[1]

358 6 3
                                    

jangan lupa votmen ya sayang

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
HAPPY READING

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━


8 tahun kemudian...

kota C.

disebuah bangunan dengan dentuman musik, dan teriakan saling bersahutan, bau alkohol ada di mana-mana, banyak yang berpelukan bahkan ada yang berciuman di dalam bangunan tersebut, club ya bangunan tersebut ialah club.

di sebuah ruangan ada beberapa pemuda yang sedang sibuk memainkan permainan kartu dan meminum alkohol

Willyam Kristian seorang pemuda yang ada di antara pemuda lainnya, pemuda berumur 18 tahun dengan sikap cuek yang menempel pada dirinya, seorang pemuda biasa yg sering pergi ke club bersama teman-temannya.

Vincent Verovel seorang pemuda yang ada dalam ruangan tersebut, pemuda berumur 18 tahun dengan sikap ramah dan murah senyum itu sedang bermain kartu bersama dengan pemuda lainnya

Travis Vijayendra pemuda berumur yang hampir menginjak 18 tahun itu juga sedang bermain kartu, sikapnya tergantung mood nya

Shakala Franklin pemuda berumur 19 tahun itu sedang minum beer yang telah di pesan, satu lagi Shakala ialah pemuda tertua di antara mereka semua

Sabastian Roberto pemuda berumur 17 tahun itu juga bergabung memainkan kartu bersama Vincent dan Travis, mereka bertiga sibuk dengan kartu

sedangkan Willy dan Shaka mereka sibuk dengan minuman mereka sendiri, hingga suara Vincent terdengar sambil memainkan kartunya

"Willy katanya lo mau ke kota I emang benar?" tanya Vincent yang sedang fokus dengan permainan tersebut, bahkan menoleh ke org di tanyai nya saja tidak.

"ya" jawaban singkat itu terdengar dari mulut pemuda gagah tersebut

"kapan berangkat?" celetuk Travis

Willy melihat ke arah Travis lalu menjawab pertanyaan pemuda tersebut "seminggu lagi jika tidak sibuk" ucap Willy

yang lain hanya bisa mengangguk kan kepala pertanda mengerti

"kita akan ikut" ucap Shakala tiba-tiba

"terserah" itu jawaban dari seorang pemuda Willyam Kristian

sedangkan yang lain hanya merotasikan bola mata mereka sudah biasa begitulah batin para pemuda tersebut kecuali Willy

"gw dengar di kota I ada sebuah geng yang lagi maju" ucap Sabastian, seketika mereka mengalihkan pandangan ke arah Bastian kecuali Willy tentunya, dia mana peduli dengan urusan begituan, kecuali ada sangkut paut dengan nya

ketika melihat respon temannya pun Bastian menjelaskan ke mereka

"menurut informasi yg gw denger, namanya geng POISON, ketuanya bernama Gaska Abiyasa, dan ada empat anggota inti, menurut yang gw denger lagi geng tersebut berdiri pada tahun 2xxx yang berarti sudah 2 tahun" jelas Bastian

"lumayan, geng dua tahun sudah maju, ada di luar sana yang begitu lama tapi tidak ada yang masuk 3 besar" ucap Vincent beropini, yang lain mendengar percakapan Vincent mengangguk kan kepala pertanda setuju dengan ucapan Vincent

"aku penasaran dengan kemampuan anak yang bernama Gaska tersebut" ucap Travis

"cih kau mau melawan bocah ingusan itu?" ucap remeh Shakala sambil tersenyum mengejek ke arahnya

"aku hanya penasaran dengan kekuatan anak itu" ucap Travis kesal, seraya melirik sinis ke arah Shaka

"sudah lah, seminggu lagi kita akan pergi ke sana, kalau kalian ketemu ajak duel saja, tapi jika kau kalah aku yang paling depan menertawakan mu Travis" ucap Shakala dengan nada bercanda

"cih lihat saja" ucap ketus Travis, sedangkan yang lain hanya menggelengkan kepala mereka, sudah biasa melihat Shakala dan Travis bertengkar seperti ini

sedangkan Willy dia hanya sibuk memainkan handphone nya, tidak peduli apa yang mereka ucapkan, tetapi telinganya masih menangkap apa yang mereka bicarakan, tapi itu tidak penting untuknya

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

kota I

di dalam bangunan terdapat enam pemuda yang sedang memainkan handphone masing-masing, bangunan tersebut sangat berisik di isi suara teriakan, tawaan, dan umpatan.

