonya pagi hari ini. Pidato yang sedikit panjang. Butuh sekitar 20 menit untuk kepala sekolah itu menyampaikan pidatonya. Setelah menunggu panjang, akhirnya sambutan dari kepala sekolah sudah beres.

"Sekarang pidato dari murid yg memiliki nilai tes tertinggi." Guman Fumiko penasaran dengan siapa yang memiliki nilai tes tertinggi itu. Dan karena alasan ini, Fumiko tidak serius mengerjakan tes yang mudah baginya. 

Murid dengan nilai tertinggi mulai menampakkan batang hitungnya. Mata Fumiko yang awalnya bosan dan ingin cepat keluar dari aula ini langsung melotot melihat murid itu melangkah.

"Seiya..." Fumiko kaget.

Seiya segera membaca pidato yang lumayan singkat. Wajah Fumiko masih terdiam melihat apa yang dia lihat di panggung itu. Tidak percaya. Pidatonya pun selesai.

"Padahal dulu dia tidak begitu pintar." Ucap Fumiko.

Di lapangan sekolah mulai di penuhi suara kakak kelas yang sedang mempromosikan ekstrakurikulernya. Ekskul sepak bola, ekskul basket, ekskul renang, hampir semua ekskul adalah olahraga. Tapi, Fumiko tidak tertarik dengan semua itu. Kecuali Ekskul Kyudo, atau bisa disebut panahan.

Childhood Memories Takehaya Seiya x My OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang