"Kamu bohong kan, Seiya?"
"Aku tidak berbohong, Fumiko." Ucap Seiya tersenyum.
Suasana canggung kembali. Rasa canggung itu sampai tiba di rumah Fumiko. Seiya terkejut, Fumiko kembali menjadi tetangganya.
"Kamu tinggal di sini lagi, Fumiko?" Tanya Seiya.
"Iya." Fumiko mengangguk.
"Terimakasih sudah mengantarku pulang, Seiya. Aku masuk dulu." Ucap Fumiko melambaikan tangan tanpa menatap Seiya.
Seiya membalasnya. Fumiko menutup gerbang rumahnya yang lumayan tinggi. Gadis bersurai coklat manis itu sudah masuk ke dalam rumahnya. Tapi, Seiya terdiam lama sekali di depan rumahnya. Dia tersenyum.
"Akhirnya kamu kembali." Seiya melangkah pergi.
***
KRINGGG
Bel pulang sekolah berbunyi.
Fumiko langsung menuju kyudojo sekolahnya. Dia berlari dengan berselempang busur dan anak panah yang dibungkus rapi di punggungnya. Rambutnya yang panjang terurai berusaha mengikuti larinya.
Noa sebagai teman sekelasnya sekaligus teman ekskulnya merasa bahwa Fumiko terlalu bersemangat. Bahkan Noa ditinggal jauh di belakang Fumiko. Noa hanya tersenyum. Dia melangkah sambil melihat pergerakan busur milik Fumiko.
Seiya yang sedang merapikan bukunya, melihat Fumiko berlari dengan busur yang tinggi itu berteriak memanggil namanya.
"Fumiko!"
Tapi, Fumiko terus menerjang seluruh lautan siswa di koridor kelas. Minato mendengar Seiya berteriak, otomatis menengok ke arah luar kelas. 'Fumiko' nama itu menggema di hatinya. Minato hanya tertunduk.
Seiya ikut berlari mengambil busur dan anak panahnya melewati bangku Minato. Seiya menghiraukan Minato. Saat mengambil busurnya, tangan Seiya terhenti. Dia menoleh ke arah Minato.
"Minato, aku harap kamu hadir di kyudojo hari ini." Ucap Seiya ke Minato.
Tanpa memperhatikan ekspresi Minato, Seiya bergegas menyusul Fumiko. Minato hanya terdiam di kursinya setelah mendengar ucapan Seiya. Tak ambil pusing, Minato berjalan mengambil sepedanya untuk pulang.
Akhirnya Fumiko sampai di kyudojo sekolahnya. Setelah itu Fumiko langsung berganti pakaian, lalu membersihkan aula. Seiya membuka pintu, langsung melihat Fumiko mengepel lantai kyudojo. Seiya melangkah menuju Fumiko.
"Perlu bantuan, Fumiko?" Bisik Seiya di telinga sebelah kanan Fumiko.
Fumiko reflek menjauh dan menutupi telinganya. Ups! lantai yang baru saja dia pel terinjak olehnya. Walaupun tidak terjatuh, Fumiko tetap merasa geram terhadap Seiya.
"Seiya, apa ini yang kau lakukan ini adalah bantuan darimu?" Fumiko kesal.
Matanya menyala. Dia mengangkat tongkat pel lalu mengarahkannya ke Seiya. Tapi Seiya berhasil menghindar. Tongkat pel itu jatuh tepat di belakang Seiya. Suaranya tidak terlalu berisik. Tapi tetap, kayu bertemu kayu akan menimbulkan suara yang lumayan keras.
"Sekarang, giliranmu untuk mengepel, Ketua." Fumiko dengan nada kesal menunjuk pel yang berada di belakang Seiya.
Fumiko melangkah melewati bagian yang sudah di pel. Tentu saja dia tidak menggunakan kaus kakinya. Kali ini, Seiya benar-benar membantu Fumiko.
Ekskul hari pertama dimulai. Banyak sekali yang mendaftar ke ekskul ini. Nanao dengan penggemarnya, Kaito yang terlalu menjaga Nanao dari para penggemar, Seiya yang mengisi daftar hadir bagi anggota baru, dan masih banyak hal yang dilakukan sebelum Pak Morioka datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Childhood Memories Takehaya Seiya x My OC
Fanficprojek anyang anyangan author hukumnya mubah mau baca bagus, ga baca juga gapapa ini kalau misalnya Fumiko mau dijadiin para pembaca juga gapapa. Takehaya Seiya x reader. Author Ikhlas :) Setelah berpisah 2 tahun, akhirnya Fumiko bertemu dengan tema...