Gaska Abiyasa sang ketua geng Poison, bangunan tersebut tepatnya ialah markasnya geng Poison, pemuda tersebut sedang memainkan handphone nya dengan berbagai umpatan keluar dari mulutnya. Gaska ialah pemuda berumur 17 tahun, yang menduduki pelajar kelas 12, Gaska ialah pemuda ceria dan cerewet, tapi jika bersangkutan dgn geng nya ia akan menjadi cermin dari sikap nya tersebut, tidak ada sikap ceria dan cerewetnya, yang ada hanya sikap serius dan tegas

Maulana Syahreza sang wakil ketua geng Poison, pemuda yg berumur sama dengan sang ketua, 17 tahun menduduki pelajar kelas 12, Reza ialah anak yang agak cenderung pendiam dan suka membaca buku

Nalendra Zavier anggota inti dari geng Poison, pemuda itu berumur sama dengan sang ketua dan waketu yaitu 17 tahun, Nalen ialah pemuda dengan kepribadian humoris dan playboy tentunya

Agra Byantara termasuk anggota inti Poison juga, pemuda tersebut sama juga dengan yg lain berumur 17 tahun, pemuda tersebut memiliki sikap sama seperti Nalen, katanya sih mereka tu kek kembar

Karel Ivander anggota inti Poison yg terakhir, diantara mereka semua hanya Karel yang paling muda, Karel berumur 16 tahun, sikap Karel itu tergantung ke adaan, kalau lagi di keadaan geng nya bermasalah pasti dia akan terlihat menyeramkan walaupun diantara mereka dia yg paling muda, juga kalau marah Karel lah yg paling parah, beda lagi kalau keadaan lagi normal, sikapnya tuh kalem-kalem bae

"jancok bosan banget anjing" kata tersebut keluar dari mulut Agra

"sama, enaknya ngapain ya?" ucap Nalen menyahuti

"gw pengen ke club" ucap Agra lagi

"ada anak kecil" Reza pun menyahuti pembicaraan mereka

"ouh iya disini ada bayi" rayu Nalen sambil melirik ke arah Karel

sedangkan Karel yg dilirik hanya memutar matanya malas "sialan gw bukan anak kecil lagi" ucap Karel membantah kalau dia dibilang anak kecil, hei dia sudah 16 tahun dan mereka hanya 17 tahun, itu hanya selisih satu tahun oh ayolah, sadarkan mereka sekarang juga

"tidak baik untuk anak kecil berbicara kasar" oke kali ini ucapan rayuan tersebut dari Agra

"bangsat lo semua" ucap Karel ketus

sedangkan Narel dan Agra sudah terbahak-bahak puas menjahili Karel

memang mereka sering mengejek kalau Karel itu bayi, ya sikapnya memang tidak seperti bayi, tetapi wajahnya seperti bayi, kalau marah kek tadi itu bukannya maung malah jatuhnya meong, tapi beda lagi kalau marahnya mode bantai, itumah bukan meong tapi maung

"oh ayolah Karel kita hanya bercanda" ucap Agra yang masih menyapu air matanya karena tadi tertawa berlebihan

"tidak" ucap ketus Karel

"kita belikan permen kesukaan mu deh" ucap Narel blak-blakan

sedangkan Agra yg mendengar tersebut seketika melotot, oh Narel kasian sekali nasibmu, memang mulutmu ialah harimau mu

"oke, tapi janji belikan permennya untuk ku" ucap Karel bahagia, kalau sama permen kesukaannya mah, dimaafin

sedangkan Narel hanya mengutuk mulut nya sendiri karena telah berbicara seperti itu, ayolah permen Karel itu sangat mahal, habislah uang jajan seminggu Narel, sedangkan Agra dia hanya tertawa melihat nasib malang Karel




tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REVENGE OR LOVE[BL🔞].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang