Saat pagi-pagi buta, Jeno berdiri di beranda rumahnya. Tadi malam, ia harus menyelesaikan pekerjaan penting sampai larut malam sebelum pulang ke rumah. Hari ini, ia tiba-tiba harus pergi ke Tiongkok untuk melakukan perjalanan bisnis. Ia bisa saja menyuruh sekretarisnya mengemasi barang-barang yg ia perlukan di rumahnya. Meski begitu, ia tidak bisa meminta sekretarisnya untuk mempersiapkan berkas rahasia yg tersimpan di dalam brankas miliknya.
Dengan langkah yg terburu-buru, Jeno masuk ke rumah. Namun begitu masuk, ia merasakan suasana yg aneh. Pengurus rumah yg keluar dari dapur terkejut melihat kedatangannya. Wanita itu terlihat cemas, seolah ingin mengatakan sesuatu kepadanya. Namun, terlukis keraguan di wajahnya. Jeno yg tidak mempunyai banyak waktu karena terdesak jadwal keberangkatan pesawat, tidak sempat memberitahu kepulangan nya kepada pengurus rumahnya. Merasa sesuatu telah terjadi, ia segera menuju lantai 2.
Jeno menaiki tangga yg membawanya ke lantai 2. Ruangan sebelah kiri lantai 2 adalah wilayah teritorialnya, sedangkan sebelah kanan adalah milik wanita itu. Mereka berdua telah sepakat untuk tidak mencampuri kehidupan pribadi masing-masing. Namun kini terdengar suara erangan aneh yg menggelitik telinga Jeno sehingga menyita perhatian nya. Terdengar suara nafas yg terengah-engah serta suara sengau dari wanita dan laki-laki yg sedang bercinta, bercampur dengan suara desahan aneh. Jeno mengerutkan kening nya dan menuju kamar tidur wanita itu. Ia mengulurkan jari tangan nya yg panjang, membuka pintu kamar diam-diam, dan melihat dua tubuh saling bergelut menuju kenikmatan.
Laki-laki yg sedang berbaring menyadari kedatangan Jeno. Wajahnya yg tampan dan putih terlihat terkejut begitu melihat Jeno. Begitu pula dengan wanita yg berada di atas tubuhnya. Ia menyadari isyarat aneh yg diberikan padanya. Wanita itu kemudian memalingkan wajah dan menemukan Jeno di pintu kamarnya.
Sorot mata itu.
Tidak ada satu pun kata yg keluar dari mulut Jeno setiap kali melihat ekspresi itu. Wajah wanita itu tampak hampa dan berduka. Terkadang, ia juga memperlihatkan raut tanpa ekspresi. Sorot matanya selalu menusuk-nusuk sudut hati Jeno dengan tajam. Ketiga orang tersebut terdiam dalam keheningan selama beberapa saat. Hingga akhirnya wanita itu mulai berbicara dengan suara yg terdengar lemah."Bisakah kau tutup pintunya?"
Jeno kemudian menutup pintu itu dengan pelan supaya tidak menimbulkan suara, seperti ketika ia membuka pintu. Beberapa saat ia menatap pintu yg tertutup itu kemudian membalikkan badan dan segera menuju kamarnya untuk mempersiapkan keperluannya."Ayo lanjutkan."
Lelaki muda itu lebih terkejut melihat pasangan wanitanya yg seolah tidak terjadi apa-apa.
"Si- siapa? Laki-laki tadi?"
" Hah? Orang itu ?"
Wanita itu terkekeh dan mengelus wajah tampan laki-laki itu dengan tangannya. "Dia suamiku."🍀🍀🍀🍀🍀

KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Be Your Wife
RandomSuatu hari ia mengalami kejadian yg sangat konyol. Tubuh nya tertukar dengan tubuh seorang nyonya keluarga konglomerat. "Tubuh kita tertukar. Kita harus menerima kenyataan ini. Satu hal lagi, aku sudah menikah. Itu berarti kau akan mempunyai suami...