02. Apologize

868 123 92
                                    

Yubi inget kejadian lucu, waktu itu, Lala panik waktu liat Yubi tiba-tiba nangis. Beneran nangis kaya anak kecil yang kehilangan ibunya, atau anak kecil yang nangis karena es krim nya jatuh. Tapi Yubi nangis bukan karena dua hal itu.

Lala langsung hapus air mata Yubi pake lengan bajunya yang panjang dan alhasil basah. Gak ada yang liatin Yubi nangis dan sekali pun ada Yubi gak peduli. Yubi gak mau lihat pemandangan lain selain wajah Lala yang kebingungan setengah mati.

"Kamu kenapa?" Yubi cuma diam, perlihatkan mata kucing Yubi yang jauh lebih mengerikan dari mata kucing Jennie.

"Kaki kamu sakit?" Lala liat ke bawah buat pastiin kaki Yubi baik-baik aja. Yubi cuma geleng kepala berharap Lala ngerti, tapi Yubi malah bikin Lala makin kebingungan.

Yubi tenangin diri waktu Lala benerin rambut Yubi. Tapi Yubi masih kecewa berat sampai rasanya mulut Yubi gak bisa ngomong. Yubi mau bilang ke Lala kalau menara Eiffel di belakang Yubi itu jelek. Yubi kecewa karena ekspetasi Yubi ketinggian. Yubi sedih karena menara Eiffel ternyata cuma susunan logam raksasa yang gak ada indah-indahnya sama sekali.

Cuma orang-orang kaya Yubi yang ngerti rasanya gimana. Bahkan Yubi bisa marah besar cuma karena hal sepele.

Lala akhirnya peluk Yubi dan puk-puk punggung Yubi sampai Yubi benar-benar tenang.

Setelah beberapa menit, Lala ajakin Yubi ke sebuah kafe di dekat menara. Yubi pilih duduknya belakangin tower dan perhatian Yubi sepenuhnya berpusat ke cokelat panas yang waktu itu Yubi pegang. Lala pakai kacamata hitamnya sambil makan cheesecake.

Yubi cerita sama Lala kalau Yubi nangis bukan karena terharu, tapi sebaliknya. Lala cuma diam sambil nikmatin cheesecake-nya. Lala gak ngomong apa-apa tapi Yubi tau tatapan Lala terus ke arah Yubi. Yubi gak tau apa yang Lala pikirin, tapi Yubi tau Lala gak mungkin pikirin hal-hal buruk. Karena setelah itu Lala ajak Yubi balik lagi ke menara sekitar jam tujuh malem.

Langitnya belum gelap total, Yubi jalan di belakang Lala kaya zombie, lemas. Yubi udah gak numbuhin harapan apa-apa. Yubi nunduk liatin rumput di bawah. Lala narik tangan Yubi ke depan, dan.. Yubi langsung mematung waktu liat menara logam yang sebelumnya berwarna cokelat tua berubah jadi kuning keemasan yang langsung bisa bikin kedua mata Yubi ngeblink-ngeblink.

"Menara Eiffel itu, bakalan cantik banget kalau malem.."

Yubi gak ngomong apa-apa waktu Lala bilang gitu. Yubi beneran liatin lampu-lampu di menara itu sambil ngebayangin Yubi punya lego raksasa sebesar itu.

"Sekarang udah gak kecewa lagi?"

Yubi langsung noleh dan senyum ke Lala.

"Kamu berdiri di sini, aku fotoin."

"Nanti foto bareng?"

"Iya, kamu dulu."

"Abis itu kamu."

"Iya."

"Nanti kirim ke mama sama mami kamu."

"Oke, liat ke sini ya sayang."

Yubi langsung ambil posisi dan liat ke kamera hp Lala.

"Senyum. Satu.. Dua.. Tiga!"

 Tiga!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
After EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang