Di sepanjang perjalanan, mobil mereka hanya diisi dengan keheningan karna sebagian dari mereka Tertidur. hanya 2 orang yang masih terjaga, yaitu rayya dan lucas.
Cukup melelahkan bagi mereka karna perjalanan ini sudah menghabiskan waktu 1 jam sedangkan mereka belum juga sampai tujuan.
Disaat yang lainnya tertidur, rayya sibuk memainkan ponsel nya. Di tengah tengah aktivitasnya tiba tiba ia mendengar suara bisikan yang lirih. Ia menajamkan pendengarannya, bisikan itu seperti berbicara
"Jangan pergi, jangan pergi disana bahaya" ia seketika merinding. Apakah hanya firasatnya atau ini hanyalah imajinasinya belaka? Ia pun menatap temannya satu persatu. Semua tidur kecuali lucas yang sedang menyetir mobil, semua terlihat tenang tidak ada yg terganggu.
Hmm, mungkin imajinasinya saja,
Pikir rayya. Dan melanjutkan aktivitas bermain ponsel nya dan melupakan kejadian barusan."Ray, lu gak lapar?" tanya lucas sambil menatap rayya dari kaca.
"Gak,udah makan tadi. Lu lapar? "
"Iya nih, didepan sana ada restoran siap saji, berhenti dulu yaa buat makan soalnya gw gak bawa bekal".
Rayya menatap lucas aneh " tadi sebelum berangkat bukannya udah diperiksa ya bawaannya? ".
" iya memang tapi gw males aja gitu bawa bekal".
"Ooh yaudah, bangunin yang lain gih" setelah mendengar perkataan rayya lucas segera membunyikan klaksonnya sekeras mungkin setelah berhenti tepat di depan restoran siap saji.
Semua orang yang sedang tidur nyenyak di mobil reflek terbangun.
Kaget coy kirain barusan terompet sangkakala. Setelah jiwa mereka kembali sepenuhnya, mereka pun kompak memukul kepala lucas dengan penuh kasih sayang ."Duh, udah udah mau makan gak? Kalo mau berhenti mukul pala gua" ucap lucas sambil meringis. Pukulan mereka sakit juga ternyata. Ampun deh lain kali gak berani lagi, lucas trauma :(
Semua pun turun tanpa menghiraukan perkataan lucas.
(Kasian lucas) .Setelah masuk, mereka langsung memilih meja yang kursinya paling banyak. Lalu mereka memilih menu dan memesannya.
Sekitar 10 menit berlalu akhirnya pesanan mereka datang, mata mereka berbinar senang dan langsung melahap makanan masing masing.
"Enwak bwanget " ucap marta dengan mulut penuh oleh makanan.
"Keselek baru tau rasa lu, tuh makanan ditelan dulu elah, jijik tau sampek muncrat gitu".marta menatap Hilda dan menelan makanan yang telah dikunyah nya." dikit doang muncratnya lagian jatuhnya ke lantai bukan ke piring lu"
"Ya tetap aja tholol jijik sumpah" Jawab Hilda tak mau kalah ."Ck, cepet habisin makanannya jangan ribut mulu! " tegas tama, sepertinya pelawak tersayang kita ini sedang tidak dalam mood yang baik.
Semua langsung kicep dan melanjutkan sesi makan mereka. Takut woy marahnya pelawak emang gak main main, serem!Setelah sesi makan mereka telah usia, mereka pergi ke kasir untuk membayar makanan yang telah mereka makan. Lalu keluar dari restoran tersebut dan menuju mobil.
"Uhh, akhirnya kenyang" ucap lucas dengan penuh rasa syukur.
"Mending lu diem deh terus lanjutin perjalanannya" ucap tama. Lucas menurut dan melajukan mobilnya lagi. Semua diam sibuk bermain ponsel, tak ada yang berani buka suara karna mood tama sedang buruk bisa bisa si pelawak itu makin marah karna berisik.Yah, mereka sudah terbiasa bahkan sudah hafal dengan sifat tama, jika tama sedang dalam mood buruk ia akan marah jika ada yang berisik. Semuanya memaklumi, karna bagaimanapun tama juga manusia, yang bisa merasakan fase happy mood dan badmood.
Lucas jadi kepikiran dengan sifat tama yang tiba tiba berubah. Apakah Lucas berlebihan ya tadi? Sampai si pelawak marah besar. Hmm, mungkin ia harus minta maaf pada tama nanti.
Memang siih diantara mereka Hilda lah yang paling galak, tapi saat marah bukan ia yang paling seram, melainkan tama. Sekalipun tama jarang marah tapi jika sudah marah ia lebih seram dari hantu manapun.
Disaat yang lain sibuk dengan ponsel mereka, tama melamun. Bukan lebih tepatnya berpikir. Ada rasa bersalah di hatinya kepada teman temannya.ia menyesal telah bersikap tidak baik kepada teman temannya. Memang siih, moodnya sedang buruk sekarang tapi bukan berarti ia harus membentak teman temannya bukan? Lagipula salah Lucas siih membunyikan klakson untuk membangunkan mereka, kan bisa dengan cara lain yang lebih baik dan lembut. Mana dia tadi mimpi indah lagi, kapan lagi coba mimpi jadi pangeran penakluk naga? Pikir tama tapi ia harus tetap minta maaf kepada teman temannya nanti, sekarang ia ingin tidur lagi.
*... ... ... ... ... ... *
Setelah perjalanan yang lumayan lama, akhirnya mereka telah sampai di lokasi tujuan. Mereka bersorak ria.Melda dan tama yang paling pojok disamping pintu mobil keluar duluan dan disusul yang lain . Mata mereka menatap kagum, indah sekali pemandangan nya, pikir semua.
"Pilihan lu emang best ra" puji marko kepada melra
"Oh iya dong gw gitu" ucap melra dengan senyum bangganya .
"Walau pemandangannya indah, tapi kok agak mencekam yaa? Kalian ngerasain gasii?" tanya rayya.
"Iya, tapi gausah terlalu di pikirin mungkin cuma firasat kita doang, penting kita dah sampek ke sini dengan niat baik" ucap marko dengan nada lembut agar semua temannya merasa tenang."Yaudah yok masuk! " ucap melra mengajak teman temannya. Semua mengangguk dan pergi ke villa disana yang lumayan besar dan megah.
Saat mereka masuk ke dalam, mereka langsung disambut oleh wanita tua pemilik villa tersebut, disambut dengan ramah dan baik. Villa ini memiliki 6 kamar, tiga diatas dan tiga lainnya dibawah . Cukup untuk mereka, walau salah satu kamar harus diisi 2 orang.
Lucas , tama, marko dengan marta dibawah, sedangkan para gadis diatas.Sisa waktu di siang hari mereka gunakan untuk mengistirahatkan tubuh mereka yang pegal.
Jam 15.10 mereka keluar untuk bermain. Mereka semua terlihat gembira dan bersemangat. Siapa juga manusia yang tidak semangat saat sedang liburan? Jika memang ada mungkin hanya orang dengan setengah kewarasan.Jam menunjukkan pukul 17.30 tetapi mereka semua tetap bersemangat untuk bermain, seperti anak kecil yang diajak orang tuanya untuk pergi liburan. Tapi siapa peduli? Toh kesempatan liburan sekolah hanya datang setidaknya 3 kali setahun. Mereka akan terus bermain di pantai hingga malam jika tidak di teriaki oleh pelayan villa. Mereka disuruh agar segera masuk ke dalam. Mau tak mau 7 sekawan itu masuk ke dalam dan membersihkan diri masing masing.
Di ruang makan terlihat sangat ramai bagaimana tidak? Semua penghuni villa tersebut berkumpul di satu meja makan yang besar dan mewah. Makanan yang tersaji di meja juga tak kalah mewah, 7 sekawan itu makan dengan sopan karna tidak ingin menimbulkan kekacauan apalagi di villa milik orang lain.
Hanya ada keheningan di ruang makan tersebut. Maka dari itu tama berinisiatif untuk mengisi keheningan yang ada."Maaf jika lancang bertanya, tapi kalau boleh tau mengapa villa ini disewa dengan cuma cuma ya bu?" tanya tama dengan sopan kepada wanita tua di depannya. Dia merasa aneh saja, karna villa yang memiliki kualitas dan fasilitas semewah ini mengapa di sewa gratis?. Semua teman tama juga penasaran dan menunggu jawaban wanita itu.
Wanita tersebut menghentikan acara makannya dan menatap tama dengan tatapan yang.... err sinis? Tapi setelahnya wanita itu tersenyum manis .
"Panggil saya bu mona saja "
"Eh i-iya bu mona" entah mengapa tama merasa gugup.
"Kau benar benar ingin tau ya nak? " tanya bu mona dengan senyum manisnya.
Tbc 😍
Mau tau jawaban dari bu mona ? Dan mengapa ia seperti merahasiakan sesuatu yg mencurigakan?
Jawabannya di next chapter guys!
Jangan lupa vote nya yaw biar makin semangat up

KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome To Malapetaka
HorrorMelra bersama teman temannya(lucas,marko,marta Hilda, rayya, dan tama) berencana mengunjungi daerah pesisir pantai untuk liburan. Namun siapa sangka, kedatangan mereka di pesisir pantai bukan mendapat kesenangan melainkan malapetaka tiada habisnya...